pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

"Menikmati Demokrasi Tanpa Sadar"

Written By @Adimin on 05 April, 2013 | April 05, 2013

Add caption

"Demokrasi yg kau nikmati skrg ini lahir dari rahim zionisme"
| nyeriii katanya | menarik untuk dibahas..
  1. Semua org -baik yg menerima demokrasi atau anti demokrasi- sebenernya menikmati demokrasi .

  2. Bicara 'anti demokrasi' jelas mustahil di suasana negara yang 'anti demokrasi'. Bicara anti demokrasi justru hanya mungkin di alam demokrasi.

  3. Kebaikan dan keburukan sama2 menikmati buah demokrasi.

  4. Sy gak mau debat, mau monolog aja ah. biar gak ribut.

  5. Bicara anti pancasila justru hy bisa di era demokrasi. Bicara tegakkan khilafah atau syariah justru hanya bisa di era demokrasi.

  6. Demonstrasi propaganda syariah atau khilafah justru jd sangat bisa dilakukan di alam demokrasi. Kita semua menikmati demokrasi.

  7. Istri sy cerita, saat ikhwah2 tarbiyah dg KAMMI nya itu demo menggulingkan suharto, justru kelompok lain nyinyir dan mengharamkan demo.

  8. Tapi ketika KAMMI bersama elemen lain berhasil menggulingkan suharto dan mengantarkan keterbukaan, kelompok2 ini juga menikmati keterbukaan.

  9. Zaman orde baru, khatib yg mau khutbah jum'at harus melaporkan materinya ke koramil. Boro2 ngomongin khilafah dan syariah.

  10. Semua gerakan islam yg 'anti demonstrasi' berhutang besar pada @fahrihamzah dkk. Beliau jd jalan keterbukaan da'wah.

  11. Semua harokah berhutang budi pada tokoh2 mahasiswa yg siap serahkan nyawanya untuk harga kebebasan.

  12. Bang @fahrihamzah ketua KAMMI pertama, organisasi mahasiswa paling penting dalam gerakan penggulingan suharto, lokomotif keterbukaan.

  13. Alhamdulillah, jamaah tarbiyah (sekarang PKS) bukan skedar penikmat kebebasan da'wah. Tapi kebebasan ini kami rebut sendiri.

  14. Kebebasan da'wah ini kami rebut sendiri dg mengguligkan rezim otoriter, dg darah dan keringat kami sendiri, bukan orang lain.

  15. Dan siapakah tokoh dibalik pendirian KAMMI? ustadz Mahfudz Sidik dan Agus Nurhadi.

  16. Ada yang kemudian menikmati kebebasan da'wah buah demokrasi ini tapi kemudian mencela demokrasi, padahal tidak pernah keringetan.

  17. Mereka gak keringetan, gak berdarah2 untuk mendapatkan kebebasan da'wah yang mereka nikmati sekarang.

  18. Hari ini kita bisa teriak2 tentang apapun dari kebaikan, sesuatu yg tdk bisa dilakukan di era rezim otoriter orde baru.

  19. Ada efek negatif dari ini, kebatilan juga memiliki kebebasannya. Tapi inilah ruang pertarungannya.

  20. Salah satu buah demokrasi adalah selesai DOM di aceh. Masy Aceh bisa menentukan nasibnya sendiri.

  21. Kemerdekaan itu harus kita rebut, bukan berharap otomatis kita terima.

  22. (Membayangkan ada yang teriak2 tegakkan syariah dan khilafah islam di depan istana di zaman Suharto plus bilang pancasila thoghut :D)

  23. Karena itu saya respect sekali dg bang @fahrihamzah, meskipun bbrp hal sy tdk setuju, beliau punya jasa besar bagi keterbukaan da'wah.

  24. (Membayangkan ada yg demo "Pancasila thoghut" "pokoknya khilafah" di depan istananya suharto :D)

  25. (Membayangkan ada yg demo di kedubes AS teriak khilafah di zaman suharto :D)

  26. Kebebasan da'wah ini, alhamdulillah kami rebut sendiri, bukan dari keringat dan darah orang lain, untuk kemudian yg keringetan ini dicaci.

  27. Kebebasan da'wah yg kami rasakan tdk kami dapatkan dr darah dan keringat orang lain. tp ikhwah2 kami sendiri yg gagah berani. @fahrihamzah.

  28. Kami bebas teriak syariah atau khilafah krn kebebasan yg kami perjuangkan sendiri, bukan keringat org lain.

  29. Dulu kalian mencaci ikhwah kami yg berjuang menggulingkan rezim, hari ini kalian juga menikmati hasilnya. #menikmatidemokrasitanpasadar

  30. Yang lantang anti pancasila, anti demokrasi baru bisa teriak tentang ke-anti-annya justru saat era nya demokrasi :D

  31. Saya cuma mau bilang #menikmatidemokrasitanpasadar.

  32. Karena yang paling menikmati demokrasi justru mereka yg tersumbat tapi saat dulu tdk berani menggulingkan rezim.

  33. Yang anti demokrasi baru bisa nyaman teriak "demokrasi kufur" "pancasila thaghut" justru di era demokrasi.

  34. Inget zaman mahasiswa demo penggulingan gus dur, pulang babak belur dipukulin polisi. trus dirawat sama ibu mertua krn istri lg KP di jkt.

  35. Sambil ngompres tangan dan kepala saya yg babak belur, ibu mertua nasehatin: "Nak, kalau sudah nikah gak usah demo demo lagi" :D

  36. Resiko nikah sambil kuliah. ibu mertua bilang "inget anak istrimu nak, sudah berhenti demo demo nya" :D

  37. Kami menikmati demokrasi dg sadar, faham dg apa yg harus diambil dan apa yang harus ditolak dr demokrasi.

  38. Makanya waktu demo bareng temen2 FPI di depan kedubes, nostalgia banget.

  39. Salah satu demo paling parah waktu demo bulog gate nya akbar tanjung di depan MA. musuhnya ada 2 : polisi di depan, anak kiri di belakang.

  40. Terus terang sy jd bingung jk ada yg bilang : "ayo revolusi, ayo kudeta", krn dulu mrk skedar menonton penggulingan rezim.

  41. Org ini mengajak revolusi atau kudeta kpd ikhwah yg dulu di KAMMI ... yg mengajak tdk lebih pengalaman dr yg diajak.

  42. Anak2 KAMMI dkk nya turun demonstrasi penggulingan 3 presiden. 2 berhasil dan satu presiden hanya berhasil dibunuh karakternya

  43. Suharto berhasil dilengserkan , Gus Dur diimpeach, dan mega didemo sepanjang pemerintahan, akhinya tdk terpilih di pemilu berikutnya.

  44. Plis jangan bicara revolusi dan kudeta pd mereka yg justru sdh melakukannya.

  45. Saya mau menonton ah, mereka yg teriak revolusi benar benar melakukan revolusi. apa mrk berani dan berhasil? sy menantikannya.

  46. "ayo revolusi" | sok atuh, kami sdh pernah dan skrg mau menonton.

  47. Coba anda bayangkan apa yg ada di benak fahri hamzah dan kawan2 tarbiyah kalo dibilangin gini: "ayo revolusi, jgn cuma di ruang berAC" :D

  48. Saya tebak fahri mikir gini: "ini orang ngomong apa sih, dulu kita demo suharto ente kemane aje, nyinyir doang" :D

  49. Maaf ye, jangan kebanyakan ngomong revolusi dan kudeta, dulu kite gak pake ngomong-ngomong, 2 presiden turun. Buruan kalo mau kudeta.

  50. Maaf agak belagu, agak menggelitik saya liat ada org kyk anak kecil baru denger kosa kata revolusi dan kudeta.

  51. Sok atuh kalau mau kudeta presiden sekarang | kita gak ikutan lagi. alhmdlh, kita dah pernah nyoba demo menurunkan 3 presiden.

  52. Sekian #menikmatidemokrasitanpasadar.


*http://chirpstory.com/li/62103

posted by Adimin

45 Bacaleg PKS Padang Periksa Kesehatan


PADANG- Sebanyak 45 bakal calon legislatif (bacaleg) dari PKS Kota Padang melakukan pemeriksaan kesehatan bersama di RSUP M. Djamil Padang, Kamis (4/4). Pemeriksaan ini dilakukan sebagai bentuk persyaratan pendaftaran caleg yang diatur Komisi Pemilihan Umum (KPU) .

Dari 45 bacaleg PKS Kota Padang yang akan memperebutkan kursi di DPRD Padang periode 2014-2019 tersebut, tampak enam di antaranya merupakan anggota DPRD aktif periode sekarang, yaitu Budiman, Arnedi Yarmen, Muharlion, Hadison dan Pun Ardi, yang maju kembali ke Gedung Bundar Sawahan. Sedangkan Rahayu Purwanti, maju sebagai bacaleg di DPRD Sumbar.

“Semua bacaleg dari PKS mayoritas merupakan kader serta tokoh masyarakat yang sudah berinteraksi dengan PKS. Selain itu, mereka sudah diseleksi dari kapasitas, kapabilitas dan integritasnya,” ujar Ketua DPD PKS Kota Padang Drs. Muhidi, MM yang juga ikut menjadi bacaleg PKS untuk pemilihan legislatif (pileg) 2014 nanti.

Pemeriksaan yang dimulai pukul 07.00 WIB tersebut, melewati 10 tahapan, yaitu: wawancara, pengambilan sampel darah dan urine, rekam jantung, pengukuran berat badan dan tinggi badan. Selanjutnya pemeriksaan fisik, mata, THT, Thoraks, rohani serta psikologis test. Selain bacaleg untuk DPRD Padang, juga ikut melakukan pemeriksaan bacaleg untuk DPRD Sumbar dari daerah pemilihan (Dapil) I, yaitu Trinda Farhan Satria dan Rahayu Purwanti.

Ust. Muhidi menambahkan, 45 bacaleg dari PKS tersebut, sudah memenuhi aturan KPU 100 persen. Sebanyak 30 persen diantara bacaleg tersebut merupakan kuota perempuan. “Kalau tidak ada aral melintang, kita akan menyerahkan berkas ke 45 bacaleg PKS ini ke KPU pada 9 April 2013 nanti,” terang Muhidi. (uki)

*posmetro padang

posted by @A.history

Partai Modern itu Bernama PKS



Sepuluh peserta pemilu 2014 ditambah dua peserta tambahan PBB dan PKPI yang menyusul disahkan oleh KPU sebagai partai yang berhak mengikuti kompetisi memenangkan hati rakyat Indonesia tahun depan. Jika kita amati dari sepuluh gambar yang ada, maka bisa kita identifikasikan dalam segmentasi warna. Partai yang menggunakan warna dasar biru ada tiga, partai dengan warna dasar hijau ada dua, partai dengan dominan warna merah ada dua, partai dengan dominan warna kuning ada dua, partai yang baru disahkan pake warna hijau dan merah. Partai yang paling kinclong warnanya cuma nomor 3.

Bicara pemilihan umum, maka berbicara banyak tentang proses demokrasi untuk menentukan masa depan bangsa. Pemenang dalam kompetisi pemilu akan menjadi penentu negara ini mau dibawa kemana dalam pentas percaturan dunia dan khususnya perbaikan seluruh aspek yang menyangkut kepentingan warna negara Indonesia.

Bicara partai, maka kita akan berbicara banyak tentang sistem organisasi partai. Karena kekokohan sistem organisasi yang dimiliki serbuah partai yang akan mampu membuat partai tersebut hidup lebih lama dari pendiri dan para penggagasnya. Semakin canggih organisasi partai, maka semakin kuat partai tersebut bertahan dalam era persaingan demokrasi yang luar biasa ketat, dan hanya partai modern yang dikelola dengan sistem yang mampu maju dan berkembang.

Sekarang kita bicara tentang partai modern. Partai manapun ingin mengelola organisasi politiknya menjadi modern. Bayangan kita seperti halnya manajemen perusahaan mengelola bisnisnya dengan manajemen perusahaan terbuka. Dimana semuanya mulai dari peraturan, kebijakan, sistem, prosedur hinggal pelaporan dikelola dengan sangat baik hingga perusahaan tersebut sanggup hidup, bertahan dab berkembang hingga ratusan tahun lamanya.

Modernisasi sebuah partai dapat dilihat dengan sangat mudah dimulai dari sistem kepemimpinannya. Indonesia sejak zaman kemerdekaan merupakan negara yang secara politik sangat dipengaruhi oleh kehadiran sosok figur yang mampu menjadi penyedot utama perhatian rakyat. Partai manapun akan sangat diuntungkan ketika memiliki figur yang populer dan diterima baik di masyarakat. Tapi kemudian timbul persoalan tatkala sang figur menemui akhir dari era kejayaannya. Maka untuk bertahan pilihannya mutlak dibutuhkan sistem partai yang jauh lebih kuat dibandingkan figur partai. Dalam dunia bisnis kita mengenalnya corporate branding harus lebih bernilai dibandingkan personal branding.

Kesempatan luar biasa di hari ini, kita akan sedikit mengupas tentang modernisasi sistem kepartaian yang dimiliki oleh Partai Keadilan Sejahtera, Partai nomor 3, Partai yang insya Allah dengan izin Allah Ta'ala akan menjadi salah satu pemenang kompetisi pemilu 2014 di posisi 3 besar. Kenapa ga bahas partai lain, karena partai lain biar dibahas pengamat politik aja, hehe.

Kita akan melihat dari kaca besar sistem kepemimpinan di parta kader ini. Hadir di republik tercinta ini sejak lima belas tahun yang lalu, partai ini telah mampu memberikan kontribusi besar dalam merubah citra tentang politik di Indonesia. Terhitung sejak tahun sembilan delapan sudah berganti empat pemimpin. Dimulai dengan era Nurmahmudi Ismail saat masih menggunakan nama Partai Keadilan. Kemudian berganti kepemimpinan di tangan Hidayat Nur Wahid saat sudah bernama Partai Keadilan Sejahtera. Proses kepemimpinan berganti ke tangan Lutfi Hasan Ishaq hingga terjadinya badai fitnah dan dengan cepat sistem partai memutuskan Anis Matta menjadi pemimpin yang baru untuk membawa partai kader ini memenangkan pertempuran 2014.

Jika kita membandingkan proses kepemimpinan PKS dengan partai lain maka kita akan melihat perbedaan yang sangat luar biasa. Kursi presiden di PKS atau ketua umum di partai lain merupakan posisi paling strategis untuk seorang politikus melejitkan karir politik nasionalnya. Hingga menjadi kejadian biasa setiap proses kepemimpinan di partai politik selalu disertai dengan konflik kepentingan yang sangat besar.

Kita tengok sejarah kepemimpinan politik di partai lain maka selalu memunculkan episode baru. Kader yang kalah bertarung memperebutkan kursi ketua umum bikin kongres tandingan hingga satu partai ada dua ketua umum dengan dua versi kongres. Kader politik yang kalah tarung memutuskan keluar dan bikin partai baru biar langsung jadi ketua umum. Kader politik yang tidak boleh mimpi jadi ketua umum karena itu jabatan seumur hidup, karena kepemimpinan partai jadi politik dinasti. Kader yang kalah pemilihan ketua umum menghilang tidak mau berkontribusi lagi untuk partainya.

Lihatlah PKS. Presiden pertama partai ini bersedia menjadi seorang walikota. Presiden kedua partai ini bersedia untuk menjadi ketua fraksi. Presiden ketiga partai ini bersedia berkorban dengan fitnah yang kejam untuk kemenangan dakwah partai ini. Dan Presiden keempat partai ini bersedia kehilangan waktu tidurnya untuk memimpin kemenangan partai ini dalam perjuangan politik 2014.

Apakah kita bisa melihat mantan ketua umum partai lain yang mau diturunkan baju kebesarannya dari pemimpin menjadi dipimpin? Apakah kita bisa melihat di partai lain proses kepemimpinan yang tersistem seperti yang ada di PKS? Apakah kita bisa membandingkan di partai lain dipilihnya pemimpin partai tanpa pertimbangan dinasti keluarga, tanpa pertimbangan kepemilikan harta?

Sistem kepemimpinan di PKS menjadikan partai ini sebagai partai modern yang siap berkontribusi bagi kebaikan sistem politik di Indonesia. Partai yang siap hidup jauh lebih lama dari para pendirinya. Partai yang siap memperjuangkan seluruh kepentingan rakyat Indonesia. Partai yang siap berkorban untuk kesejahteraan masyarakat. PKS pilihan kita semua nomor 3.

*kiriman dari pkspdkacang@gmail.com
  
posted by @A.history

Momentum Kepahlawanan


Seseorang tidak menjadi pahlawan karena ia melakukan pekerjaan-pekerjaan kepahlawanan sepanjang hidupnya. Kepahlawanan seseorang biasanya mempunyai momentumnya. Ada potongan waktu tertentu dalam hidup seseorang dimana anasir (unsur-unsur-red) kepahlawanan menyatu padu. Saat itulah ia tersejarahkan.


Akan tetapi, kita tidak mengetahui kapan datangnya momentum itu. Yaitu, kematangan pribadi dan peluang sejarah. Simaklah firman Allah SWT, "“Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan....” "(Al-Qashash: 14)

Usaha manusiawi yang dapat kita lakukan adalah mempercepat saat-saat kematangan pribadi kita. Ini jenis kerja kapitalisasi asset kesejarahan personal kita. Yang kita lakukan di sini adalah mengumpulkan sebanyak mungkin potensi dalam diri kita, mengolahnya, dan kemudian mengkristalisasikannya. Dengan cara ini, kita memperluas “ruangan keserbamungkinan” dan sedikitnya membantu kita menciptakan peluang sejarah. Atau, setidaknya mengantar kita untuk berdiri dipintu gerbang sejarah.

Para pahlawan mukmin sejati tidak pernah mempersoalkan secara berlebihan masalah peluang sejarah. Kematangan pribadi seperti modal dalam infestasi. Seperti apapun baiknya peluang anda, hal itu tidak berguna jika pada dasarnya anda memang tidak punya modal. Peluang sejarah hanyalah ledakan keharmonisan dari kematangan yang terabaikan. Seperti keharmonisan antara pedang dan keberanian dalan medan perang, antara kecerdasan dan pendidikan formal dalam dunia ilmu pengetahuan. Akan tetapi, anda harus memilih salah satunya, maka pilihlah keberanian tanpa pedang dalam perang, atau kecerdasan tanpa pendidikan formal dalam ilmu. Selebihnya, biarlah itu menjadi wilayah takdir dimana anda mengharap datangnya sentuhan keberuntungan.

Kesadaran semacam ini mempunyai dampak karakter yang sangat mendasar. Para pahlawan mukmin sejati bukanlah pemimpi di siang bolong, atau orang-orang yang berdoa dalam kekosongan dan ketidakberdayaan. Mereka adalah para petani yang berdoa ditengah sawah, para pedagang yang berdoa ditengah kecamuk perang. Mereka mempunyai mimpi besar, tetapi pikiran mereka tercurahkan sepenuhnya pada kerja. Sekali-kali mereka menatap langit untuk menyegarkan ingatan pada misi mereka. Namun, setelah itu mereka menyeka keringat dan kembali bekerja kembali.

Wilayah kerja adalah lingkungan realitas, sedangkan wilayah peluang adalah ruang keserbamungkinan. Semakin luas pijakan kaki kita dalam lingkaran kenyataan, semakin besar kemungkinan menjadi kepastian, mengubah peluang menjadi pekerjaan, mengubah mimpi menjadi kenyataan.

Berjalanlah dengan mantap menuju rumah sejarah. Jika engkau sudah sampai di depan pintu gerbangnya, ketuklah pintunya dan bacakan pada penjaganya puisi Chairil Anwar:

Aku
kalau sampai waktuku
ku mau tak seorang kan merayu
tidak juga kau …


 Anis Matta
'Soekarno Muda' Presiden PKS 

posted by @A.history

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger