pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Kakek Usia 91 Th Ini Sedekah 70 Nasi Bungkus tiap Jum'at. Bagaimana dengan Anda ?

Written By mediapkspadang on 09 May, 2014 | May 09, 2014




Seorang pengguna media sosial Facebook bernama Fajar Ali Imron Rasyidi menuliskan sebuah status inspirasi yang terjadi dilingkungan tempat tinggalnya, Fajar menuliskan tentang sosok seorang kakek yang di usia senjanya hidup dengan sangat bersahaja dan sederhana. Kakek yang dikenal dengan nama Mbah Asrori ini membiasakan sedekah nasi bungkus setiap hari Jum'at. 

Berikut tulisan lengkapnyanya:

"Mbah Asrori tetanggaku yg energik, usia 91 thn masih sehat dan kuat bersepeda kemana-mana tiap hari, seperti biasa setiap hari jum'at beliau selalu membagikan nasi bungkus beruapa nasi kuning komplit dengan lauk pauk yg lezat kepada tukang becak, pemulung, atau siapapun yg membutuhkan makan hari jum'at itu minimal 70 bungkus. 

Setiap bulan beliau menyisihkan minimal 400 ribu rupiah untuk sedekah setiap jum'at itu walaupun saya tau penghasilan beliau tidak menentu. Dan tidak lupa kemana-mana beliau selalu bawa radio kecil dengan selalu setel channel radio masjid agung Semarang. Benar sabda rasulullah barangsiapa senang bersedekah dan silaturahim maka Allah akan panjang umurnya dgn barokah rejeki tiada disangka-sangka.  
 
Alhamdulillah 5 tahun lalu beliau telah melaksanakan haji, yg secara logika dgn penghasilannya tidak akan mampu menabung biaya haji, namun Allah mampukan beliau.. SubhanaAllah"

Kisah hidup Mbah Asrori juga sempat diangkat dalam salah satu acara Talkshow oleh stasiun Televisi TransTV. Berikut video tayangan Mbah Asrori yang sudah diupload ke youtube.




[islamedia.co.id]


posted by @Adimin

Rumuskan 3 Agenda, PKS-Gerindra Gelar Pertemuan Tertutup


 
Tim Lima Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan melakukan pertemuan tertutup dengan Tim Delapan Partai Gerindra, Jumat (9/5/2014) siang. Politikus PKS Muhammad Sohibul Iman mengatakan, pertemuan ini akan merumuskan tiga agenda bersama PKS dan Gerindra dalam koalisi.

Wakil Ketua DPR RI itu mengatakan, ada tiga agenda yang akan dirumuskan dalam pertemuan itu, yakni alasan, karakteristik, dan prinsip dasar koalisi. Tim Lima PKS terdiri dari elite PKS, yakni Taufiq Ridho, Hidayat Nur Wahid, Muzzamil Yusuf, Sohibul, dan Mahfud Abdul Rahman. Tim ini sengaja dibentuk PKS untuk mengkaji surat resmi yang dilayangkan Partai Gerindra pada pekan lalu.

Dalam pertemuan nanti, Gerindra juga akan mengajukan tiga poin agenda versi Gerindra. Menurut Sohibul, hal itu penting, mengingat masing-masing partai memiliki calon sendiri. PKS memiliki tiga nama, yakni Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan anggota Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid. Adapun Gerindra mengusung Prabowo Subianto sebagai capres. "Ini yang akan kita buka dan bicarakan bersama," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Terhadap ketiga capres PKS tersebut, dilakukan uji publik dan penilaian oleh Lembaga Penyiapan Penokohan Kader (LPPK) PKS terkait kelayakan dan potensi calon. "Nanti majelis syuro yang akan berikan kepastian," ujarnya.

Sohibul menyebutkan, pembicaraan ini juga akan terus berlanjut sambil menunggu kepastian keterlibatan partai lain untuk berkoalisi. Terkait ideologi PKS dan Gerindra yang dinilai sejumlah pihak tidak sinergis, Sohibul menilai tidak akan menjadi masalah karena secara umum tidak ada pertentangan ideologi yang tajam di Indonesia. Sohibul menampik, jatuhnya pilihan PKS kepada Gerindra bukan karena merasa berseberangan ideologi dengan PDI-P yang mencalonkan Joko Widodo sebagai presiden.

"Kalau itu hanya soal komunikasi. Keputusan Majelis Syura kan kita membuka diri dengan siapa saja yang membuka komunikasi dengan kita," ujarnya.

Dalam hal ini, ia mengatakan PDI-P tidak pernah membuka komunikasi baik secara lisan, tertulis, maupun pengajuan platform kepada PKS. "Pak Prabowo kirim surat resmi, Aburizal Bakrie mengirim platform meski tak ada surat resmi. Dan ada pembicaraan informal dengan Pak Wiranto meski tak ada surat dan paltform," katanya.

Ia menyatakan, PKS akan mengajukan model koalisi baik ke dalam maupun luar pemerintahan. Dengan kata lain, jika kalah, maka PKS akan ajukan koalisi dalam oposisi pemerintahan. Adapun untuk prinsip dasar, PKS, katanya, hanya akan mengedepankan prinsip dasar demi kebaikan. "Ini sumbangan kita untuk ketatanegaraan," ujarnya.[kompas/pksnongsa]



posted by @Adimin

Cinta Orang-orang Yang Dicintai ALLAH

Sering menangis karena Allah merupakan sifat akhlak orang-orang Shalih




Mengapa masih ada dusta yang menggores dalam cinta kita kepada Allah. Mengapa kita masih hendak menipu atas pengakuan rindu kita kepada Allah. Adakah hari-hari kita benar-benar telah tersibukkan dengan tautan kebaikan

CINTA adalah pembahasan yang tak pernah kering dari lidah manusia. Bahkan boleh jadi cinta ada sejak awal manusia diciptakan. Uniknya, meski cinta begitu manis untuk diucap dan dibayangkan. Namun demikian, tak sedikit orang lalu kelabakan ketika ditanya tentang bukti kecintaannya itu. Sebab ia memang tak semudah ketika diukir dalam lisan dahulu.

Bagi orang beriman, cinta tentu saja tak sekedar pesona yang menjadikan hidup jadi terasa indah. Ia bukan semata pemanis bibir yang membuat setiap ucapan menjadi puitis laksana seorang pujangga. Tapi cinta hakiki adalah pernyataan iman seorang hamba kepada Sang Pencipta.

Dr. Aidh al-Qarni menggoreskan sebuah kalimat indah dalam karyanya yang sangat populer, La Tahzan (jangan bersedih). Jadilah orang-orang yang termasuk kekasih Allah agar engkau merasakan kebahagiaan sejati. Sebab orang itu dikatakan berbahagia ketika ia mencurahkan seluruh orientasi hidupnya untuk sesuatu yang ia cintai. Tiada sesuatu yang paling mem- bahagiakan seorang hamba kecuali ibadah yang ia persembahkan semata-mata hanya kepada Allah Subhanahu Wata’ala semata.

Iya. Inilah kekuatan cinta sejati. Ia bisa berubah menjadi kekuatan tersembunyi yang tak terhingga batasnya. Ia mampu menguatkan di saat orang lain tak sanggup lagi bergerak. Sejenak, tengoklah ibunda kita tersayang. Ialah ibunda yang telah bersusah payah melahirkan, mem- besarkan, dan mendidik kita selaku anaknya. Semua itu tak lain sebagai buah cinta seorang ibu terhadap belahan jiwanya.

Pun dengan apa yang dirasakan oleh para generasi sahabat terdahulu. Sontak seorang Bilal mendapatkan energi baru dalam hidupnya. Bilal langsung “lupa” akan ancaman cemeti Umayyah, sang majikan. Hanya karena ia telah berasyik dengan lautan cinta yang sejati.

Duhai, alangkah malunya diri ini, sedang sebagian orang-orang shalih terdahulu pernah berkata. Tidaklah aneh jika orang-orang beriman lalu mencintai Allah, Sang Pencipta. Tapi yang ajaib adalah sebab Allah pun mencintai mereka. Sedang Dia-lah yang menciptakan mereka.

Allah pula yang memberi rezeki, merawat, bahkan menyediakan segala apa yang mereka butuhkan. Tapi yang ajaib adalah sebab Allah tak pernah butuh dengan seluruh amalan yang dilakukan, namun Dia tetap saja memper- mudah hamba-hamba-Nya beribadah dan berbuat amal kebaikan. Allah berfirman;


يَأْتِي اللّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ
“…Allah mencintai mereka sedang mereka cinta kepada-Nya…” (QS: al-Maidah [5]: 54).

Jika benar demikian, lalu mengapa masih ada dusta yang menggores dalam cinta kita kepada Allah. Mengapa kita masih hendak menipu atas pengakuan rindu kita kepada Allah. Adakah hari-hari kita benar-benar telah tersibukkan dengan tautan kebaikan.

Ibarat kereta api yang disesaki dengan gerbong-gerbong kebaikan yang saling bertaut tanpa henti. Ataukah justru waktu kita masih banyak terisi dengan kesia-siaan. Sedang di saat yang sama, masih saja kita mengaku sebagai orang yang cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

Akhir kata, sejarah kehidupan manusia menjadi pijakan kita saat ini. Ada pilihan dalam setiap pijakan. Di sana ada kisah Paman Nabi, Hamzah bin Abdul Muththalib yang menjemput kematiannya di medan Uhud. Ia gugur atas nama cinta dan penghambaan makhluk kepada Rabbnya. Layaknya Hanzhalah yang rela meninggalkan dekapan istrinya di malam pernikahan. Sebab di sana ada sesuatu yang lebih indah dari segalanya. Menikmati dekapan cinta sejati, Sang Ilahi Rabbi.

Namun semoga kita juga tak lupa. Karena dalam sejarah juga ada nama Firaun, yang berkalang tanah demi cinta kepada kekuasaan di dunia. Pun ada Qarun, sebagai simbol orang-orang yang tamak dan berlebihan dalam mencintai harta dunia. Sebagaimana, sejarah juga menggores pelajaran, bahwa dahulu ada Qais dan Laila yang tergila-gila hanya gara-gara cinta sepasang anak manusia

 


posted by @Adimin

Mari Kita Sejenak Tertawa dan Bercanda Ria



Diceritakan dalam Musnad Ahmad, bahwasanya ada seorang laki-laki yang membatalkan puasanya pada bulan Ramadhan lantaran bersetubuh dengan istrinya di siang hari. Rasulullaah SAW memberikan pilihan kepada pemuda tersebut untuk memerdekakan budak, atau berpuasa selama dua bulan berturut-turut, atau memberi makan kepada enam puluh fakir miskin, dalam rangka menebus kesalahannya. “Aku tidak mampu, ya Rasul,” jawab pemuda itu dengan pesimis.
 
Ambillah kurma ini,” sabda Rasulullaah SAW sambil memberikan seikat kurma. “Dan sedekahkanlah!” Lelaki itu kemudian menjawab, “Ya Rasul, tidak ada orang yang lebih miskin di antara dua gunung ini daripada aku!” Mendengar jawaban polos tersebut, Rasulullaah SAW-pun tertawa hingga gigi taring beliau yang putih bersih terlihat.

Para sahabat juga pernah mencandai Rasulullaah SAW. Dalam Tarikh Dimasyqa karya Ibnu Asakir rahimahullaah, diceritakan saat Nu’aiman masuk ke kota Madinah, beliaupun menemui orang yang dicintainya, Rasulullaah SAW. “Ya Rasul, oleh-oleh ini aku hadiahkan untukmu!”, kata Nu’aiman sambil memberi- kan makanan. Tetiba, datanglah sang pemilik makanan tersebut, untuk meminta uang kepada Nu’aiman. Ternyata Nu’aiman belum membayarnya. Dan tanpa sungkan-sungkan, Nu’aiman langsung membawanya kepada sang Nabi dan meminta kepada Nabi SAW untuk membayarkan oleh-oleh tersebut.

Bukankah engkau telah menghadiahkannya kepadaku?”, tanya Rasulullaah SAW. “Demi Allah, aku tidak mempunyai uang (untuk membayarnya), tetapi aku ingin engkau memakannya.” Mendengar jawaban Nu’aiman, sang Nabi SAW-pun tertawa.

Manusia dengan berbagai problematika yang dialaminya, dan kesibukan yang dijalaninya terkadang menyebabkan kelelahan dan terbebannya jiwa. Dalam kondisi seperti ini, celetukan canda tawa sangat dinantikan dan dirindukan untuk mengobati kepenatan yang dialami. Candaan bisa mengubah suasana yang kaku dan hampa menjadi ceria, penuh tawa dan terkesan akrab. Namun demikian, perlu kita akui juga bahwa candaan sewaktu-waktu bisa menghilangkan sifat malu dan mengurangi kewibawaan pada diri kita.

Ketika Islam hadir di muka bumi, dengan karakternya yang menyeluruh dan universal, ia tidak mengenyampingkan fitrah manusia yang pada dasarnya membutuhkan canda tawa. Hanya saja, canda yang diajarkan Islam mengandung unsur pendidikan yang dapat memupuk kegersangan jiwa.

Suatu ketika, seorang laki-laki datang kepada Abu Hanifah rahimahullah dan bertanya kepadanya: “Jika aku menanggalkan pakaianku lalu menceburkan diri ke sungai untuk mandi, haruskah aku menghadap ke kiblat atau boleh ke arah lainnya?” Abu Hanifah menjawab:”Yang lebih utama adalah pusatkan pandanganmu kepada pakaianmu agar tidak dicuri orang!

Ajaran Islam memberikan adab tertentu dalam bercanda supaya kehormatan dan kemuliaan orang yang bercanda tetap terpelihara. Sebab, diakui atau tidak, bercanda dan tertawa bisa menghapuskan rasa duka lara dan memberikan ketenangan kepada jiwa.

Rasulullaah SAW bersabda, “Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah...” (HR. at-Tirmidzi). Beliau SAW juga pernah membersamai sahabat-sahabatnya dengan canda sehingga rasa jenuh dan sedih sirna dari hati mereka. “Ya Rasulullaah, engkau juga bercanda dengan kami?”, tanya para sahabat. “Sungguh aku tidak mengatakan sesuatu (termasuk canda) kecuali yang kukatakan itu adalah benar”, jawab beliau SAW (HR. at-Tirmidzi).

Dengan demikian, bercanda dan tertawa merupakan manhaj Islam yang diisyaratkan langsung oleh Rasulullaah SAW. Hanya saja, beliau menggariskan agar candaan tersebut tidak mengandung unsur maksiat kepada Allah, tidak menodai rasa malu dan tidak disisipkan ucapan dusta.

Dalam Syamail Muhammadiyah, kitab yang berisikan mengenai kepribadian dan budi pekerti Rasulullaah SAW, karya Imam Tirmidzi rahimahullaah, diceritakan bahwasanya saat itu seorang nenek tua mendatangi Rasulullaah SAW dan meminta kepada beliau untuk dido’akan masuk surga. “Sesungguhnya surga tidak dimasuki oleh nenek tua”, jawab Rasulullaah SAW kepada sang nenek. Seketika itu juga nenek tua itu pergi sambil menitikkan air mata. Rasa sedih dan shock atas jawaban Rasulullaah SAW bercampur aduk dalam benaknya. Beliau pun berkata, “Kabarkanlah kepadanya bahwasanya wanita tersebut tidak akan masuk surga dalam keadaan tua.” Pada kisah ini kita kan dapati, bahwa candaan Rasulullaah SAW tidak mengandung kedustaan dan pasti mengandung kebenaran.

Sebaiknya kita juga jangan terlalu sering untuk bercanda dan tertawa, dan berusaha untuk melatih lisan ini untuk berbicara pada hal-hal yang bermanfaat saja. Seorang penyair terkenal, Abul-Fath al-Busti rahimahullaah pernah mengatakan:

Berikanlah waktu senggang pada tabiatmu yang tegang...

Rilekskanlah sejenak dan hiasilah dengan sedikit canda...

Tetapi, jika engkau berikan canda kepadanya...

Jadikanlah ia seperti engkau memasukkan garam pada makanan...

Makanan, apabila tak dibubuhi garam maka akan terasa hambar. Akan tetapi, jika terlalu banyak diberikan garam, maka makanan akan terasa asin dan tak enak untuk dimakan. Begitupun canda dan tawa apabila tak pernah dilakukan, maka hidup akan kering, garing dan gersang. Tetapi jika berlebihan, akan mengakibatkan banyak keburukan. “Janganlah banyak tertawa!”, sabda Rasululullaah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. “Sesungguhnya banyak tawa akan mematikan hati!

Kawan mari kita sejenak mengisi waktu dengan bercanda dan melepaskan tawa seadanya... Tapi jangan sampai berlebihan dan jangan pula ditinggalkan...

Wallaahu a’lam...


Fais al-Fatih   


posted by @Adimin

[Expedisi Seven Summit Ind.] Kader Muda PKS Taklukkan Gunung Rinjani


Lombok, NTB - Gugus awan di pulau Lombok terasa begitu dekat seakan hendak runtuh dari langit. Deru angin menemani langkah demi langkah saya menapaki salah satu tanah tertinggi di Indonesia ini.Di kejauhan, terlihat Gunung Rinjani berdiri dengan kokohnya. Menjulang sepanjang setengah dari utara lombok, Gunung Rinjani (3726m), adalah gunung berapi tertinggi kedua Indonesia.

Sebanyak 6 orang kader muda PKS Balikpapan melakukan expedisi Seven Summit Indonesia. Setelah sukses di pendakian pertama Mt.Semeru 3676 Mdpl, kali ini mereka para kader muda yang tergabung dalam GMPro (Generasi Muda Dan Profesi) DPD PKS Balikpapan ini melakukan pendakian di Mt.Rinjani 3726 Mdpl.

Berkumpul di Rinjani Tracking Center (RTC) di desa Sembalun, Lotim para kader muda ini takjub dengan pmanangan yang di sajikan, terlebih baliho-baliho salah satu Aleg PKS Fahri Hamzah masih terpasang di beberapa sudut desa, mungkin sangking cintanya warga lombok dengan sosok beliau yang selalu memperjuangkan kepentingan daerahnya dan Indonesia.

Berawal dari Desa Sembalun ini para kader memulai pendakiannya tepat hari Jum’at 25 April 2014.Di awali dengan track savana sepanjang jalan dilalui,dibawah terik matahari sekitar 7 jam berjalan sampai di pos 2.Setelah beristirahat,membuat makan dan Sholat tim yang di pimpin oleh Surya Fribady melanjutkan perjalanan sampai ke Pos 3,di bawah guyuran hujan di gelapnya malam tim ini baru sampai sekitar pukul 21.00 Wita. Sesampainya di pos 3 tim membuat perapian dan mendirikan tenda, sebagian membuat masakan.

Di kesempatan yang sama, Surya selaku Ketua pelaksana berpesan “Mendaki gunung merupakan sarana mempererat persatuan, melatih ketahanan tubuh menghadapi medan yang berat dan panjang serta menumbuhkan jiwa kesetiakawanan bagi semua peserta dan merupakan salah satu bukti layanan/kepedulian dari PKS untuk masyarakat Indonesia.”

Ditambahkan juga dalam pesannya “Momentum yang baik untuk menyerap energi positif yang ada di alam dan membuang energi negatif yang ada di tubuh kita.”

Pagi pagi sekali para kader bangun, tidak lupa semua peserta berdoa agar selama perjalanan dan kembali ke rumah dengan sehat dan selamat. Semua perbekalan di siapkan begitupun dengan fisik karena track hari kedua ini ialah yang paling menyiksa,7 bukit penyesalan yang telah banyak membuat para pendaki menyesal mendaki Rinjani.

Setelah pendakian selama 8 jam dengan diselingi istirahat, akhirnya peserta sampai di puncak plawangan semblun tempat dimana pos terakir sebelum summit dini hari nanti.Tanpa membuang waktu para kader muda ini langung mendirikan tenda sebagian mencari air minum,sebagian membuat makanan dan yang lain mendirikan tenda. Pemandangan danau Segara Anak yang indah mengawali hari tersebut.

Pukul 01:00 Wita para kader muda bangun dan bersiap melakukan Summit Attack menuju punjak Anjani, berbekal air minum seadanya dan dibantu alat penerangan ala kadarnya mereka ber-5, karena 1 orang tidak sanggup meneruskan sampai punjak dan menunggu di Plawangan Sembalun.Dengan track bebatuan berpasir dengan kemiringan 50-60 derajat mereka mencoba menaklukan semua tantangan itu, takbir dan tasbih selalu mengiringi perjalanan mereka.

Tepat pukul 04:30 Fajar Sidiq munjul, tanda sang Surya akan menampakan sinarnya, para kader muda ini sampai di Punjak Mt.Rinjani yang dikenal Puncak Anjani 3726 Mdpl. Sujud syukur dan ucapan takbir bergema d puncak, setelah itu mereka Sholat Subuh di puncak dan setelah itu menikmati pemandangan Pulau Lombok dari puncak.

Setelah menyelesaikan Summit Attack para pendaki ini langsung menuju ke Plawangan Sembalun, berisirahat sebentar dan kemudian turun langsung ke Danau Segara Anak,mendirikan tenda dan sambil berisirahat untuk selanjutnya turun untuk menylsaikan pendakian melewati jalur Senaru.

Beda halnya dengan gunung yang ada di Indonesia, gunung Rinjani lebih terkesan gersang karena didominasi dengan bebatuan dan kerikil mengingat gunung ini masih terbilang gunung aktif vulkanik. Selain melihat matahari terbit, peserta juga menikmati pemandangan alam yang disuguhi di atas puncak Anjani.

Sebenarnya setelah Gunung Rinjani tim ini akan menaklukan Gunung Slamet di Jawa Tengah, tetapi karena gunung Slamet ditetapkan pemerintah dalam kondisi siaga maka tim membatalkan niatnya dan langsung bertolak dari Jogja-Balikpapan. Tetapi sempat kami ikrarkan akan mengibarkan panji-panji kemenangan itu di Punjak Gunung Kerinci, Jambi akhir tahun nanti.Insyaallah…[SF]

[piyungan]


posted by @Adimin

Prabowo justru berjasa pada umat Islam, ketika Militer di pegang Islamophobia


Ummat jangan mudah terprovokasi . . . . .
Aktivis 98 yang juga Ketua Umun PB HMI 1999-2001, Fakhrudin, mengatakan sebaiknya umat Islam tidak gampang terprovokasi gencarnya pemberitaan yang menyudutkan capres dari Gerindra, Prabowo Subianto. Bagaimanapun ada peran besar Prabowo saat militer Indonesia cenderung anti-Islam.

“Jangan gampang dikecoh,” kata Fakhrudin dalam pembicaraan telepon dengan Inilahcom. Menurut dia, umat Islam Indonesia sejatinya berutang budi kepada Prabowo. “Prabowo adalah prajurit yang secara terbuka berani berhadapan dengan faksi militer yang fasis dan anti Islam, di bawah mendiang Benny Moerdani.”

Prabowo-lah, kata Fakhrudin, yang berani mengambil risiko di saat kelompok Moerdani tengah kuat-kuatnya. “Dia tak rela umat Islam terus dikorbankan demi kepentingan politik mereka,” kata dia.

Berkenaan dengan penculikan sejumlah aktivis, Fakhrudin juga yakin segala sesuatu harus dilihat dalam kontek kekuasaan saat itu. “Ada dua faktor; pertama karena pesanan rezim yang berkuasa, kedua karena adanya pertarungan di elite militer. Jadi faksionalisasi di internal militer menjadi pemicu untuk saling mendiskeditkan sesama mereka.”

Keyakinan Fakhrudin bahwa isu HAM sudah jadi sekadar dagangan politik, karena waktu Megawati berkuasa, toh soal itu tak dimasalahkan. Ia menilai, mungkin karena Megawati pun tak lepas dari kedekatan dengan militer. Sayangnya, kata dia, Megawati lebih akomodatif kepada sayap militer yang anti-Islam. “Lihat figur-figur tentara yang di lingkaran Mega. Hampir sebagian besar loyalis Beny ada di sana. Ini menunjukkan bahwa PDIP kurang sensitif terhadap perasaan ummat Islam,” kata dia.

Menurutnya, kalau Megawati konsisten dengan penegakan HAM, kenapa dia tidak tampil untuk menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran HAM saat mendapat mandat dari rakyat. “Jangankan pelanggaran HAM, penculikan, kasus priuk, tragedi lampung, kejadian di Aceh dan lain lain, kasus 27 Juli saja dia tidak bisa selesaikan dengan tuntas.



posted by @Adimin

Otonomi Daerah | Oleh @irwanprayitno Gubernur Sumbar


Sistem otonomi daerah (desentralisasi) pada dasarnya telah mulai diberlakukan di Indonesia sejak zaman kemerdekaan. Hal itu terlihat dengan adanya pembagian wilayah ke dalam kategori provinsi dan kewedanaan. Lalu pada zaman pemerintahan berikutnya dibagi lagi atas kewedanaan, kecamatan dan desa atau lurah atau nagari.

Tuntutan untuk melaksanakan otonomi daerah makin menguat setelah tahun 1966. Semua itu ditujukan untuk mengoptimalkan pembangunan di masing-masing daerah serta mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Otoda juga ditujukan agar terwujud pembagian wewenang yang proporsional antara pusat dan daerah, sesuai dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan daerah.

Menurut wikipedia Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban Daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Selanjutnya yang dimaksud dengan Daerah Otonom/Daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah tertentu yang berhak, berwenang dan berkewajiban mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam bahasa Yunani, otonomi berasal dari kata autos dan namos. Autos berarti sendiri dan namos berarti aturan atau undang-undang, sehingga otonomi dapat dikatakan sebagai kewenangan untuk mengatur sendiri atau kewenangan untuk membuat aturan guna mengurus rumah tangga sendiri. Sedangkan daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah.

Sejumlah peraturan dan undang-undang telah dibuat dan diundangkan untuk mengatur pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia, mulai dari Undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah hingga yang terbaru, Undang-Undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Namun pelaksanaannya di lapangan tidaklah mudah. Kondisi masing-masing daerah yang berbeda, baik kondisi sumberdaya alam, budaya dan sumberdaya manusia yang berbeda menyebabkan pemahaman dan pola pelaksanaan otonomi daerah yang beragam pula. Begitu juga penafsiran yang berbeda dari unsur-unsur pimpinan daerah masing-masing. Aturan main pelaksanaan otonomi daerah terus dibenahi dan diperbarui agar bisa mengakomodir kebutuhan dan mengantisisipasi masalah-masalah yang terjadi di daerah

Pada acara peringatan Hari Otonomi Daerah ke XVIII tanggal 25 Desember 2014 lalu di Istana Negara Jakarta bersama Presiden dan Gubernur se Indonesia juga diingatkan bahwa pelaksanaan otonomi daerah perlu terus ditingkatkan dan diperbaiki. Tema yang diangkat adalah: “Dengan Semangat Otonomi Daerah Kita Sukseskan Pelaksanaan Pemilu Tahun 2014 Dalam Upaya Memperkuat Tata Kelola Pemerintahan Daerah” .

Di Sumatera Barat, kami telah berusaha melaksanakan pola otonomi daerah semaksimal mungkin. Sejumlah perizinan yang dulu kewenangannya berada di provinsi telah didelegasikan ke Kabupaten dan Kota, bahkan ke tingkat kecamatan. Begitu juga sejumlah kewenangan yang selama ini berada pada gubernur, untuk efisiensi dan percepatan pelayanan kepada masyarakat, telah didelegasikan kepada kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah).

Menyangkut izin-izin di pertambangan, kehutanan, perindag, pertanian, peternakan dan sejenisnya cukup sampai kepala SKPD/Kepala Dinas atau melalui pelayanan satu pintu. Sebanyak 97 bentuk izin, pengurusannya telah didelegasikan kepada kepala SKPD. Begitu juga di daerah, melalui PATEN (Pelayanan Terpadu Kecamatan), cukup sampai tingkat camat. Aturannya telah ditetapkan melalui Pergub, SK Gubernur atau Surat Edaran. Semua itu dilakukan dalam rangka mempercepat pelayanan dan mengoptimalkan otonomi daerah.

Begitu juga dengan pengangkatan dan mutasi pejabat. Kewenangan pengangkatan, pemberhentian pejabat serta mutasi, diserahkan kepada kepala daerah masing-masing, sesuai dengan semangat otonomi daerah. Selama ini hanya pengangkatan pejabat eselon 2 saja yang dilaporkan ke gubernur dan gubernur tidak pernah turut campur menentukan si A atau si B yang akan dipilih. Begitu juga kepala sekolah, sepenuhnya wewenang Bupati atau Walikota, karena semua sekolah berada di bawah wewenang Bupati dan Walikota, bukan Gubernur.

Banyak dampak positif yang saya lihat sebagai dampak kebijakan ini. Pendelegasian wewenang menyebabkan penjabat yang diberikan wewenang beserta stafnya lebih bersemangat dan bergairah bekerja. Pegawai-pegawai terlihat sibuk, tak banyak waktu terbuang percuma. Di sisi lain tentu kita berharap pelayanan yang lebih baik, cepat dan tepat sasaran, bisa diperoleh masyarakat. Semoga! ***

[Singgalang 8 Mei 2014/http://irwan-prayitno.com]



posted by @Adimin

Mahfudz Siddik Prediksi Pilpres Dua Putaran


Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfudz Siddik, menyatakan pihaknya meyakini dalam pemilihan presiden (pilpres) 9 Juli mendatang tidak mungkin hanya diikuti dua pasangan capres-cawapres.

Karena itu, PKS menilai peluang pilpres berlangsung satu putaran sangat kecil terjadi. "Saya menduga kuat akan ada tiga pasangan calon. Jadi (pilpres) berpotensi (berlangsung) dua putaran," kata Mahfudz di Jakarta, Kamis (8/5).

Pasalnya, lanjut Mahfudz, asumsi bahwa Gerindra akan menarik gerbong Golkar-PAN-PPP-PKS masih bisa berubah. Itu akibat kerentanan rencana koalisi di antara Gerindra dan PAN.

"PAN baru koalisi dengan Gerindra manakala Prabowo Subianto setuju Hatta Radjasa jadi cawapres. Rasanya itu berat," kata Mahfudz. "Menurut saya peluang pilpres satu putaran itu kecil. Saya menduga peluang Partai Demokrat berkoalisi dengan PAN justru besar."

Pandangn Mahfudz itu berbeda dengan Sekretaris Bappilu Hanura, Ahmad Rofiq, yang menilai masih terbuka kemungkinan kontestasi pilpres 2014 berlangsung satu putaran. Syaratnya, hanya dua bakal pasangan capres-cawapres yang bertarung. [abuhuz/beritasatu]



posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger