pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Mengharmonikan Perbedaan Refleksi Awal Ramadhan

Written By Unknown on 11 July, 2013 | July 11, 2013

Perbedaan dalam menentukan awal ramadhan 1434 H akhirnya terjadi juga, pemerintah melalui menteri agama RI menetapkan bahwa awal ramadhan jatuh pada hari Rabu 10 Juli 2013. Disisi lain Muhammadiyah telah menetapkan 1 ramadhan hari Selasa 9 Juli 2013. Terlepas dari perdebatan tentang metodologi dan dalil syar’inya, yang jelas di tengah-tengah masyarakat perbedaan tersebut telah menimbulkan satu polemik tentang siapa yang punya otoritas untuk di taati dalam konteks penetapan 1 Ramadhan 1434 H ini.

Seringnya terjadi perbedaan baik dalam menetapkan awal Ramadhan maupun 1 Syawal, telah melahirkan satu sikap kearifan lokal terhadap masyarakat. sehingga perbedaan tidaklah disikapi sebagai suatu hal yang melahirkan perpecahan tetapi semakin menumbukan sikap tasamuh beragama terutama dalam hal-hal yang bersifat mutaghayyirat.Dialektika yang harmoni ditengah-tengah masyarakat dalam menyikapi perbedaan awal ramadhan setidak-tidaknya memberikan ruang yang nyaman bagi kaum muslimin untuk lebih memaksimalkan energi posisitifnya guna meraup sebanyak-banyak kebaikan yang ada pada bulan ramadhan.

Keharmonian perbedaan awal ramadhan kali ini bisa kita temukan dari kebijakan yang diambil oleh pengurus mesjid dan mushalla untuk memberikan hak yang sama kepada masyarakat yang memilih berpuasa menurut keyakinan masing-masingserta diberikan fasiltas yang sama untuk melaksanakan shalat taraweh.Keharmonian perbedaan awal berpuasa juga terjadi dalam sebuah keluarga, dimana seorang ayah yang berpuasa mengikuti keputusan pemerintah harus berbeda dengan anak dan istrinya yang lebih tenang mengikuti keputusan Muhammadiyah dalam menentukan awal ramadhan.

Dalam Islam, perbedaan merupakan sunnah kauniyah yang telah ditakdir Allah Swt. Perbedaan warna kulit, ras dan agama merupakan hal yang tak bisa dihindari. Bahkan upaya yang ini menyeragamkan adalah perbuatan yang bertentangan dengan Firman Allah Swt. "Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. (QS Huud 118-119). 

Ramadhan telah mendidik ummat Islam untuk menghargai perbedaan. Karena perbedaan itu, akan menemukan persamaan ketika kita saling mencintai. Perbedaan itu, akan menemukan kesempurnaan saat kita saling memahami. Perbedaan itu, akan menemukan tujuan ketika kita mampu memaknainya dengan bijak. (*)

Drs. Muhidi, MM
Ketua DPD PKS Kota Padang


posted by @A.history

Pengamat Pendidikan : Buku Bermuatan pornografi Hrs Ditarik

Jakarta - Pengamat pendidikan Arief Rahman mengatakan buku pelajaran yang bermuatan pornografi harus segera ditarik dari peredaran dan diproses menurut hukum yang berlaku.


"Buku tersebut harus ditarik, penerbit maupun penulisnya harus diproses mengikuti hukum yang berlaku," ujar Arief di Jakarta, Kamis.

Pernyataan Arief tersebut menyikapi beredarnya buku paket pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VI yang mengandung unsur pornografi di SDN Polisi IV dan Gunung Gede.

Buku terbitan CV Graphia Buana itu merupakan cetakan pertama Maret 2013 dengan judul "Aku Senang Belajar Bahasa Indonesia" untuk SD/MI kelas VI.

Pada halaman 55-60 terdapat kisah cerita berjudul "Anak Gembala dan Induk Serigala". Namun di dalamnya terdapat kutipan yang kalimat-kalimatnya vulgar. Kalimat yang terdapat di dalam buku tersebut tidak layak dibaca oleh peserta didik. Karena dalam tulisan tersebut mengisahkan tentang pekerja seks.

Beredarnya buku paket Bahasa Indonesia ini telah membuat resah para orang tua murid.

"Sebelum buku tersebut digunakan sebagai buku pelajaran, biasanya dibaca dahulu oleh lembaga perbukuan nasional yang ada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun masalahnya, terkadang guru tersebut ada yang berinisiatif menggunakan buku pelajaran sendiri," jelas dia.

Selain itu, kata Arief, guru harus menjadi benteng terakhir dalam proses belajar-mengajar. Menurut dia, sebelum mengajar, guru harus terlebih dahulu membaca buku tersebut.

"Jika ada materi yang tidak cocok, seharusnya guru mencoretnya dan tidak diajarkan," kata Arief.

Tahun lalu buku pelajaran SD yang bermuatan pornografi juga beredar di Jakarta. [antara]


posted by @A.history

Kemendikbud Kecolongan Soal Buku Ajar Bernuansa Pornografi


JAKARTA -- Kasus beredarnya buku pelajaran Bahasa Indonesia untuk anak SD yang memuat cerita bernuansa pornografi kembali terjadi. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR pun menyesalkan kejadian tersebut dan menyayangkan kinerja Kemendikbud yang kembali kecolongan dalam kasus ini.

Anggota Komisi X dari Fraksi PKS DPR, Surrahman Hidayat mendesak Kemendikbud untuk menarik buku pelajaran tersebut. Dia juga meminta agar segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses penerbitan buku. "Saya sangat menyesalkan kejadian ini, kenapa kasus seperti ini selalu terjadi berulang-ulang. Ini jelas tidak boleh di diamkan," ujar Surrahman dalam rilisnya, Kamis (11/7).

Menurutnya, Kemendikbud harus segera perbaiki alur penerbitan buku pelajaran dengan ketat. Kemendikbud harus bisa melakukan pengawasan ekstra karena hal ini bisa membahayakan para siswa.

Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) PKS ini berharap Kemendikbud beserta BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) dan Puskurbuk (Pusat Kurikulum Perbukuan) segera berkoordinasi dan melakukan evaluasi cermat dan detail.

"Agar segera diketahui di mana letak kesalahan proses. Sehingga kasus seperti ini selalu terjadi berulang-ulang dan harus ada sanksi yang tegas atas keteledoran semacam itu," ujarnya.

Baru-baru ini beredar di dua sekolah Bogor, SDN Polisi dan SDN Gunung Gede buku Bahasa Indonesia untuk kelas 6 SD yang mengandung kalimat vulgar. Di halaman 57 buku pelajaran tersebut, ada kisah seorang perempuan yang bekerja sebagai seorang PSK di kota akibat masa lalunya yang kelam. [ROL]


posted by @A.history

Ramadhan Bulan Pembentukan Karakter | Oleh: Gubernur Sumbar Irwan Prayitno

Pernahkah kita memperhatikan tingkah laku hewan ternak? Ayam, misalnya. Hanya butuh waktu beberapa hari saja melatihnya. Maka ia segera tahu dimana kandang yang harus dia tuju, dan segera setiap sore tanpa diperintah lagi dia akan pulang dan masuk ke kandangnya.

Mereka juga tahu dimana tempat makannya. Mereka juga tahu memilih makanan yang baik dan bermanfaat bagi tubuh mereka dan menghindari makanan yang akan mencelakakan mereka.

Banyak contoh-contoh hewan yang memperlihatkan kepatuhannya dengan memberikan latihan pembiasaan terhahap mereka. Burung beo misalnya, setelah dilatih, ia segera bisa mengucapkan salam kepada setiap ada tamu yang datang. Beo juga senang dan tak lupa mengucapkan kata selamat pagi kepada tuannya saat memberinya makan setiap pagi.

Kucing juga demikian, ia tidak akan buang kotoran sembarangan setelah dilatih, dan selalu menimbun kotorannya dengan tanah. Hal itu selalu ia lakukan dengan teratur. Begitu juga anjing, kuda, burung merpati, gajah, ikan lumba-lumba dan banyak lagi contoh hewan lain yang bisa dilatih dengan cara pembiasaan dan kebiasaan itu selalu melekat dalam diri mereka dan takkan pernah mereka lupakan selamanya.

Mungkin itu pula yang diinginkan Allah kepada manusia di bulan Ramadhan. Puasa melatih dan membiasakan manusia menahan lapar dan dahaga di siang hari selama sebulan penuh. Seharusnya kebiasaan itu bisa melatih manusia agar tidak makan dan minum secara berlebihan, melatih manusia untuk mengendalikan nafsu makannya secara berlebihan. Kita tahu bahwa makan berlebihan dan tidak terkendali akan menimbulkan berbagai penyakit berbahaya seperti obesitas, hipertensi, diabetes melitus, asam urat, jantung koroner dan lain-lainnya.

Puasa juga melatih manusia untuk menjaga sikap dan perbuatan dan perkataan mereka agar melakukan hal-hal yang baik. Sikap dan perbuatan yang baik tentu memberikan nilai tambah yang baik bagi orang lain. Menjaga ucapan dan perkataan yang baik tentu saja menyenangkan bagi orang lain tidak menimbulkan sakit hati dan tidak merugikan orang lain. Sebaliknya sikap tersebut menimbulkan simpati kepada mereka pelakunya. Subhanallah, sungguh mulia agama Islam. Allah sebagai Khaliq Maha Tahu dengan apa yang terbaik untuk umatnya.

Kesimpulannya, jika dalam bulan Ramadhan, selama sebulan penuh kita benar-benar berlatih untuk mengendalikan makan-minum, hawa nafsu, maka di akhir Ramadhan dan seterusnya seharusnya sudah terlihat hasil dan perubahannya. Jika selama sebulan penuh kita berlatih untuk melakukan shalat, termasuk shalat malam (qiyamulail), seharusnya di akhir Ramadhan seharusnya ada perubahan dan perbaikan. Bulan selanjutnya seharusnya ada perubahan, kita seharusnya sudah terbiasa melakukan shalat wajib, shalat sunat serta shalat malam. Jika hewan bisa dilatih dan dibiasakan seharusnya manusia sebagai makhluk yang paling mulia dan dilengkapi dengan akal dan fikiran bisa melakukannya secara lebih baik.

Jika selama bulan Ramadhan kita melatih sikap dan perkataan yang baik secara serius dan sungguh-sungguh, maka setelah berlatih sebulan penuh seharusnya sikap tersebut terus tertanam dalam diri kita dan mejadi perilaku sehari-hari. Selanjutnya jika terus dibina dan terus diperbaiki maka ia akan menjadi karakter kita seumur hidup.

Jika semua perubahan dan perbaikan itu tidak kita peroleh dan tidak kita upayakan selama bulan Ramdhan, maka benar apa yang dikuatirkan Nabi Muhammad SAW akan jadi kenyataan: “tidak ada yang dapat mereka peroleh setelah selama bulan penuh berpuasa kecuali sekedar merasakan haus dan lapar”. Sungguh sayang dan rugi jika kesempatan “berlatih” sekali setahun tersebut tidak kita manfaatkan sebaik mungkin. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang merugi tersebut. Amin…

[Haluan 9 Juli 2013]


posted by @A.history

Ramadhan Bulan Cinta, PKS Gelar Pasar Rakyat Nasional

Jakarta - Bulan Ramadhan 1434 H disambut gempita seluruh elemen bangsa Indonesia. Tak luput Partai Keadilan Sejahtera (PKS) turut menyemarakkan Ramadhan dengan pelbagai kegiatan.

Mengambil tema ‘Ramadhan Bulan Cinta’, PKS ingin menjadikan bulan suci ini sebagai bulan perbaikan dan kepedulian kepada sesama.

“Tahun ini tahun cinta kepada Al-Quran,” ungkap Ahmad Zainuddin, Lc Ketua Bidang Pembangunan Umat (BPU) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Rabu (10/7)

Zainuddin menghimbau kepada kader PKS untuk memanfaatkan keistimewaan bulan Ramadhan. Kader PKS dan keluarga harus memaksimalkan bulan istimewa ini dengan banyak ibadah kepada Allah SWT.

Anggota Komisi X DPR RI ini juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan ibadah baik ibadah kepada Sang Pencipta maupun ibadah sosial. “Saling tolong menolong serta meningkatkan kesabaran dalam menghadapi beban,” ujarnya.

Lebih lanjut, Zainuddin mengatakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menjadi beban bagi warga karena diikuti kenaikan harga sembako. Kenaikan ini diprediksi akan terjadi hingga menjelang lebaran. Untuk itu PKS akan menggelar program nasional pasar rakyat dan pembagian ta’jil kepada pengguna jalan di seluruh Indonesia selama Ramadhan.

Selain itu silaturahim ke tokoh-tokoh nasional menjadi agenda untuk memperkokoh ukhuwah. “Sementara program lokal kami serahkan ke struktur daerah yang lebih mengerti kondisi wilayah,” tukasnya. [dakwatuna]

posted by @A.history

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger