Duduklah hingga syuruq (pertama
terbitnya matahari menandakan berakhirnya waktu Subuh) setiap hari,
membaca dzikir. Tapi jika itu tidak memungkinkan, bias juga kita lakukan
setelah fajar pada hari Sabtu atau Minggu. Karena pada saat itu
mayoritas pegawai dan pelajar libur.
Dari Juwairiyah (Ummul Mukminin),
ia mengisahkan bahwa suatu hari saat subuh tiba, ia sudah (duduk
berdzikir) di tempat sholat dalam rumahnya dan Nabi -shollallohu alaihi
wasallammeninggalkannya keluar (untuk sholat dimasjid), kemudian beliau
kembali ketika sudah masuk waktu dhuha, sedangkan dia masih tetap duduk
(ditempat sholat itu sambil dzikir). Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bertanya, “Kamu masih seperti itu, sejak kutinggal
tadi?!”
Juwairiyah menjawab, “Ya.”
Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda, “Aku akan membaca empat kalimat sebanyak tiga kali, seandainya
ia ditimbang dengan dzikir yang kamu ucapkan hari ini, tentu akan
melebihi dzikirmu hari ini.”
Lalu beliau membaca dzikir ini..
Maha suci Allah, aku memuji-Nya dengan
pujian sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan
arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya. (HR. Muslim)
Baik kamu kembali ke rumahmu dan tidur
kemudian keluar atau kamu keluar dari masjid lansung untuk bekerja atau
ke kampus atau ke sekolah, jangan lupa untuk shalat dhuha. Shalat dhuha
ini dilaksanakan sebanyak dua rekaat sampai 8 rakaat ketika sudah tiba
waktunya.
At Tirmidzi meriwayatkan hadits yang dishahihkan oleh Albani, bahwasanya Allah Azza wa Jalla berfirman,
“Wahai anak Adam, ruku’lah kepada-Ku sebanyak empat rekaat dari awal siang niscaya Aku jamin kamu di akhir hari.”
posted by @Adimin
Post a Comment