pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Bertemu di Padang, Anis Mampir ke Pesawat Pribadi Surya Paloh

Written By mediapkspadang on 27 March, 2014 | March 27, 2014


Jakarta - Presiden PKS Anis Matta dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sama-sama berkampanye di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (25/3) kemarin. Keduanya sempat bertemu dan berbincang di Tanah Minang.

Pantauan di ruang VIP Bandara Minangkabau, Padang, Sumbar, Anis lebih dulu datang dengan mobil Camry hitam B 1200 KAA sekitar pukul 09.20 WIB. Menyusul Paloh yang datang pukul 10.08 WIB.

Paloh lebih dulu bertemu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Irwan yang dari PKS memang sejak kemarin menemani Anis berkampanye di Padang. Suasana yang cair dan hangat diperlihatkan keduanya.

Anis tak kunjung keluar ruangan VIP hingga akhirnya tak bertemu Paloh yang keburu menuju pesawat pribadinya yang berlogo NasDem. Paloh tidak berlama-lama, hanya sekitar 15 menit dan langsung masuk ke pesawat Lineage 1000 itu.

Anis lalu keluar ruangan VIP mengikuti Paloh. Dia naik ke atas pesawat menemui Bos Media Group itu. Keduanya sempat berbincang hangat sekitar 20 menit ditemani Gubernur Sumbar di kabin mewah pesawat Nasdem itu.

"Ngobrol yang umum-umum saja. Beliau mengapresiasi PKS dan juga PKS mengapresiasi NasDem sebagai partai baru," kata Anis usai keluar dari pesawat.

Kedua petinggi partai itu memang sedang berada di Tanah Minang dalam rangka kampanye. Selasa (25/3) kemarin, Anis berorasi di lapangan Imam Bondjol sedangkan Paloh memimpin kampanye di Stadion Haji Agus Salim.

Keduanya pun tak sempat bersua karena hari ini, Anis melanjutkan kampanye ke Medan, Sumatera Utara. Sementara, Paloh bertolak ke Solo, Jawa Tengah. [dtk]



posted by @Adimin

PKS Rapopo


PKS JAKARTA - "PKS rapopo" merupakan istilah yang berasal dari bahasa Jawa, yang artinya "PKS tidak apa-apa". Istilah ini sangat pas saat banyaknya serangan terhadap PKS dalam beberapa pekan terakhir ini.

Bagusnya memang kader dan para pimpinan PKS tidak menggubris dan tidak mempermasalahkan serangan-serangan tersebut. Menurut PKS, rakyat Indonesia saat ini sudah cerdas dimana black campaign tidak akan mudah diterima begitu saja.Mau bully silakan, mau ngejek silakan, masyarakat sudah mengerti dan bisa menyaring mana yang benar dan mana yang tidak benar. Mau dukung PKS silahkan, kalaupun tidak dukung … PKS akan tetap memperjuangkan aspirasi anda, PKS rapopo.

PKS mengaku telah sering menerima serangan-serangan negatif dan bully di media maya maupun media massa. Namun PKS bukanlah partai baru, PKS telah beberapa kali maju pada pentas pemilu dan menang di banyak pilkada.

Harus dipahami bahwa sekarang sudah masuk minggu-minggu politik. Serangannya kadang terasa terorganisasi, namun PKS sudah sangat sering diserang maupun dicemooh. Sekali lagi PKS rapopo. [pkspancoran]


posted by @Adimin

[Foto] PKS Sumbar Putihkan Lapangan Imam Bonjol










posted by @Adimin

Gaya Anis Matta

Anis Matta saat berorasi di depa puluhan ribu massa PKS di lapangan Imam Bonjol Padang, selasa (25/3).


Oleh: KHAIRUL JASMI / 
Pemimpin Redaksi Harian Singgalang

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta tampil gaul dalam kampanye akbar di Imam Bonjol, Padang, dua hari lalu. Enjoy, ringan dan penuh riang, mungkin juga penuh cinta. Presiden partai termuda itu, memberi ciri, PKS mulai membuka diri, bukan eksklusif lagi.

Gaya Anis Matta saat di Imam Bonjol yang memakai jeans, baju kaos dan sepatu runcing, seperti sedang meliuk ke dunia kelas menengah perkotaan. Di Indonesia kelas menengah saat ini berjumlah 150 juta orang. PKS rupa-rupanya hendak meneguk minuman segar dari “samudera biru” di mana pasar bukan direbut, tapi diciptakan. Karena itu Anis yakin, partai ini akan meraih 4 kursi untuk DPR dari Sumatera Barat. Soal tercapai atau tidak, itu urusan lain.

Di daerah ini, kader PKS, Gubernur Irwan Prayitno, juga lebih renyah. Main drum, menyanyi dan piawai maracak motor balap. Satu sisi seperti aneh, tapi dilihat dari sudut lain justru membuat galinggaman anak-anak muda untuk memacu prestasinya di bidang tersebut. Tentu ada juga yang tak suka.

Waktu kampanye di Imam Bonjol, gubernur memakai kacamata hitam, pake celana jins. Saya suka gaya seperti itu, sebab tidak lagi mengurung diri. Ada niat dari PKS untuk berubah dan lebih menjangkau massa yang lebih luas. Apa memang mau berubah atau tidak, hanya PKS yang tahu dan kelak rakyat akan menyaksikan janji perubahan itu terlaksana atau tidak.

Seperti kata Anis Matta, PKS terbuka bagi siapa saja. Bagi saya ini menarik, jauh lebih menarik ketika partai ini memutihkan Gelora Bung Karno dan di sana mars PKS dibawakan paduan suara dari Gereja Ende, NTT. Disebutkan juga, PKS ingin menguasai Indonesia dan sekarang berusaha menjadi tiga besar. Perspektif PKS ini, seharusnya menjadi bahan kajian bagi partai lain, sebab sudah diumumkannya. Jika partai lain “tidur” maka impian PKS akan terwujud. Satu hal kelebihan PKS yang suka atau tidak langkahnya terukur, karena memang diukur. Partai ini, percaya pada hasil survei, sebuah instrumen di dunia modern.

Ketika kampanye akbar di Imam Bonjol, menurut laporan reporter hadir 50 ribu massa. Materi kampanye pun mengarah pada era baru. Ini merupakan kampanye akbar pertama dan terbesar di musim pemilu 2014 ini, entah kalau ada pada hari-hari menjelang 9 April, mari sama-sama kita lihat. Sejauh itu, baru PKS yang berani masuk ke Imam Bonjol. Partai yang satu ini memang aneh, sebab terjilapak oleh Luthi Hasan Ishaaq, ternyata tidak berkelukuran, malah bangkit. Ini yang oleh Anis disebut gerakan PKS terilhami oleh kisah Kapal Nabi Nuh.

Anis Matta yang 46 tahun, Irwan yang 50 tahun, Mahyeldi yang 47 tahun, merupakan anak muda yang kini menjadi ikon PKS. Di Sumbar, Irwan pun menjadi ikon, karena dia gubernur, sama dengan Ahmad Heryawan di Jawa Barat. Persoalannya adalah apakah PKS bisa membuktikan dirinya tidak ekseklusif?

Saya masih ingat ketika partai ini baru lahir, semua media Jakarta memuji dan kemudian PKS hanyut dalam pujian itu. Lalu muncullah berbagai persoalan yang kemudian merusak citra PKS. Hal serupa juga menimpa semua partai. Bedanya, PKS mencoba cepat bangkit dan mengibarkan kembali benderanya.

Dengan gaya Anis Matta dan Irwan, saya melihat PKS mulai berubah, sesuatu yang mengejutkan sebenarnya. Tapi itu pilihan, karena itu harus dijalani. Hasilnya akan jelas setelah 9 April.

Kita lihat saja. 

[Singgalang.co.id]


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger