pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Pidato 3 Menit Capres di KPU Ungkap Segalanya | Beda Prabowo-Jokowi

Written By mediapkspadang on 01 June, 2014 | June 01, 2014


Oleh Rini Elrealvira* 

No urut 1 : PRABOWO

Di awali dengan mengucapkan Assalamu’allaikum Wr Wb, lalu Prabowo mengucapkan terima kasih nya atas kerja keras KPU, TNI, Polri. Menyampaikan rasa hormatnya dan kebanggaannya kepada mitra koalisi Merah Putih nya, Megawati, Jokowi dan JK, Jimly Asshidiqi, rekan-rekan media yang dia sebut “rajin”, dan tak terlupakan adalah calon wakil nya Hatta Rajasa. Berbicara tanpa mimik ragu di wajahnya, tegas, tidak berbasa-basi, tidak membahas keberhasilannya telah memilih surat yang di dalamnya tertera nomer urut wahid alias SATU. Usai pidato mengarahkan mikrofon kepada Hatta Rajasa untuk menawarkan apakah sang cawapres mau pidato atau tidak. Terakhir menyiratkan bahwa pada akhirnya beliau akan menghormati apapun pilihan rakyat Indonesia. Tidak memakai kesempatan dalam kesempitan durasi 3 menit untuk berkampanye.

No urut 2 : JOKO WIDODO

Mengawali pidato dengan sangat islami, yang cukup sempurna. Namun hanya menyebut penghormatan dengan kata “senior” tanpa menyebutkan siapa saja senior tersebut. Lalu hanya disambung dengan kata “ibu bapak sekalian”. Kemudian Jokowi membicarakan tentang arti nomer 2 menurut dia. Bahwa 2 adalah keseimbangan, ada capres ada cawapres, ada telinga kanan telingan kiri, ada tangan kanan tangan kiri, intinya ada harmonisasi katanya. Lalu diakhiri dengan kesempatan berkampanye, “pilih no mer 2” katanya, di depan para petinggi KPU, di kantor KPU. Setelah mukadimah pidato, ada sedikit jeda waktu bicara yang mungkin dipakai oleh Jokowi berpikir. Ditandai dengan mulut Jokowi yang sedikit terbuka, mata yang menunjukkan pemiliknya sedang memikirkan sesuatu.

Ada yang bilang, cara dan isi bicara seseorang, menunjukkan siapa dia. Bagaimana karakternya pribadinya, bagaimana pola berpikirnya, dan apa ide ide nya. Durasi 3 menit, waktu yang cukup singkat tapi cukup signifikan untuk menjelaskan segalanya.

Menyebut terima kasih kepada kerja keras KPU, TNI, POLRI, menghormati rival poltik, dan membanggakan mitra koalisi dan calon wakil sendiri, adalah petunjuk penting Prabowo sangat memiliki penghargaan yang tinggi kepada orang lain. Penyebutan nama satu persatu, menunjukkan Prabowo bersungguh sungguh atas ucapannya alias tidak basa basi, sekalipun kepada rival politiknya, Mega, Jokowi, dan JK.

Hal ini tidak dilakukan oleh Jokowi. Padahal sebagai pembicara kedua setelah Prabowo, Jokowi mestinya punya petunjuk tentang apa yang akan di pidato kan nya, supaya lebih berbobot dari Prabowo. Prabowo sebut membanggakan calon wakilnya, sementara Jokowi sama sekali tidak menyebutkan apapun tentang JK dalam pidatonya. Juga selama ketua dan komisioner KPU berbicara, terlihat beberapa kali Jokowi berbicara kepada JK, sementara Prabowo dan Hatta menyimak secara seksama. Jokowi masih bisa bilang pilih nomer 2, sementara Prabowo tahu dengan tepat, di waktu dan di tempat yang mana dia boleh berkampanye atau tidak.

Adapun momen lainnya yang penting diperhatikan adalah sesaat setelah no urut jelas, Prabowo bersalaman erat dengan Hatta, tanda kedekatan dan bersyukur, sementara Jokowi dan JK tidak melakukan interaksi apa-apa.

Sesaat setelah Prabowo-Hatta memasuki ruangan KPU, mereka langsung menghampiri kubu Jokowi-JK untuk bersalaman. Andai yang tiba belakangan adalah kubu Jokowi-Jk, penulis tidak yakin mereka menghampiri kubu rival politik untuk bersalaman, mengingat ke-kaku-an sikap Jokowi-JK, juga mengingat sikap ibu suri PDIP yang selalu tidak bersahabt dengan rival politik, contohnya SBY.

Pidato 3 menit, mampu ungkapkan segalanya. Seperti pandangan pertama, pidato singkat mampu menjelaskan siapa orang itu sebenarnya. Pidato 3 menit tidak mampu mengakomodir niat pencitraan. Sebab pidato 3 menit hanya akan mengungkapkan siapa yang sedang berbicara sesungguhnya. Dalam sempitnya waktu, dalam keadaan serba terbatas, dalam itulah kita bisa mendapatkan potret yang jelas, tentang profil seseorang.

Dear rakyat Indonesia, Semoga kita semua tidak salah memilih siapa yang akan mampu membawa bangsa kita ke arah perubahan dan perbaikan.

*sumber: http://m.kompasiana.com/post/read/659070/2/pidato-3-menit-capres-di-kpu-ungkap-segalanya.html



posted by @Adimin

Prabowo-Hatta Menjadi Capres-Cawapres Nomor Satu


Jakarta (1/6) - Calon Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa mendapat nomor urut satu dalam Pemilu Presiden yang akan digelar pada Rabu, 9 Juli 2014.

Pasangan yang diusung Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Bulan Bintang (PBB) ini mendapatkan urutan nomor di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat pada Minggu (1/6) siang.

Prabowo Subianto menuju KPU Pusat dengan menggunakan mobil pribadinya yang berwarna putih bersama dengan Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa, Presiden PKS Anis Matta, dan Ketua Umum Golkar Abu Rizal Bakrie.

Setelah mendapatkan nomor urut, Prabowo dan rombongan keluar dari KPU Pusat untuk bertemu dan menyalami pendukung yang sudah memadati area KPU Pusat. [pks.or.id]


posted by @Adimin

Front Buruh Indonesia Raya Dukung Prabowo-Hatta


Direktur penggalangan relawan tim sukses nasional pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Syahganda Nainggolan, akan menyiapkan deklarasi dari perwakilan buruh dengan nama Front Buruh Indonesia Raya.

"Sedang disiapkan langkah-langkah deklarasinya, dengan meliputi tokoh-tokoh serta aktivis elemen perburuhan dari Jabodetabek dan daerah lain," ujarnya di Jakarta, Jumat (30/5/2014) seperti diberitakan okezone.com.

Menurutnya, deklarasi itu didukung sekira 20 organisasi buruh yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan kota-kota tertentu.

Syahganda menyebutkan, Front tersebut akan mendukung sepenuhnya pasangan Prabowo-Hatta, termasuk mengambil bagian ke arah pemenangannya.

Kata dia, aspirasi kaum buruh kepada Prabowo-Hatta dirasakan semakin menguat, karena agenda yang diusung pasangan itu berorientasi pada penciptaan martabat bangsa.

"Jadi, permasalahan taraf hidup buruh yang tergolong rendah sekaligus masih bersifat marjinal (miskin), memiliki kesesuaian dengan agenda yang akan diperjuangkan oleh Prabowo-Hatta dalam konteks untuk menjadi pemimpin nasional," ungkap Syahganda.

Ia mengaku, permasalahan yang dihadapi buruh mengenai ketidakadilan di lingkungan pekerjaannya pun kerap dikemukakan Prabowo untuk dilakukan pembenahan, sebagai perhatian utama guna agenda perbaikan nasib buruh ke depan. 

"Masalah upah murah, ketidaklayakan hidup buruh dan keluarganya, serta adanya sistem kontrak kerja alih daya (outsourcing) yang merugikan buruh, justru sangat serius untuk diatasi oleh program duet kepemimpinan bangsa Prabowo-Hatta," jelas Syahganda.[dm/pksnongsa]


posted by @Adimin

Hari Ini, KPU Undi Nomor Urut Capres-Cawapres


JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. 

Pada Minggu (1/3/2014) pukul 14.00 WIB, KPU akan menggelar pengundian nomor urut pencalonan kedua pasangan kandidat tersebut.

"Besok (hari ini), 1 Juni 2014, pada pukul dua siang kami (KPU) akan mengadakan kegiatan pengundian untuk nomor urut pasangan capres-cawapres," ujar Komisioner KPU Ferru Kurnia Rizkiyansyah di Jakarta, Sabtu (31/5/2014) malam.

Ia mengatakan, setelah pengundian dan penetapan nomor urut, akan dilaksanakan penentuan poster daftar pasangan calon tetap. Poster itu akan memuat nama, foto dan partai pengusung. "Itu (poster) nanti akan digunakan untuk kegiatan sosialisasi," katanya.

Sebelumnya, KPU menetapkan Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta sebagai peserta Pilpres 2014 melalui Surat Keputusan KPU Nomor 453/KPTS/KPU/2014 tentang Penetapan Capres dan Cawapres 2014. Keputusan dibuat setelah kedua kubu dinyatakan memenuhi 26 dokumen yang menjadi persyaratan pasangan calon.

Pasangan Jokowi-JK diusung empat partai politik yang terdiri dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Patai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Hanura. Sedangkan pasangan Prabowo-Hatta diusung Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Bulan Bintang (PBB). [kompas]


posted by @Adimin

Fahri Hamzah: Jangan Sampai Parpol Jadi Penegak Hukum

JAKARTA - Partai politik jangan sampai berprilaku bak aparatur penegak hukum. Di negara demokrasi, yang diberi tugas mengawasi pelaksanaan dan penegakkan hukum adalah aparat penegak hukum.

Hal tersebut dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah, menjawab pertanyaan wartawan terkait surat edaran PDIP Jakarta Timur yang akan memata-matai khotbah di masjid-masjid.

"Jangan sampai ada partai politik jadi penegak hukum. Penegak hukum Islam tentu salat Jumatnya di masjid. Jangan malah memata-matai khotbah masjid," kata Fahri Hamzah, Sabtu (31/5).

Menurut Fahri, jika ada di antara materi khotbah di masjid yang dianggap menyimpang atau bernada memfitnah, mudah menyelesaikannya. "Kita tunggu saja sebentar hingga prosesi ibadah selesai, lalu kita tabayun (klarifikasi) kepada pemberi khotbah, kalau dia akui kesalahannya, kan selesai," ujar Fahri.

Lebih lanjut, juru debat pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu menegaskan, masjid itu intrumen masyarakat sipil jadi tidak bisa diintervensi oleh negara. Kalau ada masalah harus diselesaikan dengan sipil. Kalau ada unsur pidana, laporkan ke polisi.

"Saran saya ikut salat Jumat saja dulu. Jangan malah mengintelin khotbah di luar masjid. Kalau begitu caranya, pihak lain juga akan siap-siap juga. Akhirnya masjid jadi tempat bertengkar dan itu haram hukumnya," tegas anggota Komisi III DPR itu.

Selain itu, Fahri juga menyatakan sikapnya menolak kewajiban salat dijadikan undang-undang berikut sanksinya. "Itu kewajiban dari agama, ya sudah, biar jadi urusan agama. Kalau semua dosa dikonversi jadi tahanan badan. Kacau juga kehidupan sipil ini," ujarnya.

Terakhir Fahri menyarankan kubu Jokowi-JK jangan terlalu panik menghadapi situasi politik yang kian dinamis. "Santai sajalah, karena nama presiden sudah ada di tangan Tuhan. Bisa saja dua-dua tidak jadi karena Tuhan menginginkan yang lain," pungkasnya.[fas/jpnn]


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger