Powered by Blogger.
Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi
Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...
Search This Blog
Latest Post
June 10, 2013
*http://irwan-prayitno.com/2013/06/irwan-prayitno-sumbar-fokus-program-pendidikan-berkarakter/
posted by @A.history
Irwan Prayitno: Sumbar Fokus Program Pendidikan Berkarakter
Written By Unknown on 10 June, 2013 | June 10, 2013
Padang - Pendidikan bagi Sumatera Barat merupakan pembangunan prioritas yang menjadi bersama. Bantuan Biaya Operasional Sekolah (BOS), program pendidikan Bidik Misi, serta pemberian beasiswa sangat membantu pelaksanaan pelaksanaan pendidikan di Sumbar. Kita patut bangga dengan apresiasi yang diberikan Wakil Presiden, dimana Sumbar mendapat penyaluran Dana BOS tercepat tahun 2012.
Gubernur Irwan Prayitno ketika memberikan sambutan pada Acara Silaturrahmi Wakil Presiden dan Ibu Herawati Boediono, dengan Pelajar SMA/SMK/MA dan Mahasiswa se Kota Padang di Aula SMA 1 Padang.
Hadir dalam kesempatan tersebut Mendagri Gamawan Fauzi, Menpora Roy Suryo, Wamen Pendidikan Prof.Dr. Musliar Kasim, Forkopinda, Walikota Padang Fauzi Bahar, Ketua Tim Penggerak PKK Ny. Nevi Irwan Prayitno serta rombongan.
Gubernur Sumbar yang juga politisi PKS ini, lebih jauh menjelaskan, saat ini Sumbar fokus pada program pendidikan berkarakter, yang indentik dengan pendidikan, kedisiplinan, moral, etika, krepibadian didapat pada pendidikan sehari-hari.
Karena itu di beberapa sekolah, siswa diasramakan. Program pendidikan karakter ini, sesungguhnya meniti kembali keberhasilan pendidikan Sumatera Barat masa lalu yang dalam catatan sejarah telah melahirkan banyak tokoh-tokoh sebagai kebanggan nasional.
Berbagai pendekatan tentang pendidikan karakter di Sumatera Barat terus dilakukan di Kabupaten /Kota dengan membentuk sekolah-sekolah percontohan untuk kemudian, disosialisasikan kepada sekolah-sekolah lainnya, ungkapnya.
Wakil Presiden Boediono dalam kesempatan itu menyebutkan, Sumatera Barat untuk urusan pendidikan sudah terkenal sejak dahulu, maka kemajuan pendidikan di Sumatera Barat tidak perlu di ragukan lagi. Untuk mari kita bersama-sama berupaya bagaimana pendidikan menjadi perhatian kita dalam menyiapkan generasi penerus yang lebih unggul.
Keberlangsungan bangsa amat ditentukan oleh SDM dan pendidikan, karena itu kita berharap generasi pelanjut estafet mestinya lebih baik dari generasi yang member estafet tersebut. Oleh karena kepada siswa SLTA dan Mahasiswa perlu kerja keras dan kebaranian diri untuk siap bersaingan menghadapi globalisasi yang terjadi saat ini.
Setiap pemuda Indonesia dari dini mesti mempersiapkan diri menjadi pemimpin bagi kesinambungan pembangunan dan kejayaan bangsa. Ada tiga point penting untuk menjadi pemimpin, pertama ilmu pengetahuan dan keterampilan. Kedua mesti memiliki karakter kepribagian diri yang baik, sehingga menjadi sesuatu yang bermarbat, Ketiga, seorang pemimpin itu mesti memiliki kerasa kecintaan kepada bangsa , Negara dan tanah air.
Dengan kecintaan yang kuat, setiap generasi bangsa ini tentu akan memajukan negeri untuk menjadi bangsa yang besar dan disegani oleh bangsa-bangsa lain dunia, ujarnya.
Boediono juga mengharapkan, generasi muda mesti tumbuh dalam kepribadian yang mandiri, tidak mudah terhasut oleh hal-hal yang merusak pikiran, sehingga menjadi abai dalam memajukan diri dan bangsa sendiri. Kita menyadari godaan informasi global dengan teori neoliberal yang menjadi salah persepsi dalam pikiran-pikiran yang tidak perlu.
Semua bangsa menolak terhadap teori ideologi neoliberal, termasuk Indonesia yang jelas-jelas memiliki ideologi Pancasila. Oleh karena itu mari kita bersihkan diri dengan memulia dari diri sendiri untuk berbuat apa-apa yang dihadapan kita sendiri sebagai karya untuk kemakmuran bangsa ini, himbaunya.
Menteri Pemuda Olahraga, Roy Suryo dalam kesempatan itu juga menegaskan kepada seluruh pemuda, ” Majukan Indonesia dalam dirimu, karena dengan semangat dan perbuatan itu, kita akan melangkah menjadi bangsa Indonesia yang besar !”.
Kemudian Roy Suryo mengajak, dengan mengambil filosofi Amerika , Jhon Kennedy, ” jangan Tanya apa yang telah diberikan negara kepadamu, akan tetapi tanya apa yang telah kamu berikan kepada bangsa mu”.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan kepada siswa dan guru serta kepala sekolah secara simbolis yang disaksikan oleh Wapres dan hadirin yang hadir, Coorporate Social Responsibility (CSR) dari lima Bank, meliputi Bank BRI Rp100 juta, Bank Mandiri Rp100 juta, Bank BNI Rp100 juta, BTN Rp50 juta dan Bank BNI Syariah Rp50 juta. [beritalima.com, 8 Juni 2013]
*http://irwan-prayitno.com/2013/06/irwan-prayitno-sumbar-fokus-program-pendidikan-berkarakter/
posted by @A.history
Label:
TOKOH,
TOPIK PILIHAN
June 10, 2013
*http://www.jpnn.com/read/2013/06/10/176099/PKS-Desak-Kapolri-Segera-Keluarkan-Aturan-Polwan-Boleh-Berjilbab-#
posted by @A.history
PKS Desak Kapolri Segera Keluarkan Aturan Polwan Boleh Berjilbab
JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera mendesak Kapolri Jenderal Timur Pradopo harus membuat aturan Polwan muslim boleh berjilbab saat bertugas.
"Sangat perlu (aturan pemakaian jilbab untuk Polwan Muslim). Memberi hak bagi Polwan untuk melaksanakan hak beragamanya," kata Mardani saat dihubungi, Senin (10/6).
Hal itu disampaikan Mardani menanggapi kepolisian yang tidak memiliki aturan bahwa Polwan muslim boleh menggunakan Jilbab. Sehingga, hingga kini Polwan yang beragama Islam belum diperbolehkan mengenakan jilbab sebagai bagian dari pakaian dinasnya.
Aturan jilbab bagi Polwan Muslim hanya ada di Nangroe Aceh Darussalam. Itupun bukan berasal dari aturan internal kepolisian, melainkan mengikuti aturan yang dibuat Pemprov NAD.
Pria yang duduk di Komisi I DPR itu menerangkan, masalah aturan sangat mudah, apalagi jika ada kesadaran bahwa hal itu adalah masalah hak asasi setiap warga negara.
Karena itu menurut Mardani, Polri dapat mengikuti roh konstitusi yang sangat menjunjung tinggi hak warga negara untuk melaksanakan ajaran agama masing-masing. "Kita dukung Polwan untuk menyuarakan nuraninya," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Kapolri Komjen Nanan Soekarna menerangkan aturan di kepolisian tidak boleh berjilbab. Di lingkungan Mabes Polri masih terdapat kekhawatiran kinerja Polwan akan tergganggu jika mengenakan jilbab. Karenanya aturan penggunaan jilbab belum masuk dalam regulasi mengenai pakaian dinas Polri.
Jika nekat mengenakan jilbab, sang Polwan bisa kena sanksi teguran. Nanan mengatakan, pihaknya paham jika ada sejumlah Polwan yang ingin mengenalkan jilbab. Sayangnya aturan belum menolerir adanya Polwan yang mengenakan jilbab. (gil/jpnn)
*http://www.jpnn.com/read/2013/06/10/176099/PKS-Desak-Kapolri-Segera-Keluarkan-Aturan-Polwan-Boleh-Berjilbab-#
posted by @A.history
Label:
SEPUTAR PKS,
TOKOH,
TOPIK PILIHAN
June 10, 2013
posted by @A.history
Terkait isu BBM, Menteri asal PKS Profesional
Ambiguitas sikap yang ditunjukan sejumlah petinggi PKS terkait kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dinilai perlu dilihat dalam konteks yang utuh.
Sekretaris Jendral DPP PKS Taufik Ridho menyatakan, bila ada kader PKS di posisi menteri yang mendukung kenaikan BBM itu semata-mata karena yang bersangkutan berstatus pembantu presiden.
"Karena Pak Tif (Tifatul Sembiring/Menkominfo) menterinya Pak SBY dia harus patuh (mendukung kenaikan BBM)," kata Taufik, Senin (10/6).
Taufik menampik perbedaan sikap antara menteri PKS dengan petinggi PKS di fraksi sebagai cermin perpecahan di internal PKS. Sebaliknya, Taufik menyatakan perbedaan itu justru menunjukan profesionalisme menteri PKS dalam membantu presiden.
"Itulah bedanya menteri dari PKS dengan dari partai lain. Menteri dari PKS langsung mundur dibebas tugaskan dari jabatan struktural partai," ujarnya.
Menyoal spanduk-spanduk penolakan harga BBM yang banyak dipasang kader-kader PKS, Taufik menyatakan hal itu harus dilihat dari sisi esensi pesan.
"Coba diskusikan soal kontennya dan buka ruang diskusinya tidak hanya dilihat apa yang ada (spanduknya)," katanya.[ROL/im]
*http://www.islamedia.web.id/2013/06/terkait-isu-bbm-menteri-asal-pks.html
Label:
SEPUTAR PKS,
TOPIK PILIHAN
June 10, 2013
posted by @Adimin
Emang PKS dapet Kursi Menteri dengan Gratis...???
Tanggapan atas label "munafik" dari Ketua Fraksi PD yang disematkan pada PKS
SBY
memberi jatah menteri kepada PKS didasarkan pada kontrak politik, dimana
PKS ikut serta berjuang memenangkan paket SBY-Boediono pada PILPRES 2009, bukan
pemberian cuma-cuma alias gratis, apalagi terkait dengan koalisi.
Saat
pilpres 2009 yang lalu (pilpres 2004 PKS juga Dukung SBY ), kader PKS
diseluruh Indonesia bergerak dan berjuang keras dari satu desa ke desa
lain, door to door dari satu rumah ke rumah lain, untuk memenangkan SBY.
Mereka bergerak dengan komitmen tinggi karena berharap ada perubahan di
negeri ini.
Dalam
mendukung SBY, PKS membuat kontrak politik yang disepakati kedua belah
pihak ( PKS-SBY), diantaranya adalah SBY harus komitmen bekerja keras
memperjuangkan kesejahteraan Rakyat, meringankan beban hidup mereka.
Disamping itu, SBY harus mendukung kemerdekaan palestina dan tidak
membuka hubungan apapun dengan israel sebagai entitas penjajah
palestina. Ini diantara butir kesepakatan atau kontrak politik dg SBY.
jika kontrak politik ini dilanggar, maka PKS berhak mengingatkan dan
meluruskan SBY serta tidak ada kewajiban mengikuti kebijakan SBY yang
menyengsarakan Rakyat.
Dalam
konteks kenaikan harga BBM, PKS telah membuat rumusan solusi bagaimana
mengurangi beban subsidi BBM tanpa harus menaikkan harga BBM, dan
butir-butir solusi tersebut telah disampaikan kepada SBY. Tetapi
diperjalanan, SBY masih bersikukuh menaikkan BBM, dengan kompensasi
BALSEM yang sarat kepentingan politik memenangkan parpol tertentu pada
pemilu 2014, maka PKS melihat bahwa kebijakan tersebut bertentangan
dengan kontrak politik yang telah dibuat PKS dengan SBY, karena
kebijakan tersebut bisa menyengsarakan rakyat. Apalagi menaikkan harga
BBM pada saat menjelang Ramadhan dan hari raya Idul Fitri bukanlah
kebijakan yang bijak dan pro Rakyat.
Karena
itu, siapakah sebenarnya yang munafik dan menghianati Rakyat? PKS atau
SBY?... jika anda punya kontrak kerja dengan orang lain, lalu mitra anda
menyalahi kontrak dengan anda, apakah anda dianggap munafik jika anda
tidak menyetujui beberapa pekerjaan yang tidak sesuai dengan kontrak
kerja?. Jika anda punya kontrak kesepakatan dengan driver bus untuk
mengantar anda ke jakarta, lalu sang driver menyalahi kontrak anda
dengan justru mengantar anda ke Bali, apakah anda salah dan layak
dianggap munafik jika anda mengkritisi dan tidak mau mengikuti keputusan
Driver?.
Opini
saat ini telah digiring seakan-seakan PKS telah menghianati koalisi,
padahal PKS tidak pernah punya komitmen dan kontrak politik apapun
dengan parpol-parpol koalisi. PKS hanya terikat kontrak politik dengan
SBY. Apalagi kehadiran PKS dipemerintahan SBY ( pemerintahan koalisi
SBY) dengan ditunjuknya 3 menteri dari PKS murni karena "hasil" kerja
keras memenangkan SBY. Justru yang harus dipertanyakan, bagaimana bisa
partai Golkar yang sebelumnya sebagai lawan SBY pada pilpres 2009,
tiba-tiba mendapatkan jatah kursi menteri. Inikan seperti orang yang
tidak pernah ikut berjuang, tanpa berkeringat lalu tiba-tiba dapat
imbalan. Ini yang namanya pemberian cuma-cuma alias gratis alias rejeki
nomplok. Dan posisi PKS tidak sama dengan partai Golkar, yang dapat
imbalan tanpa kerja dan berkeringat.
Mengapa
PKS tidak ngikut saja parpol koalisi untuk mendukung kebijakan
menaikkan BBM?. Sebenarnya jika mau aman, tidak dihantam kanan kiri,
tidak di ancam-ancam dicopotnya menteri, mudah bagi PKS untuk satu suara
dengan parpol koalisi. Apalagi satu suara dalam mendukung kebijakan
pemerintah tidaklah "gratis" alias pasti akan dapat "imbalan" yang
menggiurkan. Tetapi mengapa PKS ngotot dan mengambil resiko dengan
menolak kenaikkan BBM, apakah ini strategi pencitraan?. Tidak!!..
terlalu mahal harga yang akan dibayar PKS apalagi dengan resiko
dicopotnya menteri PKS, hanya demi CITRA. Ibaratnya, mau cari ayam
kehilangan gajah. Menolak BBM bagi PKS murni karena komitmen pembelaan
terhadap rakyat ( PKS punya hasil kajian solusi carut marutnya manajemen
bidang energy). Karena itu, PKS siap bersebrangan dengan parpol koalisi
( pemerintah) jika keputusan mereka justru menghianati rakyat dan
melanggar kontrak politik PKS-SBY, apapun resikonya, termasuk dicopotnya
menteri PKS.
PKS
tidak terbiasa bersikap basa-basi, bermanis-manis, asal bapak senang
(ABS) dengan imbalan aman kursi menteri dan imbalan lainnya, sementara
rakyat menangis dan menderita. Itu namanya merasakan nikmat diatas
derita rakyat.
Mengapa
PKS tidak keluar saja dari koalisi dengan menarik 3 menteri, bukankah
SBY sudah melanggar kontrak politik?. Tentu tidak adil, jika PKS
mencabut kontrak politik ( keluar dari koalisi), hanya karena
dilanggarnya satu butir kesepakatan dari sekian banyak butir
kesepakatan, karena jumlah butir kontrak politik PKS-SBY lebih dari 5
butir, dan SBY masih komitmen dengan butir kesepakatan lainnya, dan
karena itu, PKS tetap mendukung kebijakan SBY yang lain yang pro rakyat.
Sikap PKS ini tidak bisa dikatakan sebagai sikap mendua apalagi
berpijak di dua kaki, seperti yang dituduhkan para politisi. Adalah
sesuatu yang berbeda antara menolak BBM dengan keberadaan 3 menteri PKS
di kabinet. Menolak BBM karena SBY tidak memihak rakyat dan menghianati
satu butir kontrak politik, sementara keberadaan 3 menteri PKS adalah
hak untuk PKS yang dihasilkan dari jerih payah perjuangan memenangkan
SBY.
Jadi,
dalam ajaran manapun, termasuk ajaran agama Islam, mendukung seseorang
termasuk seorang presiden tidak dibenarkan tanpa reserve. Dan saat awal
mendukung SBY, bukankah seluruh parpol selalu bilang, " kita dukung
pemerintahan SBY, tetapi tetap kritis, jika kebijakan pemerintah
menyengsarakan rakyat". Nah, sekarang anda semua harus buktikan, seperti
PKS telah membuktikan!!.
posted by @Adimin
Label:
TOPIK PILIHAN
June 10, 2013
posted by @Adimin
Kader Dakwah Bergeraklah...!!
Alam mengajarkan kita untuk senantiasa bergerak agar tercipta sebuah
kesempurnaan sebagaimana fungsinya ia diciptakan.
Seperti air, apabila ia terus tergenang dalam sebuah wadah, maka ia akan jauh dari manfa'at.
Menjadi 'ada' adalah karu- nia, sebab kita tidak dapat meng'ada'kan diri kita sendiri. Tapi menjadi 'ada' saja tidaklah cukup, kita 'ada' karena diperintahkan untuk memiliki 'makna', untuk bisa ber'arti'.
Hakikat sebuah penciptaan adalah untuk terus bergerak menghadirkan manfaat dan perubahan.
Seperti bumi dan matahari yang tak pernah malas untuk bergerak dan terus berputar pada porosnya sehingga tercipta keseimbangan alam, sebagaimana Allah berfirman:
"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya…"(Yaa Siin: 38).
"Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya ber-tumpuk2, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah2-nya.." (An-Nuur: 43).
Bergerak adalah 'keberkahan'.
Mukmin yang cerdas adalah yang senantiasa mampu mengendalikan diri dan menata dirinya untuk hari esok. Sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah pada salah satu hadist-nya, bahwa 'hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Jika hari ini sama dengan hari kemarin, maka kita termasuk dalam golongan orang-orang yang merugi'.
Allah SWT berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al Hasyr: 18).
Bagaimana mungkin kita mampu menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat jika enggan untuk bergerak?
Allah telah menciptakan kita, bukan untuk menjadi sia-sia tak berguna, tapi agar dapat bermakna, bermanfaat, baik bagi agama, bangsa dan sesama.
Maka, teruslah bergerak dengan niat yang baik lillahi ta'ala, agar menghasilkan sebuah kebaikan. Jadikan diri kita bermakna dan jangan sia-siakan karunia hidup yang telah diberikan Allah
Seperti air, apabila ia terus tergenang dalam sebuah wadah, maka ia akan jauh dari manfa'at.
Menjadi 'ada' adalah karu- nia, sebab kita tidak dapat meng'ada'kan diri kita sendiri. Tapi menjadi 'ada' saja tidaklah cukup, kita 'ada' karena diperintahkan untuk memiliki 'makna', untuk bisa ber'arti'.
Hakikat sebuah penciptaan adalah untuk terus bergerak menghadirkan manfaat dan perubahan.
Seperti bumi dan matahari yang tak pernah malas untuk bergerak dan terus berputar pada porosnya sehingga tercipta keseimbangan alam, sebagaimana Allah berfirman:
"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya…"(Yaa Siin: 38).
"Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya ber-tumpuk2, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah2-nya.." (An-Nuur: 43).
Bergerak adalah 'keberkahan'.
Mukmin yang cerdas adalah yang senantiasa mampu mengendalikan diri dan menata dirinya untuk hari esok. Sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah pada salah satu hadist-nya, bahwa 'hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Jika hari ini sama dengan hari kemarin, maka kita termasuk dalam golongan orang-orang yang merugi'.
Allah SWT berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al Hasyr: 18).
Bagaimana mungkin kita mampu menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat jika enggan untuk bergerak?
Allah telah menciptakan kita, bukan untuk menjadi sia-sia tak berguna, tapi agar dapat bermakna, bermanfaat, baik bagi agama, bangsa dan sesama.
Maka, teruslah bergerak dengan niat yang baik lillahi ta'ala, agar menghasilkan sebuah kebaikan. Jadikan diri kita bermakna dan jangan sia-siakan karunia hidup yang telah diberikan Allah
*http://www.islamedia.web.id/2013/06/kader-dakwah-bergeraklah.html
Label:
HAROKAH,
TOPIK PILIHAN
June 10, 2013
Kode 1-3-1 untuk Wartawan
Saya baru dapat bocoran dari teman saya seorang wartawan. Tentu saja
perlu dirahasiakan identitasnya untuk keselamatan dirinya. Tapi saya
merasa tergelitik untuk membukanya disini. Semoga ada manfaatnya buat
teman-teman Kompasioner.
Belum lama ini para wartawan, tentu saja tidak semua, diajak ke suatu
tempat untuk diberi pengarahan-pengarahan. Dan ini sekaligus menguatkan
tulisan seorang Kompasioner dengan nama akun : Idrus Dama yang berjudul
“PKS : Tak bayar, Ya! Wajar dihajar media” (bisa lihat di http://www.pkspadang.org/2013/06/pks-tak-bayar-ya-wajar-dihajar-media.html)
Hasil dari arahan itu memunculkan suatu kode unik : 1-3-1. Apa itu ? Kompasioner yang juga wartawan semoga tidak kaget.
1 yang diangkat, 3 jangan diungkit, dan 1 dijatuhkan. Mari kita bahas satu per satu.
1 yang diangkat itu siapa? Bisa ditebak, yaitu JOKOWI. Pantas saja kalau
baca koran atau nonton TV hampir tidak pernah dikabarkan kekurangan
atau kejelekan Gubernur kita ini. Para Gubernur sebelumnya biasanya
dibahas 100 harinya dan media dengan semangat memberitakan
kekurangan-kekurangannya. Tapi sangat berbeda dengan Jokowi. Selalu
diangkat, ditinggikan, diberitakan segala hal sampai sekecil-kecilnya
kalau positif tentunya. Kalau ada penggusuran, dikurangi beritanya, atau
yang disalahkan pasti orang lain.
3 yang tidak boleh diungkit media (jangan diberitakan negatif) yaitu :
Cikeas, KPK, dan Menkokesra (atau perekonomian?). Ternyata kasus
Hambalang, Bank Century, yang merugikan negara trilyunan rupiah sengaja
dibuat berlarut-larut untuk kepentingan ini toh. Sementara kasus LHI
(dengan usaha menyudutkan PKS) ditangani sangat cepat. KPK dijadikan
lembaga yang tak boleh tersentuh siapapun. Wow… luar biasa negara ini.
Untuk yang terakhir Menkokesra (atau ekonomi) saya masih belum faham
benar, mudah-mudahan lain kali akan dibahas. Atau Kompasioner ada yang
tau?
Terakhir, 1 yang dijatuhkan. Siapa lagi kalau bukan PKS. PKS menjadi
musuh bersama baik oleh partai lawan, penguasa, maupun oleh media. Saya
sendiri masih mereka-reka penyebabnya apa dan ada apa sehingga PKS
menjadi musuh bersama. Tapi mudah2an ada diantara Kompasioner lain yang
bisa membahasnya, terutama dari kader PKS. Karena saya bukanlah kader,
tapi mudah2an dianggap simpatisan, karena baru belakangan ini jadi
pengamat.
Mohon maaf bila ada yang kurang berkenan
Pabrik Yeyek
posted by @Adimin
Label:
Opini,
TOPIK PILIHAN