Ismail Haniyah menegaskan, permasalahan Masjidil Aqsha bukan hanya
permasalahan Palestina ataupun kaum Arab, tetapi permasalahan kaum
Muslimin
Ratusan
ribu orang dari berbagai etnis dan usia hari Ahad, (30/07/2017) berkumpul
di lapangan taman Yenikapı, İstanbul, Turki dalam Aksi Solidaritas
Rakyat Turki kepada Masjidil Aqsha dan umat Muslimin sedunia.
Warga
turun jalan guna memprotes tindakan pengamanan yang dilakukan oleh penjajah
Israel yang mencegah warga Palestina memasuki Masjidil Al Aqsha yang diduduki.
Pertemuan
ini adalah aksi terbaru dalam serangkaian demonstrasi yang telah diadakan di
Turki selama minggu terakhir menyusul pembatasan baru-baru ini yang dilakukan
pihak penjajah Israel terhadap orang-orang Palestina yang memasuki Masjid Al
Aqsha.
Meskipun
acara yang diadakan oleh pemerintah kota Istanbul dijadwalkan pukul 17.00 sore,
namun gelombang peserta telah datang pukul sudah sejak pukul 15.00 siang waktu
Istanbul.
Salah
satu peserta aksi menyampaikan bahwasanya permasalahan Masjidil Aqsha bukanlah
masalah rakyat Palestina saja tapi sudah menjadi kewajiban umat Muslim dunia.
Ia
mengatakan bahwasanya umat Islam harus mengingat peristiwa yang tragedi
terhadap kasus Mavi Marmara.
Dia
menegaskan untuk berperan aktif membela Masjidil Aqsha minimal dengan
memperkuat iman.
“Saya
senang bisa sama-sama mengikuti acara ini, yang mana kemeriahan dan aksi
nyatanya belum saya rasakan di negara-negara Muslim lainnya.”
“Mereka
(peserta aksi, red) adalah satu-satunya bangsa non-Arab yang punya komitmen dan
kesungguhan dalam membebaskan Masjidil Aqsha. Dan gerakan mereka membekas di
hati saya serta para hadirin lainnya. Dan saya menyayangkan perselisihan
sebagian negara muslim yang terjadi beberapa waktu lalu,” kata Umar salah satu
peserta yang datang dari Mesir.
Disela-sela
orasi diserukan berbagai yel-yel, seperti: “Lawan lawan lawan lawan Israel”,
juga yel-yel seperti, “Birruh,
biddam nafdiika yaa Aqsha…!” (dengan ruh, dengan darah, kami
bela kau ya Aqsha).
Acara
ini juga dihadiri oleh Kepala Biro Politik Hamas yang baru, Ismail Haniyyah
melalui video live.
Dalam
siarannya melalui video
live itu Ismail Haniyyah memberikan kabar gembira kepada kaum
muslimin bahwasanya umat Islam tengah meraih kemenangan dengan
dibongkarnya pintu elektronik (detector logam) oleh pihak penjajah Israel di
gerbang Masjidil Aqsha.
“Kaum
muslimin di Palestina tidak gentar terhadap setiap situasi yang terjadi, dan
akan terus bertahan di sana,” demikian kutipnya.
Haniyah
juga menegaskan bahwasanya permasalahan Masjidil Aqsha bukan hanya permasalahan
tentang Palestina ataupun kaum Arab, tetapi permasalahan kaum Muslimin
seluruhnya.
Dan
di akhir pidato, ia menutup dengan mendoakan kaum muslimin sedunia.
Di
akhir aksi, pembawa acara membacakan doa untuk saudara-saudara semuslim di Palestina,
Suriah, Iraq, Myanmar, dan kaum muslimin secara umum.
Sampai
pukul 20.20 malam, acara ini ditutup dengan adzan maghrib dan sholat
berjama’ah.
posted by @Adimin
Post a Comment