pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Mesin Pencuci Dosa

Written By Sjam Deddy on 25 August, 2014 | August 25, 2014


Hampir setiap rumah kita punya alat atau mesin cuci untuk pakaian, bukankah begitu? Karena itu tidak ada salahnya sama sekali kalau di rumah kita ada mesin pencuci dosa-dosa.

Jangan kaget, mesin cuci dosa ini bisa berupa kotak celengan kecil yang Anda masukkan kedalamnya sedikit uang setiap kali Anda mengumpat atau memfitnah seseorang dari kaum muslimin, atau melalaikan kasih sayang Anda, atau setiap kali Anda lalai atau terlewatkan dari shalat berjamaah. Mesin pencuci dosa ini ada dilokasi yang nampak di rumah, di tempat yang bisa dijangkau siapapun. Tutup mesin pencuci dosa tersebut dan jangan dibuka kecuali pada malam Hari Raya Idul Fitri.

Siapa saja yang ada di dalam rumah, setiap kali melakukan dosa, memasukkan beberapa lembar uang receh ke dalamnya.

Siapa yang melihat wanita yang tidak halal baginya di televisi atau di jalan memasukkan uang, sedikit atau banyak, ke dalam mesin pencuci dosa (kotak celengan). Siapa yang tidak menyelesaikan wirid Al-Quran yang telah ditetapkan untuk dirinya sendiri juga memasukkan uang ke dalamnya, demikian seterusnya.

Sampai datang akhir malam bulan Ramadhan, bukalah kotak tersebut dan keluarga isinya kemudian sedekahkan kepada orang-orang fakir dan miskin. Dari Anas bin Malik ra dia berkata, ada yang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Sedekah apa yang paling utama?” Rasulullah menjawab, “Sedekah di bulan Ramadhan.” (HR. Baihaqi)

Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Harta tidak akan berkurang karena sedekah.” (HR. Muslim)

At Tirmidzi meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Puasa itu adalah perisai dan sedekat itu memadamkan kesalahan seperti air memadamkan api.”

Abu Hurairah ra meriwayatkan dari Nabi sawbahwasanya beliau bersabda, “Orang yang dermawan dan murah hati itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka.Orang yang bakhil dan pelit itu jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia dan dekat dengan neraka.” (HR. Tirmidzi)



posted by @Adimin

ALLAH Tak Membebani Jiwa, Melebihi Kemampuannya


Duduklah hingga syuruq (pertama terbitnya matahari menandakan berakhirnya waktu Subuh) setiap hari, membaca dzikir. Tapi jika itu tidak memungkinkan, bias juga kita lakukan setelah fajar pada hari Sabtu atau Minggu. Karena pada saat itu mayoritas pegawai dan pelajar libur.

Dari Juwairiyah (Ummul Mukminin), ia mengisahkan bahwa suatu hari saat subuh tiba, ia sudah (duduk berdzikir) di tempat sholat dalam rumahnya dan Nabi -shollallohu alaihi wasallammeninggalkannya keluar (untuk sholat dimasjid), kemudian beliau kembali ketika sudah masuk waktu dhuha, sedangkan dia masih tetap duduk (ditempat sholat itu sambil dzikir). Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya, “Kamu masih seperti itu, sejak kutinggal
tadi?!”

Juwairiyah menjawab, “Ya.”

Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Aku akan membaca empat kalimat sebanyak tiga kali, seandainya ia ditimbang dengan dzikir yang kamu ucapkan hari ini, tentu akan melebihi dzikirmu hari ini.”

Lalu beliau membaca dzikir ini..

Maha suci Allah, aku memuji-Nya dengan pujian sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya. (HR. Muslim)

Baik kamu kembali ke rumahmu dan tidur kemudian keluar atau kamu keluar dari masjid lansung untuk bekerja atau ke kampus atau ke sekolah, jangan lupa untuk shalat dhuha. Shalat dhuha ini dilaksanakan sebanyak dua rekaat sampai 8 rakaat ketika sudah tiba waktunya.

At Tirmidzi meriwayatkan hadits yang dishahihkan oleh Albani, bahwasanya Allah Azza wa Jalla berfirman,

“Wahai anak Adam, ruku’lah kepada-Ku sebanyak empat rekaat dari awal siang niscaya Aku jamin kamu di akhir hari.”


posted by @Adimin

Islam dan Kepemimpinan

 
“Tidak ada seorang hamba yang dipercaya memimpin rakyatnya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, lalu ia mati dalam keadaan menipu rakyatnya, melainkan Allah haramkan Jannah baginya.” (HR Bukhari)

Dalam ilmu psikologi sosial, teori kepemimpinan sering digunakan dalam menganalisis kelompok kecil (small groups). Dalam sosiologi umum, kepemimpinan dianalisis sebagai pengaruh kekuasaan dalam kolektifitas sosial. 

Max Weber (1946) menulis teorinya yang sangat terkenal tentang 3 tipe kepemimpinan yang dihubungkan dengan perbedaan bentuk wewenang dan legitimasi. Pemimpin karismatik menurutnya memimpin berdasarkan kekuatan pesona dari dalam dirinya, sementara pemimpin tradisional memimpin berdasarkan adat atau status kebangsawanan yang sudah diakui oleh masyarakatnya. Sementara pemimpin legaladalah mereka yang memimpin berdasarkan keahlian dan sesuai dengan aturan formal dalam masyarakat modern.

Dalam hadits di atas, Islam memperingatkan kepada para pemimpin, siapapun dia dan dari kelompok manapun dia dan berapa pun orang yang dipimpinnya agar hendaklah menjauhkan diri sejauh-jauhnya dari menipu rakyat atau pun menipu bawahannya. Di dalam hadits yang lain juga ditegaskan oleh Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwa setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas rakyat yang dipimpinnya pada Hari Kiamat kelak. 

Bahkan di dalam salah satu riwayat Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam melaknat pemimpin yang dipercaya untuk mengurus urusan ummat lalu ia malah menyengsarakan mereka, sebagaimana dalam sabdanya Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Ya Allah, siapa saja yang diberikan kekuasaan untuk mengurusi ummatku lalu ia menyengsarakan mereka, maka persulitlah ia. Dan siapa saja yang diberi kekuasaan lalu ia mempermudah mereka, maka mudahkanlah ia.” Dan Islam menyatakan bahwa pemimpin yang tidak memperhatikan kebutuhan, kedukaan dan kemiskinanummat maka Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan memperhatikan kebutuhan, kedukaan dan kemiskinannya pada Hari Kiamat kelak.

Islam menempatkan pemimpin yang adil dan amanah dalam derajat manusia yang tertinggi, yang memperoleh berbagai penghargaan dan kehormatan. Diantaranya ia termasuk kelompok pertama yang dinaungi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala diantara 7 kelompok utama yang dinaungi-Nya pada Hari Kiamat kelak, ia pun akan berada di atas mimbar dari cahaya nanti di Hari Kiamat. Dan pemimpin yang demikian akan senantiasa dicintai dan didoakan oleh rakyatnya karena kebijaksanaannya memimpin rakyatnya. Sehingga dalam salah satu haditsnya, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam sampai menyatakan bahwa pemimpin yang demikian termasuk 3 golongan manusia yang paling utama dan paling berhak masuk Jannah, disamping yang kedua adalah orang yang lembut dan penyayang pada keluarganya dan orang miskin yang menjaga dirinya dari meminta-minta.

Oleh karena itu di dalam Islam pemimpin yang memiliki sifat-sifat sebagaimana disebutkan diataslah yang berhak dan wajib untuk ditaati (tafsir QS An Nisaa’, 4: 59) dan bukan pemimpin yang memiliki sifat sebaliknya, jika ia memiliki sifatsebaliknya maka tidak wajib sama sekali untuk didengar dan ditaati (dalam ayat di atas, sebenarnya juga disebutkan bahwa syarat taat pada pemimpin adalahmu’allaq/tergantung pada apakah ia taat pada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam atau tidak, dimana cirinya adalah ia senantiasa kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan rasul-Nya Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam jika terjadi perbedaan pendapat atau pun perselisihan). 

Sehingga pemimpin yang memiliki sifat demikian maka ia sebenarnya telah menjadi pewaris nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam yang wajib ditaati, sebagaimana sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Barangsiapa yang taat kepadaku, maka sama dengan taat kepada Allah, dan barangsiapa yang tidak taat kepadaku maka ia sama dengan tidak taat kepada Allah, barangsiapa yang taat kepada pemimpin (yang sesuai dengan syariat) maka ia sama dengan taat kepadaku dan barangsiapa yang tidak taat kepada pemimpin (yang sesuai dengan syariat) maka ia sama dengan tidak taat kepadaku.”

Dan ketaatan kepada pemimpin yang adil dan menjalankan syariat adalah wajib, barangsiapa yang keluar dari ketaatan atas pemimpin yang demikian maka ia akan bertemu Allah Subhanahu wa Ta’ala pada Hari Kiamat nanti tanpa punya alasan apapun untuk membela dirinya. Tentang siapa pemimpin itu Islam tidak membatasi ia dari ras dan kelompok apapun, asal mengikuti dan menegakkan syariat maka wajib ditaati, sekalipun ia adalah seorang yang berkulit sangat hitam yang kepalanya bagaikan buah-buah anggur (saking hitamnya). Islam oleh karenanya tidakmembeda-bedakan warna kulit, ras atau pun bahasa dalam masalah kepemimpinan, yang dinilai adalah ketaqwaannya dalam menjalankan aturan dan syariat Allah dan kemampuannya memimpin. 

Dan bagi mereka yang meremehkan pemimpin yang adil dan menghinanya, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala pun akan menghina dan meremehkannya.

Seorang pemimpin yang adil tentunya akan memilih pembantu-pembantu, wakilwakil dan menteri-menteri yang adil pula. Tidak mungkin seorang yang baik akan mengangkat atau memilih wakil dan menteri yang merupakan para musuh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, seperti para koruptor, kaum oportunis apalagi para kolaborator asing (QS Al Mumtahanah, 60: 1). Karena tidak ada gunanya berpura-pura membela Islam atau seolah-olah tiba-tiba menjadi Muslim yang sangat taat, karena kaum Muslimin yang cerdas akan bisa menilai siapa saja teman-teman mereka dahulunya, dan siapa orang-orang yang dekat dengan kelompok-kelompok mereka (sebelum ada maunya), atau bagaimana sikap mereka terhadap para ulama serta hukum syariat.

Benarlah pernyataan pemimpin abadi kita Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Jika Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki kebaikan kepada seorang penguasa, maka Ia akan memberikan untuknya menteri-menteri yang jujur, (yaitu) yang jika ia khilaf maka selalu mengingatkan dan jika ia ingat maka selalu dibantu/didorong. Dan jika Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki keburukan kepada seorang penguasa, maka IA akan memberikan untuknya para menteri yang jahat. Jika penguasa itu lupa, maka tidak diingatkan dan jika ia ingat maka tidak didorong/dibantu.”


 Hadits Riwayat: 1. Bukhari, juz-XIII/112-113. 2. Muslim, juz III/1460, hadits no.21-22.
 From Max Weber: Essay in Sociology (1946), London, Routledge & Kegan Paul, edited by H.H Gerth & C.W. Mills.
 HR. Bukhari II/317 juga XIII/100; dan Muslim no. 1829; dan Abu Daud no. 2928.
 HR. Muslim no. 1828.
 HR. Abu Daud no. 2948; Tirmidzi no. 1332; Al Hakim IV/93-94; menurut Imam al-Mundziri sanad-nya shahih karena ada syahid dari hadits Muadz Radhiyallahu ‘Anh yang diriwayatkan oleh Ahmad V/238-239; demikian pula menurut Albani dalam Ash Shahihah no. 629.
 HR. Bukari II/119 dan 124; Muslim no. 1031.
 HR. Muslim no. 1827; Nasa’i VIII/221; Ahmad II/160.
 HR. Muslim no. 1855.
 HR. Muslim no. 2865.
 HR. Bukhari XIII/109; Muslim no. 1839; Abu Daud no. 2626; Tirmidzi no. 1707; Nasa’i VII/160.
 HR. Bukhari XIII/99; Muslim no. 1835; Nasa’i VII/154.
 HR. Muslim no. 1851.
 HR. Bukhari XIII/108.
 HR. Tirmidzi no. 2225 dan ia berkata hasan dan disepakati oleh Imam Al  Mundziri; Ahmad V/42; Thayalisi II/167.
 HR. Abu Daud no. 2932, dengan sanad yang baik menurut syarat Muslim; juga Nasa’i VII/159 dengan sanad yang shahih.



Hadits Riwayat: 1. Bukhari, juz-XIII/112-113. 2. Muslim, juz III/1460, hadits no.21-22.
 From Max Weber: Essay in Sociology (1946), London, Routledge & Kegan Paul, edited by H.H Gerth & C.W. Mills.
 HR. Bukhari II/317 juga XIII/100; dan Muslim no. 1829; dan Abu Daud no. 2928.
 HR. Muslim no. 1828.
 HR. Abu Daud no. 2948; Tirmidzi no. 1332; Al Hakim IV/93-94; menurut Imam al-Mundziri sanad-nya shahih karena ada syahid dari hadits Muadz Radhiyallahu ‘Anh yang diriwayatkan oleh Ahmad V/238-239; demikian pula menurut Albani dalam Ash Shahihah no. 629.
 HR. Bukari II/119 dan 124; Muslim no. 1031.
 HR. Muslim no. 1827; Nasa’i VIII/221; Ahmad II/160.
 HR. Muslim no. 1855.
 HR. Muslim no. 2865.
 HR. Bukhari XIII/109; Muslim no. 1839; Abu Daud no. 2626; Tirmidzi no. 1707; Nasa’i VII/160.
 HR. Bukhari XIII/99; Muslim no. 1835; Nasa’i VII/154.
 HR. Muslim no. 1851.
 HR. Bukhari XIII/108.
 HR. Tirmidzi no. 2225 dan ia berkata hasan dan disepakati oleh Imam Al  Mundziri; Ahmad V/42; Thayalisi II/167.
 HR. Abu Daud no. 2932, dengan sanad yang baik menurut syarat Muslim; juga Nasa’i VII/159 dengan sanad yang shahih.



posted by @Adimin

Tukang Sapu & Tukang Sampah



Ada seorang akh bertanya kepada saya tentang “kiat sukses memikat hati.”

Saya katakan, “Kita percaya bahwa manusia itu sama. Ini tercermin ketika kaum Muslimin berada dalam masjid. Yang miskin duduk ber-dampingan dengan yang kaya, yang lemah berdam-pingan dengan yang kuat, tukang sapu dan tukang sampah sama seperti kebanyakan manusia lain dalam masjid. 

Tetapi sayang, hal ini tidak diaplikasikan di luar masjid. Apakah ketika Anda lewat di jalanan dan bertemu salah seorang tukang sapu, Anda mengucapkan salam padanya?”

“Tidak,” jawabnya.

Saya katakan, “Itu karena Anda tidak peduli kepada-nya. Sungguh, Rasul Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam telah melarang perbuatan demikian melalui sabdanya, ‘Janganlah kalian menganggap remeh suatu kebaikan walau itu hanya sekedar bermuka ceria ketika bertemu saudaramu.’  Bila Anda melakukan hal itu, lalu Anda ucapkan salam padanya, baik kenal maupun tidak, berarti Anda telah menghargai dinnya dan memberinya rasa optimis dalam menatap kehidupan, karena sebelumnya ia merasa dari golongan terasing dalam masyarakat. Ia merasa tidak seorang pun yang mau memalingkan wajah ke arahnya, tidak seorang pun yang menghargainya atau sekedar mengajaknya berbi-cara dengan baik. Bila Anda ucapkan salam kepadanya di suatu hari, maka ia akan menantimu lewat di jalan itu, hanya untuk mendapatkan salam darimu. Ketahuilah, telah banyak orang yang mengabaikan sesuatu yang selama im ia cari-cari dan dambakan.”

Pada hakikatnya tukang sapu dan tukang sampah yang bekerja sebagai petugas mengumpulkan sampah dari rumah ke rumah dan dari jalanan ke jalanan, berhak mendapat penghargaan. Karena kita merasa terbantu dengan pekerjaan yang sulit dan kotor ini.

Oleh karena itu, negara berkewajiban memberikan gaji yang berlipat atau memberinya tunjangan biaya kesehatan. Karena pada hakikatnya ia lebih mudah terserang banyak penyakit, yang disebabkan oleh seringnya berhubungan dengan kotoran-kotoran itu. Jika kita memahami tujuan da’wah, yaitu da’wah pembenahan, guna mewujudkan masyarakat islami, maka tidak akan terlewat dari pikiran kita untuk memahami kenyataan ini, yang dapat menyatukan hati dan menjernihkan akhlak.

Pada suatu hari saya berada di Masjid Kurmuz, Iskandaria, membicarakan tentang hal ini bersama bebe-rapa ikhwah. Ketika saya selesai berbicara, tiba-tiba saya dihampiri seorang pemuda, seraya mengatakan, “Saya sangat terkesan dengan pembahasan ini.” Setelah saya tanya, ternyata ia bekerja sebagai tukang kebersihan dan tukang sapu. Lalu saya katakan, “Bukankah kannas (tukang sapu) itu kan-nas (sama seperti manusia lain)?’” Sungguh, ini kata-kata spontan belaka, yang kebetulan saja berlaku


posted by @Adimin

Upaya Pengucilan PKS pun Gagal

PKS memang partai yang fenomenal. Salah satu buktinya, ia dimusuhi oleh mereka2 yang secara ekstrem saling berlawanan. Ekstrem kanan dan kiri.

Dari pihak "ekstrem kanan", yg cukup getol menghujat PKS antara lain adalah kelompok Salafy (baik yg "jihadi" maupun "madkhali"), HTI, dst.

Pokok hujatan pihak "ekstrem kanan" kepada PKS terletak pada penerimaan PKS terhadap sistem demokrasi, bahkan PKS ambil bagian di dalamnya.

Selain itu, pihak "ekstrem kanan" selalu menuduh bahwa PKS hanya setengah2 memperjuangakan syariat Islam dan hanya mengejar kekuasaan.

Sedangkan pihak "ekstrem kiri" yang memusuhi PKS antara lain adalah JIL dan segala variannya, kelompok kiri sekuler, eks komunis, dkk.

Pokok hujatan yg selalu dialamatkan pihak "ekstrem kiri" kpd PKS antara lain PKS dituduh punya agenda tersembunyi. Agenda apa itu?

Yaitu PKS dituduh memiliki agenda tersembunyi untuk mengubah ideologi negara (Pancasila) menjadi negara berideologi Islam.

Mereka menuduh bahwa penerimaan dan keterlibatan PKS dalam sistem demokrasi hanyalah kedok sekaligus sarana u/ mencapai agendanya sendiri.

Mereka begitu alergi dengan simbol2 Islam yang lekat dengan identitas PKS. Misalnya jilbab panjang yg selalu dikenakan kader2 akhwatnya.

Mereka (pihak "ekstrem kiri itu) selalu menuduh PKS sbg partai yg "sok suci", "penjual agama", "penjual surga", dan sebutan2 sinis lainnya.

Jadi menarik dicermati bahwa PKS selalu diserang dari kanan dan kiri. Yang kanan bilang PKS sesat, bid'ah, bahkan kafir.

Sedangkan yg kiri menganggap PKS membahayakan ideologi negara dan harus dipunahkan, minimal dibonsai agar tidak tumbuh semakin besar.

Dalam majelis2 (pengajian, taklim, dsb) di pihak kanan, PKS sering mjd bahan gunjingan, aib2nya seakan jd "menu wajib" bagi mereka.

Di radio, buletin, majalah, website, & media2 yg mereka kelola, tak bosan menggunjingkan "kesesatan" PKS. Tdk semua, tapi banyak yg begitu.

Mereka (pihak "ekstrem kanan" itu) selalu memandang sinis atas capaian hasil2 dakwah yg dilakukan PKS baik di parlemen/birokrasi.

Bagaimana dengan serangan pihak "ekstrem kiri"? Ini jauh lebih terstruktur, sistematis, dan massif. Mereka jauh lebih militan dan all out!

Mereka memandang PKS sebagai ancaman nyata di masa depan. Karenanya harus dibuat agar PKS tidak pernah menjadi besar. Caranya? DIKUCILKAN!

Kalau kita cermati, upaya pengucilan PKS semakin intensif 2 tahun menjelang pemilu 2014. Dan tumpuan kekuatan mereka adalah MEDIA.

Karena secara "kebetulan", hampir semua media2 mainstream baik cetak/ elektronik dikuasai oleh kelompok yg berafiliasi ke "kiri".

Puncak bombardir media kepada PKS terjadi ketika pada awal 2013 menyeruak kasus impor sapi yg menyeret nama Presiden PKS saat itu, LHI.

Pagi, siang, sore malam, media2 maintream milik mereka berlomba2 meng- eksploitasi kasus impor sapi LHI habis-habisan. Mereka berpesta pora.

Mereka seakan menemukan amunisi berupa bom nuklir utk menghabisi PKS, sesuatu yg selama ini mereka tunggu2 namun amat sulit mendapatkannya.

Bombardir media kpd PKS itu tak berhenti hingga menjelang digelarnya Pemilu Legislatif 2014. Hanya intensitasnya saja yg fluktuatif.

Mereka juga berkolaborasi dgn lembaga2 survey utama (yg juga "kebetulan" dimiliki kelompok kiri) utk semakin menenggelamkan citra PKS.

Bahkan menjelang Pileg 2014, di ranah media sosial (twitter) mendadak muncul ribuan akun2 yg getol mengkampanyekan #TolakPartaiPoligami

Khusus mengenai fenomena ini, saya pernah kultwit "Membongkar Akun2 Buzzer Pelaku Black Campaign Terhadap PKS http://chirpstory.com/li/197213

Tujuan besar dari semua upaya itu adalah agar PKS tidak lolos Parliamentary Threshold (PT) 3,5% alias PKS angkat kaki dari parlemen!

Bila PKS sudah tidak memiliki suara di parlemen, maka akan makin mudah bagi mereka untuk menghabisi PKS. Namun upaya mereka gagal total.

Meski dihajar badai bertubi2 tiada henti, dengan soliditas kader2nya yg loyal dan militan, PKS berhasil mempertahankan eksistensinya.

Pada Pileg 2014, PKS berhasil mempertahankan 8 juta lebih jumlah suaranya. Hanya saja jml kursinya yg menurun dari 57 menjadi 40 kursi DPR.

Menurunnya jml kursi PKS itu krn faktor kenaikan jml pemilih (dibanding 2009) dan makin meratanya kekuatan parpol2 kontestan pemilu 2014.

Terkait hal tsb saya pernah kultwit tentang "Catatan Penting atas Capaian PKS dalam Pileg 2014" http://chirpstory.com/li/205532

Pasca Pileg 2014, apakah upaya pengucilan pihak kiri dan para hater kpd PKS berhenti? Tentu saja TIDAK. Ajang Pilpres mjd arena berikutnya.

Begitu diketahui PKS lolos PT 3,5% & berhasil mengamankan 40 kursinya di DPR, mulailah dilontarkan wacana baru utk mengucilkan PKS. Apa itu?

Mereka melalui media2 besar yg dikuasainya melontarkan wacana agar jangan ada yg mau berkoalisi dengan PKS. Krn PKS adalah problem maker!

Mereka menunjukkan bukti "track record" PKS selama berkoalisi dgn SBY selama 10 tahun terakhir bhw PKS adlh "anak nakal".

Bahwa PKS sering berseberangan dgn kebijakan partai penguasa (misal dlm kasus Century, angket mafia pajak, dan kenaikan harga BBM).

Namun upaya baru utk mengucilkan PKS itu kembali kandas. Salah satu capres terkuat yaitu Prabowo justru yg terlebih dahulu "melamar" PKS.

Kegeraman mereka bertambah ketika partai2 yg "berbau Islam" semuanya (minus PKB nya Imin) bersama PKS merapat ke kubu Prabowo.

Target mereka utk mengucilkan PKS scr politik gagal total. Bahkan PKS diterima dan mendapatkan peran strategis dlm Koalisi Merah Putih (KMP)

Mereka--kaum ekstrem kiri plus kelompok2 PKS hater lainnya (Syiah, Ahmadiyah dll)-- semuanya bersatu mendukung Joko Dodo dlm Pilpres.

Tujuan mereka jelas, mencegah Prabowo yg didukung mayoritas kekuatan politik Islam termasuk PKS memegang tampuk kekuasaan.

Dengan mengerahkan segala sumber daya yg mereka miliki dan (disinyalir) dibantu kekuatan asing, akhirnya jago mereka Joko Dodo jd Presiden.

Lalu setelah jelas bahwa Joko Dodo yg jadi Presiden, apakah upaya pengucilan kepada PKS berhenti? Tentu saja tidak! Selalu ada amunisi baru.

Selalu ada isu baru yg bisa mereka goreng untuk menyerang dan memojokkan PKS agar terkucil secara politik shg lebih mudah dimarginalkan.

Dan isu terbaru yg mereka lontarkan adlh bahwa PKS hanya memanfaatkan Prabowo untuk mendapatkan keuntungan finansial. Ini upaya belah bambu.

Mereka menuduh PKS hanya "morotin" duit Prabowo untuk mengisi kas partai yg sebentar lagi akan jauh berkurang akibat tdk ada dlm kabinet.

Utk mengolok2 PKS, di media sosial (twitter) mereka juga melakukan gerakan lucu: membuat "Petisi" menolak PKS masuk Kabinet. #ngikik

Ttg petisi konyol ini saya pernah membuat kultwit khusus: "Konyolnya Petisi Menolak PKS Masuk Dalam Kabinet JKW" http://chirpstory.com/li/221133

Mereka (yg sukses menunggangi kubu JKW) akan terus dan tanpa kenal lelah berupaya agar PKS terkucil. Meski upaya itu selalu gagal dan gagal.

Mereka kini khawatir PKS akan memainkan peran strategis dlm Koalisi Merah Putih yg menguasai mayoritas kursi DPR.

Upaya2 mereka yg bernuansa "kiri" spt pencabutan Tap MPRS XXV/1966 tentang Larangan Ajaran Komunis terancam kandas di DPR.

Dan berbagai produk legislasi yang telah mereka susun sbg "tools" utk menggolkan agenda2 kelompok kiri itu pun terancam terganjal di DPR.

Karenanya, kini mereka sekuat tenaga berupaya memecah soliditas Koalisi Merah Putih dgn mengiming-imingi kursi di kabinet.

Sasaran mereka adalah partai2 yang masih terbuka kemungkinan utk membelot partai yg scr internal juga kurang solid spt Golkar dan PPP.

Mereka juga berupaya mengajak Partai Demokrat untuk keluar dari KMP. Dan ganjalan mereka hanya satu: SBY. Krn PD itu sepenuhnya "milik SBY".

Hubungan personal yg kurang harmonis antara Mamak Banteng dgn SBY masih menjadi hambatan berat utk menarik PD masuk ke kubu mereka.

Sehingga bbrp waktu ke depan sebelum pelantikan Presiden dan Kabinet baru, kita akan menyaksikan pertarungan politik menarik di DPR.

Dan kembali ke topik awal, upaya mereka untuk mengucilkan dan memarginalkan PKS secara politik sejauh ini mengalami kegagalan.

Yg terjadi justru PKS semakin "lengket" dengan Gerindra, partai juara ke-3 Pileg 2014. Ini berkat kerja politik bersama memenangkan Prabowo.

Dan bisa dipastikan, 2 partai ini (Gerindra dan PKS) dipastikan akan mjd partai oposisi utama di parlemen.

Kita berharap, semoga soliditas partai2 yg tergabung dlm Koalisi Merah Putih tetap terjaga, tdk tergiur bujuk rayu kubu JKW krn itu racun!

by @SangPemburu99
posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger