ADA
banyak yang protes ketika tunjangan sertifikasi tidak keluar-keluar. Protesnya
macam-macam, mulai dari cemberut, hilang gairah kerja, marah dan
"berceramah" entah kepada siapa lengkap dengan dalil-dalilnya.
Ada yang dengan lantang berkata: "Kata Rasulullah, upah itu harus
dibayarkan sebelum keringat pekerja itu kering. Lha, ini sudah tiga bulan gak
keluar-keluar. Katanya ummatnya Nabi, kok begini?"
Pegawai honorer yang belum sertifikasi menjawab enteng: "Ya mungkin karena
kamu tidak keringatan, kerja di ruang ber AC, jadi bingung dikeluarnya harus
kapan." Suasana mencekam, dan terdiam, sunyi dan senyap.
Sahabat dan saudaraku. Benar Rasulullah. Semua pekerja itu adalah manusia yang
punya pengharapan dan perencanaan kehidupannya masing-masing. Apa yang menjadi
haknya, berikanlah sebelum mereka menuntut. Membahagiakan mereka adalah
membahagiakan diri kita dan orang lain di sekitar mereka. Bayangkan kalau hak
kita yang tertahan, bagaimana perasaan kita.
Hak pekerja itu bukan hanya gaji yang telah ditetapkan sebagai bayaran kerja
mereka, melainkan juga sejumlah janji (termasuk bonus) yang disampaikan kepada
mereka.
Jangan mudah berjanji kalau tidak akan ditepati. Orang yang diberikan janji,
sangat mungkin telah membangun angan dan rencana di atas janji-janji itu.
Betapa sakit hati mereka jika harapan dan angan itu hancur karena pengingkaran
janji.
Tirulah Rasulullah yang tidak pernah mengingkari janji. Menurutnya, salah satu
ciri orang munafiq adalah orang yang suka mengingkari janji. Berbahagia bersama
sungguh merupakan sesuatu yang mulia dan terhormat, berbahagia di atas derita
orang lain sungguh merupakan sesuatu yang hina. Mari penuhi hak orang lain,
janji kita pada orang lain
hidayatullah
ADA
banyak yang protes ketika tunjangan sertifikasi tidak keluar-keluar.
Protesnya macam-macam, mulai dari cemberut, hilang gairah kerja, marah
dan "berceramah" entah kepada siapa lengkap dengan dalil-dalilnya.
Ada
yang dengan lantang berkata: "Kata Rasulullah, upah itu harus
dibayarkan sebelum keringat pekerja itu kering. Lha, ini sudah tiga
bulan gak keluar-keluar. Katanya ummatnya Nabi, kok begini?"
Pegawai
honorer yang belum sertifikasi menjawab enteng: "Ya mungkin karena kamu
tidak keringatan, kerja di ruang ber AC, jadi bingung dikeluarnya harus
kapan." Suasana mencekam, dan terdiam, sunyi dan senyap.
Sahabat
dan saudaraku. Benar Rasulullah. Semua pekerja itu adalah manusia yang
punya pengharapan dan perencanaan kehidupannya masing-masing. Apa yang
menjadi haknya, berikanlah sebelum mereka menuntut. Membahagiakan mereka
adalah membahagiakan diri kita dan orang lain di sekitar mereka.
Bayangkan kalau hak kita yang tertahan, bagaimana perasaan kita.
Hak
pekerja itu bukan hanya gaji yang telah ditetapkan sebagai bayaran
kerja mereka, melainkan juga sejumlah janji (termasuk bonus) yang
disampaikan kepada mereka.
Jangan mudah berjanji kalau tidak akan
ditepati. Orang yang diberikan janji, sangat mungkin telah membangun
angan dan rencana di atas janji-janji itu. Betapa sakit hati mereka jika
harapan dan angan itu hancur karena pengingkaran janji.
Tirulah
Rasulullah yang tidak pernah mengingkari janji. Menurutnya, salah satu
ciri orang munafiq adalah orang yang suka mengingkari janji. Berbahagia
bersama sungguh merupakan sesuatu yang mulia dan terhormat, berbahagia
di atas derita orang lain sungguh merupakan sesuatu yang hina. Mari
penuhi hak orang lain, janji kita pada orang lain - See more at:
http://mozaik.inilah.com/read/detail/2151573/memenuhi-janji-melapangkan-jalan-ke-surga#sthash.8he6DGQY.dpuf
posted by @Adimin