Powered by Blogger.
Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi
Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...
Search This Blog
Latest Post
August 25, 2014
posted by @Adimin
Mesin Pencuci Dosa
Written By Sjam Deddy on 25 August, 2014 | August 25, 2014
Hampir setiap rumah kita punya alat atau
mesin cuci untuk pakaian, bukankah begitu? Karena itu tidak ada
salahnya sama sekali kalau di rumah kita ada mesin pencuci dosa-dosa.
Jangan kaget, mesin cuci dosa ini bisa
berupa kotak celengan kecil yang Anda masukkan kedalamnya sedikit uang
setiap kali Anda mengumpat atau memfitnah seseorang dari kaum muslimin,
atau melalaikan kasih sayang Anda, atau setiap kali Anda lalai atau
terlewatkan dari shalat berjamaah. Mesin pencuci dosa ini ada dilokasi
yang nampak di rumah, di tempat yang bisa dijangkau siapapun. Tutup
mesin pencuci dosa tersebut dan jangan dibuka kecuali pada malam Hari
Raya Idul Fitri.
Siapa saja yang ada di dalam rumah, setiap kali melakukan dosa, memasukkan beberapa lembar uang receh ke dalamnya.
Siapa yang melihat wanita yang tidak
halal baginya di televisi atau di jalan memasukkan uang, sedikit atau
banyak, ke dalam mesin pencuci dosa (kotak celengan). Siapa yang tidak
menyelesaikan wirid Al-Quran yang telah ditetapkan untuk dirinya sendiri
juga memasukkan uang ke dalamnya, demikian seterusnya.
Sampai datang akhir malam bulan
Ramadhan, bukalah kotak tersebut dan keluarga isinya kemudian sedekahkan
kepada orang-orang fakir dan miskin. Dari Anas bin Malik ra dia
berkata, ada yang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam, “Sedekah apa yang paling utama?” Rasulullah menjawab, “Sedekah
di bulan Ramadhan.” (HR. Baihaqi)
Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Harta tidak akan berkurang karena sedekah.” (HR. Muslim)
At Tirmidzi meriwayatkan bahwa Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Puasa itu adalah perisai dan
sedekat itu memadamkan kesalahan seperti air memadamkan api.”
Abu Hurairah ra meriwayatkan dari Nabi
sawbahwasanya beliau bersabda, “Orang yang dermawan dan murah hati itu
dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh
dari neraka.Orang yang bakhil dan pelit itu jauh dari Allah, jauh dari
surga, jauh dari manusia dan dekat dengan neraka.” (HR. Tirmidzi)
posted by @Adimin
Label:
OASE,
TOPIK PILIHAN
August 25, 2014
posted by @Adimin
ALLAH Tak Membebani Jiwa, Melebihi Kemampuannya
Duduklah hingga syuruq (pertama
terbitnya matahari menandakan berakhirnya waktu Subuh) setiap hari,
membaca dzikir. Tapi jika itu tidak memungkinkan, bias juga kita lakukan
setelah fajar pada hari Sabtu atau Minggu. Karena pada saat itu
mayoritas pegawai dan pelajar libur.
Dari Juwairiyah (Ummul Mukminin),
ia mengisahkan bahwa suatu hari saat subuh tiba, ia sudah (duduk
berdzikir) di tempat sholat dalam rumahnya dan Nabi -shollallohu alaihi
wasallammeninggalkannya keluar (untuk sholat dimasjid), kemudian beliau
kembali ketika sudah masuk waktu dhuha, sedangkan dia masih tetap duduk
(ditempat sholat itu sambil dzikir). Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bertanya, “Kamu masih seperti itu, sejak kutinggal
tadi?!”
Juwairiyah menjawab, “Ya.”
Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda, “Aku akan membaca empat kalimat sebanyak tiga kali, seandainya
ia ditimbang dengan dzikir yang kamu ucapkan hari ini, tentu akan
melebihi dzikirmu hari ini.”
Lalu beliau membaca dzikir ini..
Maha suci Allah, aku memuji-Nya dengan
pujian sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan
arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya. (HR. Muslim)
Baik kamu kembali ke rumahmu dan tidur
kemudian keluar atau kamu keluar dari masjid lansung untuk bekerja atau
ke kampus atau ke sekolah, jangan lupa untuk shalat dhuha. Shalat dhuha
ini dilaksanakan sebanyak dua rekaat sampai 8 rakaat ketika sudah tiba
waktunya.
At Tirmidzi meriwayatkan hadits yang dishahihkan oleh Albani, bahwasanya Allah Azza wa Jalla berfirman,
“Wahai anak Adam, ruku’lah kepada-Ku sebanyak empat rekaat dari awal siang niscaya Aku jamin kamu di akhir hari.”
posted by @Adimin
Label:
OASE,
TOPIK PILIHAN
August 25, 2014
posted by @Adimin
Islam dan Kepemimpinan
“Tidak ada
seorang hamba yang dipercaya memimpin rakyatnya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,
lalu ia mati dalam keadaan menipu rakyatnya, melainkan Allah haramkan Jannah
baginya.” (HR Bukhari)
Dalam ilmu
psikologi sosial, teori kepemimpinan sering digunakan dalam menganalisis
kelompok kecil (small groups). Dalam sosiologi umum, kepemimpinan dianalisis
sebagai pengaruh kekuasaan dalam kolektifitas sosial.
Max Weber (1946) menulis teorinya yang sangat terkenal tentang 3 tipe
kepemimpinan yang dihubungkan dengan perbedaan bentuk wewenang dan legitimasi.
Pemimpin karismatik menurutnya memimpin berdasarkan kekuatan pesona dari dalam
dirinya, sementara pemimpin tradisional memimpin berdasarkan adat atau status
kebangsawanan yang sudah diakui oleh masyarakatnya. Sementara pemimpin
legaladalah mereka yang memimpin berdasarkan keahlian dan sesuai dengan aturan
formal dalam masyarakat modern.
Dalam hadits di
atas, Islam memperingatkan kepada para pemimpin, siapapun dia dan dari kelompok
manapun dia dan berapa pun orang yang dipimpinnya agar hendaklah menjauhkan
diri sejauh-jauhnya dari menipu rakyat atau pun menipu bawahannya. Di dalam
hadits yang lain juga ditegaskan oleh Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwa
setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas rakyat yang dipimpinnya
pada Hari Kiamat kelak.
Bahkan di dalam salah satu riwayat Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa
Sallam melaknat pemimpin yang dipercaya untuk mengurus urusan ummat lalu ia
malah menyengsarakan mereka, sebagaimana dalam sabdanya Shalallahu ‘Alaihi wa
Sallam: “Ya Allah, siapa saja yang diberikan kekuasaan untuk mengurusi ummatku
lalu ia menyengsarakan mereka, maka persulitlah ia. Dan siapa saja yang diberi
kekuasaan lalu ia mempermudah mereka, maka mudahkanlah ia.” Dan Islam menyatakan bahwa pemimpin yang tidak memperhatikan
kebutuhan, kedukaan dan kemiskinanummat maka Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak
akan memperhatikan kebutuhan, kedukaan dan kemiskinannya pada Hari Kiamat
kelak.
Islam
menempatkan pemimpin yang adil dan amanah dalam derajat manusia yang tertinggi,
yang memperoleh berbagai penghargaan dan kehormatan. Diantaranya ia termasuk
kelompok pertama yang dinaungi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala diantara 7
kelompok utama yang dinaungi-Nya pada Hari Kiamat kelak, ia pun akan berada di atas mimbar dari cahaya nanti di Hari
Kiamat. Dan pemimpin yang demikian akan senantiasa dicintai dan didoakan
oleh rakyatnya karena kebijaksanaannya memimpin rakyatnya. Sehingga dalam salah satu haditsnya, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa
Sallam sampai menyatakan bahwa pemimpin yang demikian termasuk 3 golongan
manusia yang paling utama dan paling berhak masuk Jannah, disamping yang kedua
adalah orang yang lembut dan penyayang pada keluarganya dan orang miskin yang
menjaga dirinya dari meminta-minta.
Oleh karena itu
di dalam Islam pemimpin yang memiliki sifat-sifat sebagaimana disebutkan
diataslah yang berhak dan wajib untuk ditaati (tafsir QS An Nisaa’, 4: 59) dan
bukan pemimpin yang memiliki sifat sebaliknya, jika ia memiliki sifatsebaliknya
maka tidak wajib sama sekali untuk didengar dan ditaati (dalam ayat di atas, sebenarnya juga disebutkan bahwa syarat taat
pada pemimpin adalahmu’allaq/tergantung pada apakah ia taat pada Allah
Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam atau tidak, dimana
cirinya adalah ia senantiasa kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan
rasul-Nya Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam jika terjadi perbedaan pendapat atau pun
perselisihan).
Sehingga pemimpin yang memiliki sifat demikian maka ia
sebenarnya telah menjadi pewaris nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam yang wajib
ditaati, sebagaimana sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Barangsiapa yang
taat kepadaku, maka sama dengan taat kepada Allah, dan barangsiapa yang tidak
taat kepadaku maka ia sama dengan tidak taat kepada Allah, barangsiapa yang
taat kepada pemimpin (yang sesuai dengan syariat) maka ia sama dengan taat
kepadaku dan barangsiapa yang tidak taat kepada pemimpin (yang sesuai dengan
syariat) maka ia sama dengan tidak taat kepadaku.”
Dan ketaatan
kepada pemimpin yang adil dan menjalankan syariat adalah wajib, barangsiapa
yang keluar dari ketaatan atas pemimpin yang demikian maka ia akan bertemu
Allah Subhanahu wa Ta’ala pada Hari Kiamat nanti tanpa punya alasan apapun
untuk membela dirinya. Tentang siapa pemimpin itu Islam tidak membatasi ia dari ras dan
kelompok apapun, asal mengikuti dan menegakkan syariat maka wajib ditaati,
sekalipun ia adalah seorang yang berkulit sangat hitam yang kepalanya bagaikan
buah-buah anggur (saking hitamnya). Islam oleh karenanya tidakmembeda-bedakan
warna kulit, ras atau pun bahasa dalam masalah kepemimpinan, yang dinilai
adalah ketaqwaannya dalam menjalankan aturan dan syariat Allah dan kemampuannya
memimpin.
Dan bagi mereka yang meremehkan pemimpin yang adil dan menghinanya, maka
Allah Subhanahu wa Ta’ala pun akan menghina dan meremehkannya.
Seorang
pemimpin yang adil tentunya akan memilih pembantu-pembantu, wakilwakil dan menteri-menteri
yang adil pula. Tidak mungkin seorang yang baik akan mengangkat atau memilih
wakil dan menteri yang merupakan para musuh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, seperti
para koruptor, kaum oportunis apalagi para kolaborator asing (QS Al Mumtahanah,
60: 1). Karena tidak ada gunanya berpura-pura membela Islam atau seolah-olah
tiba-tiba menjadi Muslim yang sangat taat, karena kaum Muslimin yang cerdas
akan bisa menilai siapa saja teman-teman mereka dahulunya, dan siapa
orang-orang yang dekat dengan kelompok-kelompok mereka (sebelum ada maunya),
atau bagaimana sikap mereka terhadap para ulama serta hukum syariat.
Benarlah
pernyataan pemimpin abadi kita Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam:
“Jika Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki kebaikan kepada seorang penguasa,
maka Ia akan memberikan untuknya menteri-menteri yang jujur, (yaitu) yang jika
ia khilaf maka selalu mengingatkan dan jika ia ingat maka selalu
dibantu/didorong. Dan jika Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki keburukan
kepada seorang penguasa, maka IA akan memberikan untuknya para menteri yang
jahat. Jika penguasa itu lupa, maka tidak diingatkan dan jika ia ingat maka
tidak didorong/dibantu.”
Hadits Riwayat: 1. Bukhari,
juz-XIII/112-113. 2. Muslim, juz III/1460, hadits no.21-22.
From Max Weber: Essay in
Sociology (1946), London, Routledge & Kegan Paul, edited by H.H Gerth &
C.W. Mills.
HR. Bukhari II/317 juga
XIII/100; dan Muslim no. 1829; dan Abu Daud no. 2928.
HR. Muslim no. 1828.
HR. Abu Daud no. 2948;
Tirmidzi no. 1332; Al Hakim IV/93-94; menurut Imam al-Mundziri sanad-nya shahih
karena ada syahid dari hadits Muadz Radhiyallahu ‘Anh yang diriwayatkan oleh
Ahmad V/238-239; demikian pula menurut Albani dalam Ash Shahihah no. 629.
HR. Bukari II/119 dan 124;
Muslim no. 1031.
HR. Muslim no. 1827; Nasa’i
VIII/221; Ahmad II/160.
HR. Muslim no. 1855.
HR. Muslim no. 2865.
HR. Bukhari XIII/109;
Muslim no. 1839; Abu Daud no. 2626; Tirmidzi no. 1707; Nasa’i VII/160.
HR. Bukhari XIII/99; Muslim
no. 1835; Nasa’i VII/154.
HR. Muslim no. 1851.
HR. Bukhari XIII/108.
HR. Tirmidzi no. 2225 dan
ia berkata hasan dan disepakati oleh Imam Al Mundziri; Ahmad V/42;
Thayalisi II/167.
HR. Abu Daud no. 2932,
dengan sanad yang baik menurut syarat Muslim; juga Nasa’i VII/159 dengan sanad
yang shahih.
Hadits Riwayat:
1. Bukhari, juz-XIII/112-113. 2. Muslim, juz III/1460, hadits no.21-22.
From Max Weber: Essay in
Sociology (1946), London, Routledge & Kegan Paul, edited by H.H Gerth &
C.W. Mills.
HR. Bukhari II/317 juga
XIII/100; dan Muslim no. 1829; dan Abu Daud no. 2928.
HR. Muslim no. 1828.
HR. Abu Daud no. 2948;
Tirmidzi no. 1332; Al Hakim IV/93-94; menurut Imam al-Mundziri sanad-nya shahih
karena ada syahid dari hadits Muadz Radhiyallahu ‘Anh yang diriwayatkan oleh
Ahmad V/238-239; demikian pula menurut Albani dalam Ash Shahihah no. 629.
HR. Bukari II/119 dan 124;
Muslim no. 1031.
HR. Muslim no. 1827; Nasa’i
VIII/221; Ahmad II/160.
HR. Muslim no. 1855.
HR. Muslim no. 2865.
HR. Bukhari XIII/109;
Muslim no. 1839; Abu Daud no. 2626; Tirmidzi no. 1707; Nasa’i VII/160.
HR. Bukhari XIII/99; Muslim
no. 1835; Nasa’i VII/154.
HR. Muslim no. 1851.
HR. Bukhari XIII/108.
HR. Tirmidzi no. 2225 dan
ia berkata hasan dan disepakati oleh Imam Al Mundziri; Ahmad V/42;
Thayalisi II/167.
HR. Abu Daud no. 2932,
dengan sanad yang baik menurut syarat Muslim; juga Nasa’i VII/159 dengan sanad
yang shahih.
posted by @Adimin
Label:
HADIST,
INSPIRASI,
TOPIK PILIHAN
August 25, 2014
posted by @Adimin
Tukang Sapu & Tukang Sampah
Ada seorang akh bertanya kepada saya tentang “kiat sukses memikat hati.”
Saya katakan, “Kita percaya bahwa
manusia itu sama. Ini tercermin ketika kaum Muslimin berada dalam
masjid. Yang miskin duduk ber-dampingan dengan yang kaya, yang lemah
berdam-pingan dengan yang kuat, tukang sapu dan tukang sampah sama
seperti kebanyakan manusia lain dalam masjid.
Tetapi sayang, hal ini
tidak diaplikasikan di luar masjid. Apakah ketika Anda lewat di jalanan
dan bertemu salah seorang tukang sapu, Anda mengucapkan salam padanya?”
“Tidak,” jawabnya.
Saya katakan, “Itu karena Anda tidak
peduli kepada-nya. Sungguh, Rasul Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam telah
melarang perbuatan demikian melalui sabdanya, ‘Janganlah kalian
menganggap remeh suatu kebaikan walau itu hanya sekedar bermuka ceria
ketika bertemu saudaramu.’ Bila Anda melakukan hal itu, lalu Anda
ucapkan salam padanya, baik kenal maupun tidak, berarti Anda telah
menghargai dinnya dan memberinya rasa optimis dalam menatap kehidupan,
karena sebelumnya ia merasa dari golongan terasing dalam masyarakat. Ia
merasa tidak seorang pun yang mau memalingkan wajah ke arahnya, tidak
seorang pun yang menghargainya atau sekedar mengajaknya berbi-cara
dengan baik. Bila Anda ucapkan salam kepadanya di suatu hari, maka ia
akan menantimu lewat di jalan itu, hanya untuk mendapatkan salam darimu.
Ketahuilah, telah banyak orang yang mengabaikan sesuatu yang selama im
ia cari-cari dan dambakan.”
Pada hakikatnya tukang sapu dan tukang
sampah yang bekerja sebagai petugas mengumpulkan sampah dari rumah ke
rumah dan dari jalanan ke jalanan, berhak mendapat penghargaan. Karena
kita merasa terbantu dengan pekerjaan yang sulit dan kotor ini.
Oleh karena itu, negara berkewajiban
memberikan gaji yang berlipat atau memberinya tunjangan biaya kesehatan.
Karena pada hakikatnya ia lebih mudah terserang banyak penyakit, yang
disebabkan oleh seringnya berhubungan dengan kotoran-kotoran itu. Jika
kita memahami tujuan da’wah, yaitu da’wah pembenahan, guna mewujudkan
masyarakat islami, maka tidak akan terlewat dari pikiran kita untuk
memahami kenyataan ini, yang dapat menyatukan hati dan menjernihkan
akhlak.
Pada suatu hari saya berada di Masjid
Kurmuz, Iskandaria, membicarakan tentang hal ini bersama bebe-rapa
ikhwah. Ketika saya selesai berbicara, tiba-tiba saya dihampiri seorang
pemuda, seraya mengatakan, “Saya sangat terkesan dengan pembahasan ini.”
Setelah saya tanya, ternyata ia bekerja sebagai tukang kebersihan dan
tukang sapu. Lalu saya katakan, “Bukankah kannas (tukang sapu) itu
kan-nas (sama seperti manusia lain)?’” Sungguh, ini kata-kata spontan
belaka, yang kebetulan saja berlaku
posted by @Adimin
Label:
OASE,
TOPIK PILIHAN
August 25, 2014
by @SangPemburu99
posted by @Adimin
Upaya Pengucilan PKS pun Gagal
PKS
memang partai yang fenomenal. Salah satu buktinya, ia dimusuhi oleh mereka2 yang
secara ekstrem saling berlawanan. Ekstrem kanan dan kiri.
Dari
pihak "ekstrem kanan", yg cukup getol menghujat PKS antara lain
adalah kelompok Salafy (baik yg "jihadi" maupun
"madkhali"), HTI, dst.
Pokok
hujatan pihak "ekstrem kanan" kepada PKS terletak pada penerimaan PKS
terhadap sistem demokrasi, bahkan PKS ambil bagian di dalamnya.
Selain
itu, pihak "ekstrem kanan" selalu menuduh bahwa PKS hanya setengah2
memperjuangakan syariat Islam dan hanya mengejar kekuasaan.
Sedangkan
pihak "ekstrem kiri" yang memusuhi PKS antara lain adalah JIL dan
segala variannya, kelompok kiri sekuler, eks komunis, dkk.
Pokok
hujatan yg selalu dialamatkan pihak "ekstrem kiri" kpd PKS antara
lain PKS dituduh punya agenda tersembunyi. Agenda apa itu?
Yaitu
PKS dituduh memiliki agenda tersembunyi untuk mengubah ideologi negara
(Pancasila) menjadi negara berideologi Islam.
Mereka
menuduh bahwa penerimaan dan keterlibatan PKS dalam sistem demokrasi hanyalah
kedok sekaligus sarana u/ mencapai agendanya sendiri.
Mereka
begitu alergi dengan simbol2 Islam yang lekat dengan identitas PKS. Misalnya
jilbab panjang yg selalu dikenakan kader2 akhwatnya.
Mereka
(pihak "ekstrem kiri itu) selalu menuduh PKS sbg partai yg "sok
suci", "penjual agama", "penjual surga", dan sebutan2
sinis lainnya.
Jadi
menarik dicermati bahwa PKS selalu diserang dari kanan dan kiri. Yang kanan
bilang PKS sesat, bid'ah, bahkan kafir.
Sedangkan
yg kiri menganggap PKS membahayakan ideologi negara dan harus dipunahkan,
minimal dibonsai agar tidak tumbuh semakin besar.
Dalam
majelis2 (pengajian, taklim, dsb) di pihak kanan, PKS sering mjd bahan
gunjingan, aib2nya seakan jd "menu wajib" bagi mereka.
Di
radio, buletin, majalah, website, & media2 yg mereka kelola, tak bosan
menggunjingkan "kesesatan" PKS. Tdk semua, tapi banyak yg begitu.
Mereka
(pihak "ekstrem kanan" itu) selalu memandang sinis atas capaian
hasil2 dakwah yg dilakukan PKS baik di parlemen/birokrasi.
Bagaimana
dengan serangan pihak "ekstrem kiri"? Ini jauh lebih terstruktur,
sistematis, dan massif. Mereka jauh lebih militan dan all out!
Mereka
memandang PKS sebagai ancaman nyata di masa depan. Karenanya harus dibuat agar
PKS tidak pernah menjadi besar. Caranya? DIKUCILKAN!
Kalau
kita cermati, upaya pengucilan PKS semakin intensif 2 tahun menjelang pemilu
2014. Dan tumpuan kekuatan mereka adalah MEDIA.
Karena
secara "kebetulan", hampir semua media2 mainstream baik
cetak/ elektronik dikuasai oleh kelompok yg berafiliasi ke "kiri".
Puncak
bombardir media kepada PKS terjadi ketika pada awal 2013 menyeruak kasus impor
sapi yg menyeret nama Presiden PKS saat itu, LHI.
Pagi,
siang, sore malam, media2 maintream milik mereka berlomba2 meng- eksploitasi
kasus impor sapi LHI habis-habisan. Mereka berpesta pora.
Mereka
seakan menemukan amunisi berupa bom nuklir utk menghabisi PKS, sesuatu yg
selama ini mereka tunggu2 namun amat sulit mendapatkannya.
Bombardir
media kpd PKS itu tak berhenti hingga menjelang digelarnya Pemilu Legislatif
2014. Hanya intensitasnya saja yg fluktuatif.
Mereka
juga berkolaborasi dgn lembaga2 survey utama (yg juga "kebetulan"
dimiliki kelompok kiri) utk semakin menenggelamkan citra PKS.
Bahkan
menjelang Pileg 2014, di ranah media sosial (twitter) mendadak muncul ribuan
akun2 yg getol mengkampanyekan #TolakPartaiPoligami
Khusus
mengenai fenomena ini, saya pernah kultwit "Membongkar Akun2 Buzzer Pelaku
Black Campaign Terhadap PKS http://chirpstory.com/li/197213
Tujuan
besar dari semua upaya itu adalah agar PKS tidak lolos Parliamentary Threshold
(PT) 3,5% alias PKS angkat kaki dari parlemen!
Bila
PKS sudah tidak memiliki suara di parlemen, maka akan makin mudah bagi mereka
untuk menghabisi PKS. Namun upaya mereka gagal total.
Meski
dihajar badai bertubi2 tiada henti, dengan soliditas kader2nya yg loyal dan
militan, PKS berhasil mempertahankan eksistensinya.
Pada
Pileg 2014, PKS berhasil mempertahankan 8 juta lebih jumlah suaranya. Hanya
saja jml kursinya yg menurun dari 57 menjadi 40 kursi DPR.
Menurunnya
jml kursi PKS itu krn faktor kenaikan jml pemilih (dibanding 2009) dan makin
meratanya kekuatan parpol2 kontestan pemilu 2014.
Terkait
hal tsb saya pernah kultwit tentang "Catatan Penting atas Capaian PKS
dalam Pileg 2014" http://chirpstory.com/li/205532
Pasca
Pileg 2014, apakah upaya pengucilan pihak kiri dan para hater kpd PKS berhenti?
Tentu saja TIDAK. Ajang Pilpres mjd arena berikutnya.
Begitu
diketahui PKS lolos PT 3,5% & berhasil mengamankan 40 kursinya di DPR,
mulailah dilontarkan wacana baru utk mengucilkan PKS. Apa itu?
Mereka
melalui media2 besar yg dikuasainya melontarkan wacana agar jangan ada yg mau
berkoalisi dengan PKS. Krn PKS adalah problem maker!
Mereka
menunjukkan bukti "track record" PKS selama berkoalisi dgn SBY selama
10 tahun terakhir bhw PKS adlh "anak nakal".
Bahwa
PKS sering berseberangan dgn kebijakan partai penguasa (misal dlm kasus
Century, angket mafia pajak, dan kenaikan harga BBM).
Namun
upaya baru utk mengucilkan PKS itu kembali kandas. Salah satu capres terkuat
yaitu Prabowo justru yg terlebih dahulu "melamar" PKS.
Kegeraman
mereka bertambah ketika partai2 yg "berbau Islam" semuanya (minus PKB
nya Imin) bersama PKS merapat ke kubu Prabowo.
Target
mereka utk mengucilkan PKS scr politik gagal total. Bahkan PKS diterima dan
mendapatkan peran strategis dlm Koalisi Merah Putih (KMP)
Mereka--kaum
ekstrem kiri plus kelompok2 PKS hater lainnya (Syiah, Ahmadiyah dll)-- semuanya
bersatu mendukung Joko Dodo dlm Pilpres.
Tujuan
mereka jelas, mencegah Prabowo yg didukung mayoritas kekuatan politik Islam
termasuk PKS memegang tampuk kekuasaan.
Dengan
mengerahkan segala sumber daya yg mereka miliki dan (disinyalir) dibantu
kekuatan asing, akhirnya jago mereka Joko Dodo jd Presiden.
Lalu
setelah jelas bahwa Joko Dodo yg jadi Presiden, apakah upaya pengucilan kepada
PKS berhenti? Tentu saja tidak! Selalu ada amunisi baru.
Selalu
ada isu baru yg bisa mereka goreng untuk menyerang dan memojokkan PKS agar
terkucil secara politik shg lebih mudah dimarginalkan.
Dan
isu terbaru yg mereka lontarkan adlh bahwa PKS hanya memanfaatkan Prabowo untuk
mendapatkan keuntungan finansial. Ini upaya belah bambu.
Mereka
menuduh PKS hanya "morotin" duit Prabowo untuk mengisi kas partai yg
sebentar lagi akan jauh berkurang akibat tdk ada dlm kabinet.
Utk
mengolok2 PKS, di media sosial (twitter) mereka juga melakukan gerakan lucu:
membuat "Petisi" menolak PKS masuk Kabinet. #ngikik
Ttg
petisi konyol ini saya pernah membuat kultwit khusus: "Konyolnya Petisi
Menolak PKS Masuk Dalam Kabinet JKW" http://chirpstory.com/li/221133
Mereka
(yg sukses menunggangi kubu JKW) akan terus dan tanpa kenal lelah berupaya agar
PKS terkucil. Meski upaya itu selalu gagal dan gagal.
Mereka
kini khawatir PKS akan memainkan peran strategis dlm Koalisi Merah Putih yg
menguasai mayoritas kursi DPR.
Upaya2
mereka yg bernuansa "kiri" spt pencabutan Tap MPRS XXV/1966 tentang
Larangan Ajaran Komunis terancam kandas di DPR.
Dan
berbagai produk legislasi yang telah mereka susun sbg "tools" utk
menggolkan agenda2 kelompok kiri itu pun terancam terganjal di DPR.
Karenanya,
kini mereka sekuat tenaga berupaya memecah soliditas Koalisi Merah Putih dgn
mengiming-imingi kursi di kabinet.
Sasaran
mereka adalah partai2 yang masih terbuka kemungkinan utk membelot partai yg scr
internal juga kurang solid spt Golkar dan PPP.
Mereka
juga berupaya mengajak Partai Demokrat untuk keluar dari KMP. Dan ganjalan
mereka hanya satu: SBY. Krn PD itu sepenuhnya "milik SBY".
Hubungan
personal yg kurang harmonis antara Mamak Banteng dgn SBY masih menjadi hambatan
berat utk menarik PD masuk ke kubu mereka.
Sehingga
bbrp waktu ke depan sebelum pelantikan Presiden dan Kabinet baru, kita akan
menyaksikan pertarungan politik menarik di DPR.
Dan
kembali ke topik awal, upaya mereka untuk mengucilkan dan memarginalkan PKS
secara politik sejauh ini mengalami kegagalan.
Yg
terjadi justru PKS semakin "lengket" dengan Gerindra, partai juara
ke-3 Pileg 2014. Ini berkat kerja politik bersama memenangkan Prabowo.
Dan
bisa dipastikan, 2 partai ini (Gerindra dan PKS) dipastikan akan mjd partai
oposisi utama di parlemen.
Kita
berharap, semoga soliditas partai2 yg tergabung dlm Koalisi Merah Putih tetap
terjaga, tdk tergiur bujuk rayu kubu JKW krn itu racun!
posted by @Adimin
Label:
SEPUTAR PKS,
TOPIK PILIHAN