pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Dibanding Kretek, Batik Lebih Pantas Masuk RUU Kebudayaan

Written By mediapkspadang on 02 October, 2015 | October 02, 2015



JAKARTA (2/10) – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Kharis Almasyhari berpendapat batik lebih pantas masuk ke dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Kebudayaan sebagai salah satu kebudayaan nasional daripada kretek yang selama ini lebih banyak menuai kontroversi. Demikian disampaikan Kharis di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (2/10).

"Dibanding kretek, batik jelas lebih pantas masuk dalam RUU Kebudayaan yang saat ini sedang dibahas DPR," kata Kharis.

Hari Batik Nasional yang jatuh pada hari ini (2/10), menurut Kharis adalah momentum untuk mengangkat identitas bangsa di negeri sendiri maupun dunia internasional.

"Batik perlu terus dilindungi, dilestarikan keberadaannya, serta dipromosikan ke seluruh masyarakat Indonesia dan dunia International," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari dapil Jateng V ini.

Dahulu, lanjut Kharis, batik baru dikenal dan dikembangkan masyarakat di pulau jawa. Kini hampir seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia telah memiliki motif batik khas daerah masing-masing.

"Inilah khazanah kekayaan dan keanekaragaman budaya yang mempercantik wajah Indonesia di mata dunia. Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia, untuk melestarikan batik sebagai budaya bangsa," pungkas Kharis.




posted by @Adimin

Hari Batik, PKS Minta tak Berhenti di Seremoni



JAKARTA (2/10) – Bangsa Indonesia memperingati 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Batik, telah menjadi Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi bagi dunia.

Bagi Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman, batik bukan hanya seutas kain. Batik adalah identitas nasional bangsa. Dalam komunikasi antarbangsa, batik bisa menjadi representasi Indonesia.

"Masyarakat internasional bisa mengidentikkan batik adalah Indonesia dan Indonesia adalah batik," papar Sohibul di Kantor DPP PKS, Gedung MD, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (2/10/2015).

Sohibul bersyukur saat ini semua golongan masyarakat sudah akrab dengan batik. Bahkan corak dan motif batik banyak berpadu dengan goresan kontemporer dan digandrungi anak muda. "Batik bisa menyesuaikan diri dengan zaman tanpa harus kehilangan esensi," sebutnya.

Ia menyebut pekerjaan rumah dari peringatan Hari Batik Nasional adalah mengenalkan filosofi mendalam dari masing-masing motif batik. "Tiap motif memiliki nilai luhur yang sangat tinggi," ungkap dia.

Kreativitas dalam mengolah batik, papar Sohibul, adalah satu hal yang harus didorong. Di sisi lain, sentuhan gaya baru itu jangan sampai menghilangkan nilai dari tiap motif yang sudah ada.

Sohibul mencontohkan motif batik grompol khas Yogyakarta. Grompol bermakna berkumpul dan bersatu. "Motif ini biasanya digunakan dalam perkawinan. Ada semangat agar segala kebahagiaan hidup bisa terkumpul," ungkapnya.

Pengejawantahan makna di balik motif batik ini yang saat ini penting dilakukan. "Jangan berhenti hanya di seremoni saja."

Sohibul mengusulkan agar gerai batik dan peragaan pembuatan batik terus ditingkatkan jumlahnya. Hal ini agar sosialisasi proses pembuatan dan makna besar di balik motif batik bisa tersebar luas.

"Di tempat tersebut perlu juga diperbanyak interpreter sehingga tak hanya bangsa sendiri, bangsa asing pun bisa mengerti asal usul, filosofi, dan cara pembuatan batik," tutup Sohibul.


posted by @Adimin

Pemerintah Harus Segera Perhatikan Nasib Bidan PTT



Jakarta (2/10) - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS Ansory Siregar mendesak Pemerintah untuk memperhatikan nasib 42.000 Bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Demikian disampaikan Ansory di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (1/10).
”Para Bidan PTT tersebut merupakan salah satu ujung tombak tenaga kesehatan di tanah air. Seharusnya Presiden Jokowi berpihak pada Bidan PTT, sebagaimana janji Presiden saat kampanye Pilpres 2014,” kata Ansory.
Menurut Ansory, keberadaan Bidan PTT sangat diperlukan di desa-desa. Mereka telah bekerja dengan sepenuh hati, diantaranya banyak yang sudah mengabdi pada negara sampai puluhan tahun. Sayangnya, sampai hari ini belum jelas nasib mereka.
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi dikabarkan akan mempertimbangkan untuk segera mengangkat 16 ribu bidan desa (PTT) menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Terkait hal ini, Ansory meminta Mentri Yuddy untuk tidak ragu-ragu. ”Seharusnya bukan mempertimbangkan, tapi langsung mengangkat Bidan PTT tersebut jadi PNS,” kata Ansory.
Ansory menjelaskan ada surat dari Menteri Kesehatan kepada Kementrian PAN-RB tertanggal 5 Januari 2015 tentang pengangkatan dokter, dokter gigi, dan Bidan PTT menjadi CPNS di Pemerintahan Daerah. Dasar surat tersebut mengacu pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Pasal 12 ayat 1 UU 23/2014 itu berisi tentang pelayanan dasar wajib kesehatan sepenuhnya menjadi kewajiban Pemerintahan Daerah. Oleh karena itu, lanjut Ansory, Kementrian PAN-RB harus segera membuat Peraturan Menteri untuk diedarkan ke seluruh daerah, terkait pengangkatan Bidan PTT menjadi pegawai tetap didaerah masing-masing.
“Kami mendesak Kementrian PAN-RB untuk mengeluarkan Peraturan Menteri tentang pengangkatan langsung Bidan PTT menjadi PNS tanpa syarat, agar mereka segera mendapatkan kepastian kerja sebagai pegawai tetap negara,” kata Ansory.
Pada tahun 2016, akan ada 7.007 tenaga kesehatan yang akan berakhir masa kontraknya. 3.410 tenaga kesehatan tersebut diantaranya adalah Bidan PTT. Oleh karena itu, Anggota DPR dari dapil Sumut III ini mendesak Pemerintah untuk mengeksekusi kebijakan tersebut.
Keterangan Foto: Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS Ansory Siregar.
Sumber: Humas Fraksi PKS DPR RI


posted by @Adimin

Surat Cinta Asap untuk Gubernur Sumatera Selatan



PALEMBANG (1/10) – Sekretaris Fraksi PKS DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Mgs Syaiful Padli prihatin atas kondisi udara sebagian besar wilayah Sumsel yang tertutup kabut asap tebal. Syaiful pun tergerak menulis “surat cinta” kepada Gubernur Sumsel. Surat cinta tersebut dibacakan langsung di depan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin saat Sidang Paripurna DPRD Sumsel, Kamis (1/10).
Berikut isi surat cinta tersebut:
Surat Cinta Asap untuk Pak Gubernur Sumatera Selatan
Ini adalah surat cintaku kepada Bapak Gubernur Sumatera Selatan, yang ditulis atas keprihatinan yang mendalam terhadap kondisi lingkungan udara kita yang tercemar oleh asap, maka surat cinta ini kuberi nama Surat Cinta Asap untuk Pak Gubernur Sumatera Selatan.
Hampir dua bulan terakhir, Provinsi Sumatera Selatan yang kita cintai ini, dilanda kabut asap. Keinginan untuk menjadikan Sumsel sebagai provinsi yang zero asap pada tahun 2015, kini tinggal kenangan. Bahkan usaha untuk menanggulanginya pun belum begitu membuahkan hasil. Sampai detik ini udara makin pekat, aktivitas masyarakat menjadi terganggu, anak-anak sekolah pun terpaksa harus diliburkan.
Tampaknya asap semakin menunjukkan eksistensinya untuk mengudeta kehidupan kita, merampas udara segar yang semestinya kita nikmati setiap saat. Berdasarkan rilis hasil pengukuran Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dari rri.co.idpencemaran udara akibat kabut asap makin hari semakin meningkat. Tebalnya kabut asap sampai saat ini telah menunjukan angka diatas 350 pg/m3 atau masuk dalam kategori BERBAHAYA.
Adanya kabut asap yang disertai debu halus yang mengendap di setiap sudut halaman kita, semakin membuat kesehatan masyarakat di Sumatera Selatan terancam. Bahkan liputan6.com memberitakan, sampai hari ini sudah 348 ribu warga Sumatera Selatan terjangkit ISPA.
Masyarakat sudah kehabisan kata dan cara untuk memberikan sinyal kepada pemerintah agar segera mengakhiri penderitaan akibat kabut asap ini. Bencana ini telah mejadi kegelisahan massal di tengah-tengah masyarakat. Pemerintah harus segera meresponnya dengan tindakan yang nyata, efektif, dan efisien, sehingga penderitaan ini segera berakhir.
Melalui surat ini saya meminta kepada Pak Gubernur yang saya cintai untuk menyatakan bahwa darurat asap ini sebagai salah satu Bencana Nasional dan segera menindak tegas para pelaku pembakar lahan.
Demikianlah surat cinta ini kusampaikan, semoga Bapak Gubernur Sumatera Selatan semakin sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT serta bisa menyejahterakan masyarakat Sumatera Selatan. Aamiin.
SAYA, ANDA, KITA SEMUA, DAN MASYARAKAT SUMATERA SELATAN, MERINDUKAN UDARA YANG SEGAR.
KITA SEMUA RINDU UDARA YANG BERSIH SEPERTI DAHULU.
Keterangan Foto: Kabut asap tebal di Kota Palembang menutup pemandangan Sungai Musi dan Jembatan Ampera, Kamis (1/10).
Sumber: Humas PKS Sumatera Selatan


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger