pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

"Pertemuan 3 Pihak Sebelum Debat, Senyap Tanpa Berita" | By @Fahrihamzah

Written By mediapkspadang on 12 June, 2014 | June 12, 2014


Lihat kelakuan mereka: Percakapan MR. X dengan Kopral Satu (katanya babinsa)..Ribut satu negara....

Tapi..Pertemuan 3 pihak sebelum debat: Tim hukum PDIP Komisioner KPU Jenderal POLRI bintang 3..Senyap tak ada berita.

Baca juga, Komisioner KPU Bertemu Pengurus PDIP, Bocorkan Materi Debat?

Anda tahu kenapa ini terjadi? Ini perang Bung...Kendali mereka atas sumber daya lebih kuat...Uangnya banyak....

Sampai sekarang, kopral baru yang baru pindah ke jakarta Dan bercakap dalam senyap itu telah dihukum...

Kopral kecil telah dihukum..Atas pengakuan sepihak Mr.x Yang disiarkan ke seluruh nusantara..

Kita tidak tahu siapa Mr.X..Tapi kopral itu mungkin keliru...Berkomunikasi politik...Bicara tema sensitif...

Tapi apalah pengaruh seorang kopral satu? Dia bawahan..Bahkan mungkin dia tak paham..Apa pengaruh percakapan..

Tapi Jenderal Polisi..Bintang Tiga Bukan jabatan biasa...Merekalah yang berpolitik...

Saya tidak kenal kopral gendut itu..Tapi pasti rekeningnya tidak gendut...
Seperti seorang Jenderal...

Saya hanya merasakan..Bagaimana sebuah percakapan..Di sudut kota..Tiba-tiba menghukumnya...Mana keadilan..?


Tapi tahukah Anda siapa 3 orang yang bertemu itu?

Seorang merupakan Tim sukses dan ketua Tim Hukum Jokowi...kerap membelanya dalam kasus hukum yg sedang berjalan...

Seorang komisioner penyelenggara pemilu, yang membuat aturan dalam lomba Pilpres ini...

Dan seorang lagi, seorang Jenderal bintang 3 aktif...mewakili lembaga penegak hukum dan pengendali keamanan negeri..

Pasti takkan ada hukuman baginya..Padahal ketiganya juga pejabat negara...Makan gaji APBN...

Yang kita tonton ini adalah permainan...Bukan aturan yang ditegakkan...Media takkan berpihak pada hukum..Hari2 ini..

Aku tahu..Ketakutan pada Prabowo, Jika telah di sebar pada 2 dari tiga lembaga Yang ketahuan bertemu itu...lalu apa?

Di Lembaga itu pasti ada yang tidak netral...Anda tahu bedanya...
Pemihakan kopral satu vs Jenderal bintang tiga...

_____
https://twitter.com/Fahrihamzah
Direkap oleh: @pksnongsa




posted by @Adimin

Prabowo Minta Bimbingan Kepada Ulama Aceh


CALON Presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto, meminta dukungan kepada para ulama di Banda Aceh. Menurutnya, dukungan dari ulama akan berkontribusi cukup besar, apalagi di daerah yang memiliki unsur Islam yang masih cukup kental seperti Aceh.

"Mohon dukungannya, begitu banyak dukungan dari elemen pemimpin, ormas dan sebagainya, tapi saya mengerti kalau di aceh, para ulama memainkan peranan yang sangat besar," kata Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara Silaturahmi Bersama Ulama Aceh, di aula anjung Monmata, Komplek Pendopo Gubernur Aceh, Rabu (11/6/2014) petang.

Hadir dalam pertemuan tersebut beberapa ulama di Aceh, salah satunya adalah Tgk H. Usman Kuta Krueng. Turut hadir pula puluhan santri dari para ulama.

"Ulama tempat berlindung rakyat. Ulama tempat bertanya rakyat. Tentu mereka akan bertanya kepada ulama, 'Pak Kyai, siapa yang saya pilih ya?' Kalau saya sih, mau saya ya nomor satu," ujar Prabowo.

Namun menurutnya, segala keputusan ada di tangan para ulama. Dia hanya menyarankan agar para ulama memilih yang terbaik.

"Saya berharap ulama, pemimpin umat dapat membimbing dan memberi arahan, memberi pendidikan dan pengetahuan ke umatnya. Pilih yang amanah, baik, bersih, bekerja untuk rakyat. Terserah siapapun yang penting baik," pungkasnya.

Usai melakukan sambutan, Prabowo pun langsung melakukan shalat Maghrib bersama para ulama dan santri yang hadir. [kompas]


posted by @Adimin

Prabowo: Jangan Jadi Bangsa Kepiting


Calon presiden Prabowo Subianto mengungkapkan sulitnya bangsa Indonesia untuk maju. Penyebabnya, kultur.

Kata Prabowo, kondisi itu dialami bangsa melayu lainnya. "Saya sempat berbincang dengan Pak Mahathir Mohamad, mantan Perdana Menteri Malaysia. Dia bilang orang melayu itu seperti kepiting," kata Prabowo, Selasa 10 Juni 2014.

Lantas, Prabowo bertanya apa yang dimaksud Mahathir. "Kepiting itu, kalau satu mau naik ke pematang, kakinya ditarik kepiting lain dari belakangnya," ujar Mahathir kepada Prabowo ketika itu.

Oleh karena itu, dia berharap Indonesia tidak menjadi bangsa kepiting yang tidak senang melihat orang lain maju. "Kita harus saling membantu agar bangsa ini bisa maju," kata Prabowo.

Prabowo menilai apa yang dikatakan Mahathir itu sangat nyata terjadi di Indonesia, dan sangat sering terjadi. Katanya, bangsa ini sangat sulit memberi dorongan dan apresiasi pada sebuah prestasi.

"Kalau lihat sepak bola, tim kita kalah, itu pasti dimaki-maki. Kalau menang jangan perhatian, yang nyambut saja nggak ada," katanya.

Prabowo mengajak bangsa Indonesia untuk mengubah mental yang senang melihat orang lain susah. "Kita punya semangat gotong royong yang harus dibangkitkan kembali," kata Prabowo. [viva]


posted by @Adimin

Perbedaan Prabowo dan Jokowi Menurut Anis Matta


Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta turut serta dalam rombongan calon presiden Prabowo Subianto saat menghadiri kampanye di Banda Aceh, Rabu (11/06/2014).

Pada kesempatan itu Prabowo Subianto memberikan kesempatan kepada Anis Matta untuk berorasi dihadapan ribuan warga Aceh yang hadir di pelataran parkir Stadion Dimurthala Lampineung Banda Aceh.

Dalam orasinya Anis Matta membeberkan beberapa perbedaan Prabowo Subianto dengan rivalnya, Joko Widodo, khususnya saat debat kandidat beberapa waktu lalu. Anis menganggap Prabowo mampu berbicara dan menjelaskan visi-misinya dalam skala yang lebih besar, sedangkan Jokowi masih berbicara seputar kota. Anis menyebutkan tentu akan sangat berbeda sebuah negara dengan sebuah kota.

"Ada Satu yang sangat mendasar dalam debat yang sama-sama telah kita saksikan, yang satu bicaranya negara, yang satu bicara kota, jadi bedanya pada skala, dan kata orang pintar, perbedaannya bukan pada kata negara dan kota tapi pada tingkat pengetahuan mengelolanya," ujarnya lagi.

Anis menambahkan salah satu hal lainnya yang paling mencolok pada debat tersebut adalah pada penampilan, menurutnya Prabowo lebih meyakinkan untuk dijadikan pemimpin.

"Rasulullah mengatakan Kalau kalian mengirim utusan padaku kirimlah yang tampan wajahnya”lanjut Anis sambil membacakan sebuah Hadist.[dm/humas pks aceh]


posted by @Adimin

Anis: Yang Satu Bicara Negara, Satu Lagi Bicara Kota


Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta ikut memberikan orasi politik dalam kampanye Prabowo Subianto sebagai presiden Indonesia periode 2014-2019 di Banda Aceh, Rabu (11/6/2014). Dalam kesempatan tersebut, Anis Matta mengutarakan beberapa hadits yang berkaitan dengan politik. Apa saja?

“Dalam hadits, jika kau kirim utusan, kirimlah utusan yang ganteng wajahnya,” ujar Anis diikuti sorak-sorai pendukungnya seperti dikutip theglobejournal.com.

Selain itu Anis Matta juga menyebutkan, Prabowo memiliki kualitas berbeda dengan kandidat capres lainnya. Sosok Prabowo Subianto dianggap sebagai pemimpin yang berwawasan global.

“Yang satu bicara negara, yang satu bicara kota,” pungkasnya.[dm/pksnongsa]


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger