pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Prabowo-Hatta Tren Positif, Jokowi-JK Negatif

Written By mediapkspadang on 23 June, 2014 | June 23, 2014

Headline

Jakarta - Menjelang pemungutan suara pilpres 9 Juli mendatang elektabilitas dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memasuki fase tren positif merangkak naik mengalahkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) yang memasuki fase tren negatif.

Hal tersebut tertuang dalam hasil survei yang dirilis Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Minggu, (22/6/2014).

Direktur Puskaptis Husin Yazid mengatakan, dari survei yang dilangsungkan di 33 provinsi di seluruh Indonesia, pasangan capres nomor urut satu itu memperoleh 45,60% suara sedangkan pasangan Jokowi-JK mendulang 43,21% suara.

"Dengan data ini menunjukan bahwa pasangan Prabowo-Hatta memasuki fase tren positif naik sementara Jokowi-JK mulai stagnan dan cenderung masuk fase tren negatif," kata Husin.

Survei yang dilakukan pada 16 hingga 21 Juni 2014 ini juga memetakan beberapa wilayah yang menjadi basis kekuatan dari pasangan koalisi Merah Putih.

"Wilayah yang menjadi keunggulan pasangan Prabowo-Hatta ada di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah (Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan), sedangkan. Pasangan Jokowi-JK unggul di tiga wilayah Indonesia timur ( Bali, Sulawesi, Papua-Maluku," jelasnya.

"Hal ini harus menjadi perhatian tim sukses mengingat wilayah Pulau Jawa dan Sumatera pendukuknya sekitar 59% dan 21% dari penduduk Indonesia, artinya mereka harus mengoptimalkan elektabilitasnya," tambahnya.

Tidak hanya itu, menurutnya, elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta meningkat lantaran masyarakat sudah melihat mantan Danjen Kopasus tersebut dalam acara debat capres yang sudah digelar sebanyak dua kali.

"Yang mempengaruhi elektabilitas Prabowo-Hatta adalah masyarakat mampu melihat visi dan misinya secara jelas melalui acara debat capres, tidak bisa dipungkiri hal itu sangat berpengaruh pada elektabilitas Prabowo,"katanya.

Seperti diketahui, survei ini menggunakan tehnik multistage random sampling dengan responden sebanyak 2400 responden. Margin Error 1,8% serta melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner. [inilah.com]


posted by @Adimin

PKS : Jokowi Jangan Klaim Kemerdekaan Palestina

Headline

Jakarta - Presiden Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) Anis Matta menilai calon presiden Joko Widodo atau Jokowi hanya mengklaim politik luar negerinya dengan memerdekakan negara Palestina.

Pasalnya, memerdekakan suatu negara sudah menjadi kewajiban Indonesia sesuai dengan yang tertuang di dalam UUD 1945.

"Membantu kemerdekaan Palestina itu adalah tugas konstitusi kita, bagi siapa yang memimpin pemerintahan," kata Presiden PKS Anis Matta, usai menghadiri Debat Capres di Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Utara, Minggu (22/6/2014) malam.

Menurutnya, program Jokowi itu tidak substansi. "Jadi itu bukan suatu yang spesifik. Itu sudah ada dalam konstitusi kita," ujarnya.

Sebelumnya, pada debat capres, Jokowi mengatakan akan memerdekakan Palestina dan mendukung menjadi anggota penuh PBB. Namun hal itu sudah tertuang dalam UUD 1945. [inilah.com]


posted by @Adimin

Inilah Lima Blunder Jokowi di Debat Capres Ketiga

Headline

Jakarta - Calon presiden bernomor urut dua Joko Widodo, sering terlihat gugup dalam setiap acara Debat Capres dan setiap berhadapan langsung dengan Capres nomor urut satu, Prabowo Subianto.

Dalam Debat Capres ketiga dengan tema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional, Jokowi sedikitnya melakukan blunder sebanyak lima kali. Hal ini dikatakan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon usai menghadiri Debat Capres Ketiga di Holiday Inn, Jakarta Utara.

Pertama saat ditanya Prabowo tentang laut Cina Selatan oleh Prabowo, Jokowi menjawab Indonesia tidak punya kepentingan berarti di laut yang strategis itu. "Tadi saya kira pak Jokowi tidak mampu menjawab itu. Saya kira Jokowi tidak mengerti masalah itu," katanya, Minggu (22/6/2014) malam.

Sementara itu, blunder yang kedua Jokowi yakni dijelaskan oleh Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta mengenai pertahan dan ketahanan. Saat itu Jokowi mengatakan ketahanan dan pertahanan adalah untuk merekrut TNI.

"Ketahanan itu seperti sumber daya air, alam, sedangkan pertahanan itu urusan TNI," kata ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD dalam kesempatan yang sama.

Ketiga yaitu, Jokowi melakukan blunder tentang penjualan aset Indosat, oleh Megawati Soekarnoputri. Jokowi mengatakan, penjualan aset Indosat karena terjadi krisis, sedangkan krisis saat itu sudah berlalu. Seperti yang disampaikan Akbar Tandjung yang dinilai ada kepentingan dan bukan karena ada krisis, karena penjualan Indosat terjadi pada tahun 2001. Sedangkan krisis di Indonesia terjadi pada tahun 1998.

"Jadi sebetulnya nggak relevan krisis alasan utama, karena dibalik itu ada kepentingan kan. Jual beli bukan karena dia bayangkan karena ada krisis 98-99, peristiwanya (penjualan Indosat) 2001, Megawati (tahun) 2001," kata Akbar Tandjung.

Kemudian blunder keempat, soal kemerdekaan Palestina, kemerdekaan Palestina bukanlah program seorang capres, tetapi amanat konstitusi. Seperti halnya yang disampaikan Presiden Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) Anis Matta.

"Membantu kemerdekaan Palestina itu adalah tugas konstitusi kita, bagi siapa yang memimpin pemerintahan. Jadi itu bukan suatu yang spesifik. Itu sudah ada dalam konstitusi kita," pungkasnya.

Dan blunder kelima Jokowi adalah perihal Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI seperti Tank Leopard dan Anoa. Menurutnya Leopard tidak cocok untuk Indonesia.

"Menurut saya Leopard penting, mengingat wilayah Indonesia yang besar, dalam menjaga pertahanan. Kan itu sudah dikaji oleh pakar-pakarnya. Vietnam saja pada perang terakhir, menggunakan Leopard dari Vietnam. Bukan hanya tank, kita juga perlu jet tempur, helikopter dan kapal selam," jelas Prabowo dalam debatnya. [inilah.com]


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger