pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

NIKMATI PERAN AYAH, IRWAN ANTAR ANAK KE SEKOLAH

Written By mediapkspadang on 19 August, 2015 | August 19, 2015



Mulai kemarin (18/8), Irwan Prayitno mulai menjalankan hari-hari sebagai manusia biasa. Biarpun begitu, mantan gubernur Sumbar ini terlihat tetap menjalankan segudang aktivitas. Tentunya, bukan aktivitas seorang pejabat daerah. Namun, seorang ayah bagi anak-anaknya, suami bagi istrinya, mamak bagi kemenakannya dan lainnya.

Tak ubahnya seperti seorang ayah kebanyakan, kemarin Irwan memulai harinya dengan mengantarkan anak-anaknya ke sekolah. Dengan mengendarai mobil sendiri, Irwan mengantarkan kedua putrinya yang tengah menuntut ilmu di SMAN 1 Padang. Tepatnya, sekitar pukul 06.00. Terlihat keceriaan terpancar di wajah kedua putrinya tersebut.

Selama dalam perjalanan, Irwan terlihat berbincang-bincang hangat dengan kedua putrinya itu. Sesuatu pemandangan yang teramat mahal didapatkan keduanya, terutama selama ayahnya menjadi gubernur Sumbar sejak lima tahun terakhir. Seorang ayah yang mau tak mau, harus terlebih dahulu mengedepankan kepentingan rakyat ketimbangan pribadi dan keluarga.

Nah, selepas ayahnya sudah menyelesaikan amanahnya selaku orang nomor satu di Sumbar, barulah kesabaran keduanya terbayar. Ya, salah satunya mereka bisa lebih dekat dengan sang ayah. Tak hanya pergi ke sekolah, namun juga pergi jalan-jalan, bersenda gurau, atau lainnya.

Tak hanya kedua sang putrinya, Irwan pun tampak menikmati hari-harinya. Menggunakan kaos oblong berwarna putih, Irwan terlihat rileks dan santai. “Momen-momen seperti ini, jelas tak bisa secara leluasa saya lakukan sewaktu jadi gubernur. Inilah salah satu cara saya membayar kesabaran mereka selama lima tahun terakhir,” sebut putra Kuranji Padang itu.

Satu kejadian tak terduga terjadi ketika Irwan sampai di depan gerbang SMAN 1 Padang. Sewaktu Irwan menunggu kesempatan berputar haluan akibat macet, tak disangka sosoknya diketahui oleh sang satpam. Tanpa babibu, sang satpam membantu Irwan memutar haluan mobilnya. Padahal di lokasi tersebut, sebetulnya kurang diperkenankan berputar.

Merasa tak mau diistimewakan, Irwan pun menolaknya. Karena dia tahu, posisinya sekarang sama dengan orangtua siswa lainnya. Artinya, kalau tidak boleh berputar di lokasi itu, mau tak mau dia juga harus mengikuti aturan. Namun entah mengapa, sang satpam tetap ngotot. Irwan pun tak punya pilihan dan mengikuti arahan sang satpam.

Kejadian tak disangka itu, juga diketahui orangtua siswa lainnya. Beberapa orangtua pun terlihat menyapa hangat sang mantan gubernur. Tak ingin keberadaannya kian memperparah kemacetan, Irwan pun tahu diri. Setelah bertegur sapa dengan beberapa orangtua siswa, Irwan pun memilih berlalu dari lokasi. “Kalau saya berlama-lama di situ, tentu bisa merugikan orang lain,” tutur suami Nevi Irwan Prayitno itu.

Selepas itu, agenda Irwan berlanjut dengan silaturahmi bersama jajaran kepolisian. Selama menjadi gubernur, Irwan mengakui betapa pentingnya peran jajaran kepolisian ini. Selain menjaga keamanan dan ketertiban di Sumbar, juga turut memperlancar dan memudahkan dirinya dalam menjalankan tugas-tugas selaku gubernur. Terlebih lagi, salah seorang ajudannya berasal dari kepolisian.

Sesudah itu, Irwan pun melakukan sejumlah pertemuan guna mempererat silaturahmi, termasuk bersilaturahmi dengan beberapa wartawan di Sumbar. Tadi malam, Irwan pun melakukan pisah sambut dengan penjabat gubernur Sumbar Reydonnyzar Moenek di Auditorium Gubernuran Sumbar. Intinya, jadwal Irwan tetap padat kendati tak lagi menjadi gubernur Sumbar. (*)

sumber: Padang Ekspres, 19 Agustus 2015


posted by @Adimin

Sudah Biasa dengan Hidup Sederhana



Sebagai seorang yang diberi amanah memimpin Sumbar, Irwan Prayitno diberikan peluang menggunakan fasilitas negara sepuas-puasnya untuk menunjang aktivitasnya sehari-hari. Mulai dari rumah dinas, mobil dinas, fasilitas tiket pesawat kelas eksekutif. Namun, bagi seorang Irwan Prayitno sangat takut menggunakan fasilitas tersebut.

Irwan Prayitno lebih memilih berhemat menggunakannya. Sikap hemat tersebut dilakukan, karena Irwan Prayitno menyadari seluruh fasilitas tersebut dibiayai APBD yang berasal dari uang rakyat. Sikap hemat tersebut sebenarnya sudah lama menjadi gaya hidup Irwan Prayitno sejak dulu, sebelum dirinya menjabat sebagai Gubernur Sumbar. Satu kebiasaan Irwan Prayitno saat bepergian melaksanakan aktivitas, lebih suka memilih naik bus angkutan umum.

Bahkan tak jarang dirinya berdiri bergelantungan di atas bus, karena tidak mendapat kursi duduk. Kebiasaan ini sudah dilakukannya sejak dulu, sewaktu muda, hingga sekarang. Diakuinya, selama sering naik bus, banyak yang tidak mengetahui dirinya seorang Gubernur Sumbar. Dalam situasi yang berdesak-desakan, Irwan Prayitno tidak pernah minder dan selalu rileks bergelantungan dalam sebuah bus.

Kesederhanaan Irwan Prayitno juga terlihat dengan lebih memilih penerbangan kelas ekonomi kemanapun pergi. Pengalaman Irwan Prayitno yang menarik saat berangkat dengan penerbangan kelas ekonomi Garuda GA 162 tujuan Padang-Jakarta. Dirinya, saat itu bertemu dengan sastrawan dan budayawan Taufik Ismail.

“Saya benar-benar tak percaya. Mungkin bagi orang lain tidak, namun menurut saya ada gubernur yang duduk di kelas ekonomi dalam sebuah penerbangan, ini adalah istimewa. Sangat istimewa,” ujar Taufik Ismail menuturkan kisahnya pada pertemuan tak sengaja dengan Irwan Prayitno dikutip dari laman Kesaksian Taufik Ismail tentang Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Beredar Foto Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

Diceritakan Taufik, ketidakpercayaannya itu bermula ketika ia melihat Irwan Prayitno melangkah ke ruang di kelas ekonomi penerbangan itu. Ruang di mana rakyat badarai memilih tempat duduk, sesuai kemampuan keuangan masing-masing. Sebagai seorang gubernur, tentu tidak satu penumpang pun yang akan berkecil hati, jika Irwan Prayitno duduk di eksekutif atau business class yang nyaman.

“Saya sudah lama juga hidup, sering naik pesawat bersama banyak orang, mulai dari pejabat tinggi hingga orang biasa. Bagi saya, ada gubernur rendah hati seperti ini, adalah obat. Ia tak berjarak dengan rakyat. Ia tampil apa adanya. Bagi saya, ini adalah sebuah keteladanan,” katanya.

Irwan Prayitno tidak mau terlalu jauh membahas soal seringnya dirinya berangkat dengan penerbangan di kelas ekonomi. Karena memang tidak ada maksud apapun, tetapi hanya karena sudah terbiasa saja.

“Duduk di pesawat itu bukan karena duduk di kelas ekonomi atau eksekutif. Tetapi nikmatnya naik pesawat itu adalah saat tertidur dan ketika landing terbangun,” ujarnya sambil tertawa.

Sikap hidup hemat lainnya Irwan Prayitno dengan tidak pernah menggunakan mobil dinas baru selama empat tahun menjabat sebagai Gubernur Sumbar. Dirinya justru lebih memilih menggunakan mobil dinas yang lama dan sudah bekas. “Jika ada mobil dinas yang lama yang masih bagus dan bisa digunakan, kenapa harus gunakan mobil baru, yang dibeli dengan menggunakan uang rakyat,” terangnya.

Irwan Prayitno juga lebih banyak menggunakan mobil pribadinya untuk bepergian melaksanakan tugas sebagai gubernur. Begitu juga saat dalam perjalanan kunjungan ke daerah. Irwan Prayitno tidak terlalu patuh dengan aturan protokoler saat menentukan rumah makan yang layak untuknya istirahat. Irwan bahkan lebih sering singgah ke warung biasa, saat istirahat untuk makan dan shalat.


posted by @Adimin

Salim Segaf: Lurusnya Orientasi, Kunci Kemenangan Pilkada



SURAKARTA (16/8) – Ketua Majelis Syuro (MS) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri menyampaikan menempatkan orientasi yang benar dalam hajatan demokrasi adalah kunci kemenangan.

"Menempatkan orientasi untuk bekerja dan melayani sepenuh hati dalam menjalankan setiap program pemenangan pasangan calon (kepala daerah) adalah kunci dari setiap kemenangan (Pilkada),” ujar Salim.

Salim menyampaikan hal tersebut saat memberikan arahan dalam kegiatan “Konsolidasi Kader PKS Kota Solo Menghadapi Pemilihan Umum Kepala Daerah” di Hotel Syariah Arini Surakarta, Ahad (16/8).

Lebih lanjut Salim juga berpesan agar setiap kemenangan yang diperoleh PKS dalam Pilkada harus dihayati sebagai ajang kontribusi untuk masyarakat.

“Jadi, sebagai kader PKS, Pilkada bukanlah sekedar ajang mengejar euforia kemenangan. Tetapi bagaimana menggunakan kemenangan itu untuk berkontribusi kepada masyarakat," jelasnya.

Kunjungan Salim di Kota Surakarta ini adalah kunjungannya ke daerah yang pertama kali setelah menjabat sebagai Ketua MS PKS. Kunjungan ini dilakukan untuk memberikan motivasi kader dalam menghadapi Pilkada serentak tahun 2015.

Seperti diketahui, PKS Kota Surakarta adalah salah satu pengusung Pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota, Anung Indro Susanto dan Muhammad Fajri (AFI). 

Konsolidasi kader PKS yang diikuti ratusan kader dari setiap jenjang struktur ini adalah agenda rutin untuk melakukan perencanaan program dan evaluasi secara berkala. Selain itu dalam setiap pertemuan kader dilaksanakan penggalangan dana sukarela untuk membiayai program yang telah ditetapkan. Sebagaimana semboyan partai ini "Sunduquna juyubuna" (kas kami adalah dari kantong-kantong kami sendiri).

Sumber: Humas PKS Solo


posted by @Adimin

Jazuli: Buktikan Indonesia Berkarakter, Adil, dan Sejahtera



Jakarta (17/8 - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini mengatakan, dalam momentum Hari Proklamasi Republik Indonesia (RI) yang ke-70 tahun, semua pihak menginginkan Indonesia kembali berkarakter, bermartabat, adil, dan sejahtera.

"Pemerintah harus bekerja lebih keras, cerdas, dan terarah untuk kemajuan bangsa Indonesia. Kita semua ingin Indonesia seperti imajinasi para pendiri republik dan cita-cita kemerdekaan yang tertuang dalam konstitusi," kata Jazuli di Jakarta, Senin (17/8).

Oleh karena itu, kata Jazuli, Fraksi PKS mengajak semua pihak, khususnya Pemerintah sebagai nakhoda RI untuk berefleksi ‘Sudahkah kita merdeka dalam arti sebenarnya?’

"Bung Karno pernah berkata setiap bangsa sejatinya punya kepribadian sendiri. Pendiri republik pun telah mencanangkan kepribadian kita dalam sila-sila Pancasila dan UUD 1945. Masihkah kita menjadikannya pedoman kehidupan berbangsa?" tanya Jazuli.

Menurut legislator asal Banten itu, dalam pandangan Fraksi PKS, sejumlah kebijakan pemerintah saat ini menjauhi jargon Nawacita yang telah dicanangkan. Di antaranya kenaikan harga karena sejumlah subsidi rakyat (BBM, TDL) dicabut, kebijakan importasi, penjualan aset, dan hutang luar negeri yang bertambah.

“Kami mohon pemerintah tidak lagi membuat kebijakan yang menyulitkan ekonomi rakyat dan fokus pada kebijakan yang prorakyat berbasis kemandirian dan kedaulatan dalam negeri,” ujarnya.

Meski begitu, masih menurut Jazuli, beberapa program pemerintah disambut positif Fraksi PKS. Di antaranya membangun dari pinggiran (daerah-daerah dan desa-desa), pengarusutamaan pembangunan maritim, serta reformasi agraria.

"FPKS DPR akan berlaku objektif. Selama program atau kebijakan pemrintah prorakyat, Fraksi PKS akan menjadi yang pertama mendukungnya. Tapi sebaliknya jika menyengsarakan rakyat, Fraksi PKS terdepan dalam mengkritik dan menghadangnya," pungkas Anggota DPR RI yang duduk di Komisi III itu.

Keterangan Foto: Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini.
Sumber: Humas Fraksi PKS DPR RI


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger