pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Mengapa PKS Selalu Tertolong Tanpa Sengaja?

Written By Sjam Deddy on 15 May, 2013 | May 15, 2013



Melihat ILC tadi malam tanggal 15 Mei 2013 membuat saya merinding. Bukan tampilan Fachry Hamzah atau gesture Johan Budi yang kelihatan tertekan, tapi pertanyaan awal Karni Ilyas kepada Johan Budi. Pada awal melihat ILC saya berkata kepada istri ini PKS pasti dihabisin. Apalagi kalau selama ini kita melihat tipologi media termasuk TV One beritanya sering lebih memojokkan PKS. Bayangan saya pasti karni Ilyas akan menyerang Narasumber dari PKS yaitu Fachry Hamzah CS, dan itulah tipologi Karni Ilyas selama ini.

Tapi yang luar biasa, ketika Karni Ilyas bertanya kepada Fachry Hamzah dia datar-datar aja, akan tetapi sebaliknya ketika bertanya kepada Johan Budi. Hal ini dimulai ketika Johan Budi diminta untuk memberi pernyataan, justru Johan Budi menantang agar Karni Ilyas yang mengajukan pertanyaan. Akhirnya karni Ilyas berkata bahwa TPPU harus dimulai dengan penetapan Kejahatan Induk, baru kemudian dikenakan TPPU, Johan Budi ditanya apa kejahatan induknya, Johan Budi mengatakan bahwa kejahatan induk adalah dugaan penyuapan, lho uang belum sampai LHI kok sudah bisa dicuci, menghadapi pertanyaan ini terkesan Johan Budi berbelit-belit dalam berkata.

Keberanian Karni Ilyas mendesak Johan Budi adalah awal membangkitkan keberanian beberapa pengamat mengkritisi penggunaan pasal TPPU pada kasus LHI. Yang luar biasa lagi ketika ada pakar TPPU Yeti mencoba membela KPK, justru Karni Ilyas berani bertanya kritis pada pakar tersebut, yang berakibat marahnya pakar tersebut dan pergi meninggalkan acara ILC  padahal acara belum selesai.

Keberanian Karni Ilyas dan Fachry Hamzah juga menjadikan Vitalita dan Ayu Azhari menceritakan tindakan penyidik KPK ketika dengan sewenang-wenang mau menyita mereka. Terlihat dari Gesture Johan Budi agak panik mendengar ayu dan Vitalita bernyanyi. Dari ini terlihat bahwa tanpa sengaja ILC menjadi acara yang menguntungkan PKS. Tanpa sengaja TV One memvasilitasi PKS menyampaikan pikirannya dan orang lain membela PKS.

Kejadian serupa juga terjadi saat kasus penangkapan LHI. Pidato perdana Ustadz Anis Mata ditayangkan secara live oleh banyak media. Dengan adanya pidato membangkitkan kembali semangat kader yang sempat rontok. Mental kader dengan cepat kembali dan berani berkata ini lho aku PKS. Kejadian ini juga menyentakkan banyak orang yang selama ini tidak mengenal PKS. Bahkan ada seorang ustadz yang tadinya anti PKS justru menyatakan mendukung PKS. Penulis sendiri setelah kejadian ini justru bisa membentuk 2 taklim dan 1 liqo baru. Peserta liqoh justru ada yang dulu ikut kajian di kelompok yang anti PKS. Masih banyak lagi kejadian tak terduga dampak dari pidato yang ditayangkan secara life.

Pertanyaan yang perlu disampaikan adalah apakah ini kebetulan saja. Saya rasa sangat naïf kalau ini adalah kebetulan saja. Saya yakin ini isyarat Allah yang diberikan kepada kader PKS dan orang-orang yang senantiasa berpikir tentang kebenaran yang sejati. Wallahu a’lam

posted by @Adimin

Salahsatu tim Media PKS Padang menjuarai lomba foto yg diadakan Unilever



Al Amin, salsahsatu tim media PKS Padang termasuk salahsatu orang yg menjuarai lomba foto yg diadakan Unilever.

Kepala Cabang Canon Padang Syahriwal menyerahkan hadiah Camera Canon DSLR EOS 600D kepada salah seorang pemenang Lomba REXONA MEN ADVENTURE PHOTO COMPETITION di Kantor KCP Data Scrip Jalan Khatib Sulaiman, Senin (13/05). Lomba Foto ini di gelar Oleh  Rexona Men dari PT Unilever Indonesia Tbk, Program ini berlangsung dari  Maret 2013 yang lalu.

Ini bukti kehebatan salahsatu tim media PKS Padang...  he..he..he..


posted by @Adimin

Menurut Saya yang Bukan Kader, PKS Masih yang Terbaik



Membela PKS saat ini sama dengan mengkrtik Jokowi-Ahok. Penulis akan diserang sesama bloger. Namun, dalam fikiran saya, penulis tetaplah menulis apa yang ada fikiran secara jernih, utuh dan tidak sepotong-potong atau terpengaruh oleh opini yang sedang digiring  media TV yang kebetulan,sekali lagi kebetulan media tersebut sang empunya politisi.

Kali ini saya mencoba memberikan gambaran kepada pembaca semua bagaimana kader PKS itu sebenarnya, lantaran saya sehari bergaul dengan orang-orang PKS, tapi saya bukanlah kader PKS. Bahkan saya lebih condong ke sosialis. Namun jikamelihat konstelasi politik saat ini dibutuhkan pemikiran jernih dan objektif.

Oh ya, yang suka dai PKS ini adalah pengkaderannya yang sangat sistematis. Walaupun anda punya banyak uang dan tokoh sekalipun, jika masuk PKS jangan harap menempati posisi sebagai pengurus teras partai atau posisi strategis lainya.

Di provinsi tempat saya berdomisili PKS selalu menempati posisi Wakil Ketua di legislative. Dan anehnya, mereka sedikit dominan di wilayah perkotaan. Bahkan DKI Jakarta sekalipun PKS berhasil menjadi juara, pada 2004, turun satu perngkat pada 2009 kemaren. Kenapa demikian?salah satunya, basis PKS adalah kalangan intelektual muda, kalangan terdidik yang kebetulan sholeh dan punya tahapan organisasi yang panjang semasa di kampus. Kebetulan juga kalangan terdidik banyak berdiam di kota-kota

Secara personal kader PKS memang tidak punya istilah pacaran, hanya sebatas taaruf lalu menikah. Pacaran bukanlah budaya Islam. Liberal kata anak-anak PKS dan tak layak ditiru. Sampai sekarang, istilah pacaran masih dilarang.

Jika anda berpergian dengan Ikhwan ini, silahkan chek kedalam tas nya, anda akan menemukan Alquran kecil dan tasbih. Selarut apapun tidur, Ikhwan tetap akan bangun pada saat azan subuh berkumandang. Disinilah, letak kesolehan kader-kader PKS. Memang ada sich satu-dua kader yang nakal. Namun, senakal apapun kader PKS mereka tak pernah meninggalkan shlat lima waktu. Lazimnya, ikhwan akan mencari Masjid terdekat untuk menunaikan perintah Allah.

Makanya saya tidak percaya Ahmad Fatanah kader PKS walaupun media massa tetap memaksa saya untuk beropini bahwa PKS itu bermain dengan wanita-wanita cantik. Bagi saya cukup AF saja yang dihujat, jika memang layak untuk di hujat. Tapi jangan bawa orang-orang shaleh yang berdiam di PKS. Apakah kita tidak malu yang Shalat jarang apalagi puasa, memaki-maki orang-orang shaleh. Namun, terserahlah pemikiran pembaca.

Dibanyak daerah yang para kadernya terjerat korupsi, anda akan menemukan cuman PKS yang terkecuali. Umumnya ya, walaupun sudah duduk di depan uang idealisme mereka tetap terjaga. Dan dibanyak tempat juga kader-kader PKS yang telah menjadi legislatior tapi tetap hidup sederhana. Bahkan, diantara anggota-anggota dewan daerah mobil mereka yang paling jelek. Makanya saya ikut-ikutan kaget ketika KPK menyita mobil-mobil di DPP PKS.

Namun, walaupun demikian tidak ada yang sempurna. Baik manusia maupun organisasi dan komunitas. Tapi kita sebagai manusia hanya bisa menilai baik dan buruk. Soal benar-salah adalah urusan tuhan. Apalagi, belum sampai dalam ranah persidangan. Tapi kita sudah menghakimi mereka begitu rupa. Andaipun sampai kesana kita tahu juga bahwa bagaimana kualitas peradilan Indonesia yang kata Prof Sahetapy MA itu “moralnya Ambruk.”

Sampai saat ini saya masih percaya bahwa dunia politik kita butuh PKS agar kekuatan parlemen berimbang. Mungkin anda masih ingat bagaimana PKS pro pada masyarakat ketika menolak harga BBM walauun berada dalam gerbong koalisi. Public tentu tidak lupa berkat PKS Pansus Century tercipta, walaupun tidak jelas hasilnya sampai sekarang.

Proses panjang yang mewarnai Perjalanan PKS dimulai dari masjid dan surau, lalu bermutasi menjadi Partai Keadilan (PK) da sekarang telah menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan besar menjadi seperti sekarang tentu tidak akan membuat pihak lawan tetap membiarkan PKS tumbuh dan berkembang secara luas.

Coba tengok perolehan suara danperingkat PKS dari pemilu ke pemilu. Selalu mengalami peningkatan secara bertahap. Andaikan mereka dapat diterima dengan baik di Indonesia timur yang yang mayoritas non muslim tentu PKS berpeluang besar masuk menjadi tiga besar. Inilah yang membuat saya beryakinan bahwa PKS telah dibidik oleh lawan-lwan politiknya, apalagi 2014 akan menjelang.

Namun yang namanya politik selalu ada suka dan tidak suka, wajar dalam konteks penilaian manusia. Dan mungkin pembaca akan menyerang saya. Namun bagi saya adalah suatu kewajaran. Bagi saya pribadi yang bukan kader,PKS masih yang terbaik kok dari sekian partai peserta pemilu. Andaikan ada Partai Rakyat Demokratik (PRD) mungkin saya meletakan PKS nomor 2 dibawah partai yang dipimpin oleh Budiman Sujadmiko tersebut. 

Penulis : Jefri Hidayat

sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/05/15/menurut-saya-yang-bukan-kader-pks-masih-yang-terbaik-560264.html

 
posted by @Adimin

PKS Dihantam Habis-habisan, Pengamat: Ini Bisa Jadi Titik Balik Songsong 2014



Setelah hampir sepekan media berkutat dengan Ahmad Fathonah beserta ‘wanita-wanita’ di sekitarnya, kini perhatian publik teralihkan dengan sikap ngeyel dari PKS yang tidak terima dengan penyitaan yang dilakukan KPK terhadap mobil yang disinyalir kepunyaan mantan presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.

Menurut pengamat sosiologi politik Universitas Indonesia, Rissalwan Habdy Lubis menyatakan PKS punya hak untuk melaporkan ke Mabes Polri kalau memang tim penyidik KPK melanggar prosedur. Publik juga tidak mengetahui pasti kronologis kejadian sewaktu ada tim dari KPK datang ke kantor PKS, apakah betul-betul menunjukkan surat atau tidak, ini kan masih tanda tanya.

“Jadi saya kira upaya melaporkan ini untuk mendapatkan kejelasan hukum,” kata Rissalwan ketika diwawancarai oleh Beningpost.com, Senin (13/5).

Apa yang dilakukan PKS, katanya, sudah tepat dengan melaporkan tim penyidik KPK ke Mabes Polri. Secara pasti permasalahan itu merupakan bentuk permasalahan yang sepele, karena permasalahan selanjutnya adalah apakah itu memang mobil punya LHI atau bukan.

“Jadi kalau misalnya KPK sudah mengklaim bahwa itu memang mobil LHI, artinya sudah jelas ada surat perintah, kalau memang belum berarti kan masih dugaan, bagaimana barang dugaan mau disita. Jadi memang ini prosesnya kalau secara hukum nggak jelas, ya diproses secara hukum juga,” imbuh Rissalwan.

Lebih lanjut Rissalwan menjelaskan bahwa yang pasti kasus korupsi ada banyak, memang seringkali kita lihat bahwa proses yang satu tenggelam dengan yang lain. Lihat saja kasus Hambalang, seolah-olah jadi tenggelam begitu, kasusnya AF dan mobil-mobil yang dibagi-bagikan, itu tenggelam semua. Rissalwan berpikir ada satu atau dua hal setting, yang pertama, bisa jadi ada konspirasi.

“Kita tahu persis track record PKS walaupun sama-sama di pemerintahan dan kabinet, tapi seringkali berbeda, selalu berbeda, bisa jadi ada kekesalan. Ada banyak pihak yang merasa ‘terganggu’ dan merasa perlu memberikan ‘pelajaran’ ke PKS. Itu satu case menurut saya, katakanlah menggembosi katakanlah membalas, saya kira demikian,” papar Rissalwan.

Terkait ada anggapan bahwa skenario drama penghancuran PKS sedang dijalankan, Rissalwan mengatakan, “Kalau mungkin ada pemikiran ini drama penghancuran, saya justru melihat ini potensi sangat besar, titik balik bagi PKS untuk menang di 2014, karena ini adalah tahun politik semua akan menjadi perhatian publik. Bayangkan kalau LHI tidak terbukti, ini justru akan menjadi muatan kampanye yang sangat baik bagi PKS.”

Ia menambahkan, “Saya yakin ini banyak skenario, bisa saja ada satu skenario untuk kita sampai pada satu kesimpulan bahwa memang LHI pada akhirnya tidak terbukti dan memang dijebak. Jadi kalau mau dihancurkan, ini titik balik, siapa yang mau hancurin?! Jadi kalau memang ada anggapan bahwa ini sedang dihantam habis-habisan sebetulnya ini bisa jadi titik balik yang baik bagi PKS menghadapi 2014,” pungkasnya.(*)

*http://beningpost.com/read/6042/drama-penghancuran-pks-pengamat-ini-bisa-jadi-titik-balik-songsong-2014

posted by @A.history

Pasca Kasus LHI, Polling Metro TV: 69 % Percaya KPK Tebang Pilih



Ternyata, orang yang percaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tebang pilih dalam menyidik kasus korupsi jauh lebih banyak daripada yang tidak percaya atau tidak tahu. Hal itu terungkap dalam polling MetroTV pada acara Indonesia Bersuara, Selasa (14/5) malam.
Sebanyak 69 persen responden percaya selama ini KPK tebang pilih dalam menyidik kasus korupsi. Sedangkan yang tidak percaya hanya 23 persen. Sisanya, yakni 8 persen, mengaku tidak tahu.

Polling ini dilakukan tiga setengah bulan pasca mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) ditangkap KPK tanpa pemeriksaan sebelumnya (30/1/2013). Penangkapan dan pemberian status tersangka kepada LHI dinilai janggal oleh berbagai kalangan. Bahkan sampai hari ini publik merasa aneh dengan begitu ngotot dan bersemangatnya KPK mengubek-ubek LHI yang tidak jelas kasus dan faktanya sedangkan di lain pihak kasus-kasus kelas kakap yang sudah bertahun-tahun diabaikan seakan tidak dilirik.

Seperti diketahui, sejumlah kasus yang merugikan negara ratusan milyar hingga triliunan rupiah masih belum ditangani serius oleh KPK. Misalnya kasus Century yang merugikan negara hingga Rp. 6,7 triliun dan kasus Hambalang yang menurut Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merugikan negara sebesar 243,6 milyar rupiah. (*)

*pkspiyungan

posted by @A.history

ILC 14 Mei 2013, KPK tersudut




Istirahat malam ini ditemani anak, istri dan ILC yang lagi hangat. Buat saya ILC malam ini cukup unik, biasanya kalau KPK yang menyudutkan salah satu pihak pasti semua hadirin akan bertepuk tangan, namun kali ini ketika Karni Ilyas, PKS dan nara sumber lain menyudutkan KPK, malah hadirin bertepuk tangan.
nah ini reportase saya

Ketika Johan Budi memberikan keterangan yang ribet dan muter-muter, karni ilyas terus mengulangi pertanyaaan yang sama, hadirin akhirnya mulai riuh karena sedikit bosan mendengar penjelasan Johan Budi, akhirnya saking gemesnya, seorang narasumber mengiterupsi Karni Ilyas untuk menanyakan hal yang sama ke Johan Budi dengan bahasa yang mungkin menurutnya akan bisa lebih dimengerti oleh Johan Budi.

sampai-sampai karni ilyas menyatakan kebingungannya terhadap KPK pada kasus LHI ini, dan menyatakan bahwa publik pun sedang bingung.

Yang membuat karni Ilyas dan juga saya bingung dan menjadi pertanyaan karni ilyas kepada johan budi yang diulang-ulang adalah, apa prime crime dari kasus TPPU nya LHI, karena TPPU harus ada prime crimenya, dan yang kita ketahui saat ini prime crime TPPU nya LHI adalah kasus suap, nah kita juga tahu bahwa kasus suap ini terjadi di 2013, namun yang membuat karni ilyas kebingungan adalah, mayoritas aset LHI dan AF yang disita oleh KPK adalah aset-aset yang dimiliki oleh LHI dan AF sebelum tahun 2013.

Sebagaimana yang juga kita ketahui bahwa uang suap yang akan diberikan Indoguna melalui AF kepada LHI juga belum diterima oleh LHI, sehingga publik pun heran, uang mana yang dicuci dan masuk dalam TPPU ini? dan Prime Crimenya yang mana? lah kalau uang pribadi atau uang hasil bisnis yang dicuci mah bukan nyuci uang namanya.

Kemudian, bagi beberapa pembaca yang bingung dan penasaran dengan status AF di PKS, maka ILC kali ini memaparkannya melalui pernyataan Ayu Azhari, dalam penjelasannya Ayu Azhari mengatakan kepada AF “bolehkah anaknya yang paham bahasa arab dan sering berda’wah masuk PKS?”,  kemudian dalam penjelasan Ayu Azhari pula, AF mengatakan “saya bukan orang PKS dan tidak dalam struktur PKS, saya hanya orang yang sering mengkoordinir artis untuk kampanye-kampanye partai politik”

Nah sekian dulu reportase saya, dan saat tulisan ini saya publish di kompasiana, Johan Budi sedang merengut, mendengar penjelasan dari Ayu Azhari dan Vita Sesyha.
Untuk lebih jelasnya silahkan tonton ILC malam ini di TV One, kalau udah ga sempet, berharap ada yang merekam dan menguploadnya di youtube

oleh Hardiyan Fariz azhar

sumber :http://politik.kompasiana.com/2013/05/14/ilc-kpk-dan-pks-lagi-unik-560174.html?fb_action_ids=10201254942805224&fb_action_types=og.recommends&fb_source=other_multiline&action_object_map={%2210201254942805224%22%3A140952899427661}&action_type_map={%2210201254942805224%22%3A%22og.recommends%22}&action_ref_map=[]

posted by @Adimin

Fahri Hamzah Tantang KPK Tunjukkan Aliran Dana Fathanah! Biar Terbuka Kedok Intelnya

 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menantang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membuka aliran dana rekening Ahmad Fathanah, tersangka perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam kasus suap impor daging sapi yang melibatkan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. 

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PKS, Fahri Hamzah mengatakan pihaknya merasa dipojokkan karena hanya partai ini yang disebut terlibat dalam kasus tersebut. Namun, Fahri tidak menyangkal adanya keterlibatan orang lain, bahkan ada partai lain yang terlibat dan berhubungan dengan Ahmad Fathanah (AF). 

“Fathanah itu kan diserahkan ke KPK, saya tantang KPK buka semua rekening yang mengalir (dari rekening Fathonah),” ujarnya di DPP PKS, Minggu (12/5/2013). 

Menurut dia, Fathanah adalah makelar dan rekeningnya mengalir kemana-mana. “Kalau dikaitkan di PKS, ada pengalihan rekayasa. Ini sudah keluar dari penegakan hukum,” tambahnya. 

Ahmad Fathanah merupakan nonkader PKS yang banyak dekat dengan petinggi-petinggi partai tersebut. Nama Ahmad Fathanah sendiri mulai mencuat sejak dirinya tertangkap tangan menyerahkan uang Rp10 juta kepada seorang mahasiswi di Hotel Le Meridien, Sudirman, Jakarta Selata


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger