pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Insaf Bertaubat | by @tifsembiring

Written By Unknown on 15 July, 2013 | July 15, 2013


Oleh: Tifatul Sembiring

"Tiap anak cucu Adam pernah berbuat dosa, dan sebaik-baik orang berdosa itu, dia bertaubat" ~ HR. Turmudzi.

Al-Insan (manusia) berasal dari kata nis-yan(lupa), dan manusia punya salah satu sifat mudah lupa, sehingga harus diingatkan berulang kali.

Ini terungkap dari kisah Nabi Adam as, setelah terlanjur mendekati pohon khuldi, "Dan sungguh Kami sudah pesankan kepada Adam dahulu".Fanasiy, lalu ia lupa. Nasiy dari kata nis-yan, artinya lupa. QS 20:115.

Setiap manusia pasti pernah berbuat dosa atau kesalahan, catat: tidak ada manusia yang suci dan sempurna. Dosa ini bisa kepada Allah swt, dosa kepada manusia atau dosa kepada alam, termasuk hewan maupun tumbuh-tumbuhan.

Dosa kepada Allah swt, bisa berupa kelalaian dalam beribadah, bisa dalam bentuk kesombongan, berprasangka buruk, keingkaran seperti berzina, dan yang paling tinggi adalah mempersekutukan-Nya (sirik).

Dosa kepada manusia dapat berupa durhaka kepada orangtua, membunuh orang, menzhalimi orang, berbohong atau menipu, memfitnah, bergunjing, mengumpat dan sebagainya.

Dosa kepadaa alam berupa merusak lingkungan, menebangi pohon sembarangan sehingga mengakibatkan bencana, menyiksa binatang, tidak memberi makan binatang peliharan dan sebagainya.

Akan tetapi yang lebih penting adalah, apakah setelah terlanjur berbuat dosa, kemudian kita insaf lalu bertaubat kepada Allah swt. Atau jika bentuknya dosa kepada manusia, maka tentunya kita harus meminta maaf. Hal ini sikap dasar dan ciri dari orang-orang yang bertaqwa (QS 3:135).

Jadi, memang tidak ada ayat yang mengatakan bahwa manusia itu suci, akan tetapi yang termaktub adalah manusia yang membersihkan dirinya. Allah swt mencintai al-mutathahhiriin, orang yang membersihkan diri. Dan tidak ada ayat yang mengatakan Allah mencintai at-thaahiriin, orang yang bersih. Karena memang tidak ada yang bersih sama sekali.

Taubat maknanya, kembali ke jalan Allah. Jadi ada tiga langkah memperbaiki kesalahan diri, pertama insaf, kedua taubat dan ketiga adalah istighfar. Tentunya setelah itu, jangan mengulangi lagi dosa tersebut.

Selagi kita berada pada bulan Ramadhan, bulan mulia, dimana Allah swt menerima taubat setiap hamba, maka manfaatkanlah sebaik-baiknya. Perbanyaklah taubat dan istighfar. Karena Sesungguhnya Allah akan menerima taubat seorang hamba, sebelum ruhnya sampai di yugharghir, tenggorokan.

Sesungguhnya Allah Mengampuni segala dosa, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Siapa yang suka buah kelapa
Letak di panci dengan manisan
Siapa manusia paling celaka
Tak diampuni di bulan Ramadhan.

[http://ramadhan.antaranews.com]


posted by @A.history

Mensos Beri Bantuan ke Rumah Tiga Warga yang Tak Dapat BLSM


Bekasi - Kementerian Sosial (Kemsos) memberikan bantuan kepada warga tidak mampu di Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (14/7). Sebanyak tiga orang mendapat bantuan berupa sembako, obat-obatan, serta uang tunai. Mereka merupakan warga yang tidak mendapat Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).

Mensos Salim Segaf Al Jufri yang memberikan bantuan tersebut, sambil mengunjungi satu-persatu rumah warga tak mampu di Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Salah satu yang didatangi adalah kediaman nenek bernama Yati (65), di RT 5/RW 01 Kelurahan Jaticempaka.

Yati mengaku, tahun ini dia tidak mendapatkan BLSM dari pemerintah pusat, meskipun sebelumnya dirinya mendapatkan bantuan (BLT). "Sudah dua kali dapat bantuan itu, tapi sekarang nggak dapat lagi (BLSM)," kata Yati usai mendapat bantuan dari Mensos.

Berikutnya, Mensos pun mendatangi warga bernama Muhli alias Uling (55), di RT 09/RW 01 Kelurahan Jaticempaka. Muhli yang tak dapat berbicara dengan baik, meski kondisi keluarganya tergolong tak mampu, nyatanya juga tak mendapatkan BLSM.

"Sudah ditanya ke Pak RT, tapi katanya nggak tahu. Berarti kami memang nggak dapat bantuan BLSM," jelas Abdul Rosid (29), adik kandung Muhli.

Terakhir, Mensos pun memberikan bantuan kepada Amum (80), yang tinggal tidak jauh dari rumah Muhli. Begitu tiba di kediaman Anum, Salim Segaf tampak terkejut melihat gubuknya bersebelahan dengan tempat makam keluarga.

Kondisi Amum ternyata sedang sakit. Dia hanya bisa terbaring di tempat tidurnya, ditemani oleh seorang adiknya. Amum diketahui juga tidak mendapatkan BLSM.

"Nggak dapat BLSM. Saya hanya mengurus dia saja, karena keluarga yang lain tidak mau ngurusin," ujar Asmani (60), adik Amum.

Bisa dikatakan, ketiga warga tak mampu ini kondisinya sangat memprihatinkan. Mereka tinggal di tempat seadanya. Untuk itu, Mensos pun berjanji akan membedah semua rumah mereka.

Berdasarkan data Kemsos, Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Indonesia saat ini ada sekitar 230.000 anak jalanan, sekitar 1,8 juta lanjut usia (lansia) yang terlantar, sekitar 1,7 juta penyandang cacat, serta 270.000 KK korban bencana sosial. Belum lagi ditambah dengan jumlah gelandangan dan pengemis yang belum terdata.

"Saat ini, Kemsos melakukan pendekatan terhadap warga tidak mampu yang ditangani oleh Tim Reaksi Cepat Kemsos. Bantuan ini sebagai motivasi agar masyarakat semakin semangat dan tidak putus asa. Tim Reaksi Cepat akan menindaklanjuti pengaduan warga, bila ditemukan ada warga tidak yang mampu di daerahnya," imbuh Salim Segaf. [beritasatu]


posted by @A.history

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger