pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Kembali ke Jalan yang Benar

Written By Sjam Deddy on 03 October, 2014 | October 03, 2014


Perjuangan yang suci membutuhkan energi iman sejati. Iman tersebut tak terkontaminasi dengan kesyirikan meski hanya sebesar biji sawi. Iman yang terus menggelora, tak bisa padam hanya dengan bujukan konspirasi harta, wanita, ataupun takhta.
Tak ada lawan yang paling hebat untuk mengalahkan perjuangan suci, kecuali kemaksiatan dan dosa. Meriam dan bom atom dengan izin Allah tak akan bisa memadamkan gerakan masif yang bersumber dari kekuatan iman. Sebaliknya, dengan iman nuklir bisa sama sekali tak berbunyi, api tak membakar, laut terbelah menjadi jalan raya. Akhirnya, budak beriman bisa menjadi naik sekelas perdana menteri, sementara tuannya yang tetap kafir bisa jatuh terhina.

Suatu gerakan perbaikan yang terjebak hanya sibuk dengan sarana dan prasarana bendawi, tak akan bisa sampai pada tujuan yang dicita-citakan. Kalau toh sampai pada puncak kekuasaan, mereka tidak akan menjadi lebih baik dari generasi sebelumnya yang digantikan. Baju berubah, tapi sesungguhnya jiwa raga yang memakainya tetap sama.

Ingatkah kita? Ujian pertama yang diumumkan Thalut kepada pasukannya, yakni sungai. "Sesungguhnya Allah akan mengujimu dengan sungai. Barang siapa yang meminumnya maka ia bukan golonganku dan barang siapa tiada meminumnya maka ia adalah golonganku, kecuali yang menciduk secidukan dengan tangannya." (al-Baqarah [2]: 249).

Di tengah situasi yang banyak ujian dan fitnah seperti ini, energi iman harus terus ditingkatkan. Kalau sudah banyak yang berguguran, baik karena judi, minuman keras atau ekstasi, hingga korupsi maka itu tak boleh membuat patah semangat dan putus asa. Perjuangan suci tetap tak boleh terhenti. Meski harus memulai dari awal bak menanam biji kembali. Atau, menggigit akar pohon (keimanan) seorang diri.

Maka, kembalilah ke jalan yang benar. Jalan yang bersumber dari iman yang suci. Inilah seruan abadi yang selalu relevan.Tak hanya sekarang, tapi semenjak dulu hingga matahari tak terbit lagi. Seruan ini pun umum. Secara individual baik yang sudah beriman maupun yang masih ingkar. Tanpa kembali ke jalan yang benar, siapa pun dan golongan dengan bendera apa pun pasti akan kandas mengenaskan. 

Iklan di TV setiap hari tak akan ada arti. Road show mengitari bumi yang dibungkus dengan kover safari dakwah pun tak akan jauh beda dengan panggung sulap. Banyak memang penggemarnya, tapi itu hanyalah seperti buih.

"Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar)." (as-Sajadah [32]: 21). Wallahu a’lam.

M. Syamlan 

posted by @Adimin

Hikmah Ibadah Kurban



Ibadah Kurban memiliki pesan  moral yang sangat dalam. Seperti pesan yang terkandung dalam makna bahasanya. Qurb atau qurbân berarti “dekat” dengan imbuhan ân (alif dan nun) yang mengandung arti “kesempurnaan”, sehingga qurbân yang diindonesiakan dengan “kurban” berarti “kedekatan yang sempurna”. Kata Qurbân berulang tiga kali dalam al-Qur’an, yaitu pada QS.Ali Imran/3: 183, al-Ma’idah/5: 27, dan al-Ahqaf/46: 28.

Jadi, kurban adalah penyembelihan binatang tertentu yang dilakukan pada hari Idul Adha dan tiga hari sesudahnya (hari tasyrik), yakni pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam ilmu fiqh, kurban juga disebut udhḫiyah (karena dilaksanakan dalam suasana Idul Adha) juga berasal dari kata dahwah atau dhuhaa (waktu matahari sedang naik di pagi hari), karena biasanya penyembelihan hewan qurban dilaksanakan pada waktu duha. Dari kata dahwah atau duhaa tersebut diambil kata daahiyah yang bentuk jamaknya udhḫiyah.

Adapun di antara hikmahnya adalah 

Pertama, sebagai bukti nyata ekspresi syukur, “Supaya merek amenyebut nama Allah atas apa yang Allah karuniakan kepada mereka berupa binatang ternak….” (QS. al-Hajj, 22 : 34); 

Kedua, bukti sebagai hamba bertaqwa, “Daging daging qurban dan darahnya itu sekali kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaanmulah yang dapat mencapainya…” (QS al-Hajj, 22 :37)

Ketiga, terakuinya sebagai umat Rasulullah Saw, “Barang siapa yang mempunyai keluasan (harta) dan tidak mau berqurban, maka janganlah mendekati tempat shalat kami!” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Al Hakim, Ad Daruquthni dan Al Baihaqi). 

Keempat, meraih ampunan dosa, ”Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa dosa yang kamu lakukan...” (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi)

Kelima, berpahala besar, "Pada setiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan," (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Keenam, mendapat kesaksian yang indah dari hewan Qurban kita kelak, “Sesungguhnya ia (hewan qurban) akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, kuku dan bulunya. Dan sesungguhnya darah hewan qurban akan jatuh pada sebuah tempat di dekat Allah sebelum darah mengalir menyentuh tanah. Maka berbahagialah jiwa dengannya". (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim).
 
SubhanaAllah demikian besar keutamaan ibadah kurban ini wahai ikhwah! Semoga Allah beri keluasan rejeki kepada kita untuk memenuhinya dan menerima amal ibadah kurban kita. Aamiin.


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger