pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Mahyeldi Terima Bakti Koperasi dan UKM Di NTB

Written By Unknown on 12 July, 2013 | July 12, 2013

Kota Padang sukses di berbagai kegiatan dan program kerja yang dilaksanakan mendapatkan penghargaan dan prestasi, begitu juga di bidang Koperasi dan UKM (Usaha Kecil Menengah,) Wakil Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah, SP menerima Tanda Penghargaan Bakti Koperasi dan UKM dari Menteri Koperasi dan UKM di halaman Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat.

Penyerahan penghargaan Penerima Bakti Koperasi dan UKM bertepatan waktunya dengan acara Puncak Peringatan Hari Koperasi ke – 66 Tahun Tahun 2013, Tanggal 12 Juli 2013, di Nusa Tenggara Barat, akan di hadiri Presiden RI, dan beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.

Di sampaikan Wakil Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah, SP di ruangan kerjanya, Kamis (11/7). Penghargaan yang saya di terima sebagai bukti kesuksesan Pemko Padang dalam memberikan bimbingan dan pembinaan kepada Koperasi-koperasi yang ada di Kota Padang.

Mahyeldi katakan bahwa kesuksesan di dapat di bidang Koperasi dan UKM semua tak terlepas dari usaha untuk menggalakan, menumbuhkan Koperasi seperti telah melakukan Pencanangan Koperasi Masjid dan membentuk kawasan PKL yang kelola Koperasi.
Menumbuh kembangkan Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah di setiap Kelurahan di Kota Padang, Pencanangan Beras Genggam bagi seluruh PNS dan RT RW se-Kota Padang, Pengelolaan Beras Genggam melalui KJKS Kelurahan dan kebijakan pengelolaan dana-dana bergulir untuk UMKM di masing-masing SKPD digabung/disatukan dan di kelola oleh Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah Kelurahan, ujar Wakil Walikota.

Selanjutnya Kepala Koperasi dan UKM Kota Padang, Dr. Hasrul Piliang, M.Si saat di hubungi lewat HP katakan Koperasi yang aktif di Kota Padang berjumlah sekitar 600 unit Koperasi dan telah memiliki asset mencapai 1 Triliyun.

Suatu jumlah anggka yang luar biasa, menunjukan Koperasi di Kota Padang, telah berkembang dengan pesat, disamping itu, mendapat perhatian yang serius dari Pemerintah dan Masyarakat, sehingga Koperasi cepat tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat ujar Hasrul.

Untuk memajukan Koperasi dan UKM sebagai kepedulian Pemko Padang, membentuk satu bidang, di tugaskan khusus mengolah dan mengurus Koperasi, yakni Dinas Koperasi dan UKM. Kalau di daerah lainnya, bidang Koperasi di gabung dgn SKPD lainnya. Ujar Hasrul mengakhiri. (Taf)


posted by @A.history

Amalan Shalih Untuk Siapa..???



Allah Subhanahu Wa ta’ala berfirman,
مَّنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا ۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ
Barangsiapa melakukan amal salih maka demi kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang melakukan keburukan maka hal itu akan merugikan dirinya sendiri. Dan tidaklah Rabbmu berbuat zalim kepada hamba.” (QS. Fushshilat: 46)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Artinya; barangsiapa yang melakukan suatu amal salih maka sesungguhnya kemanfaatan amalnya itu akan kembali kepada dirinya sendiri. Karena sesungguhnya Allah maha kaya sehingga tidak membutuhkan perbuatan hamba. Meskipun mereka semuanya berada dalam keadaan sebagaimana orang yang hatinya paling bertakwa, maka hal itu pun tidak akan menambah apa-apa terhadap keagungan kerajaan-Nya barang sedikit pun.” (lihat Tafsir al-Qur’an al-’Azhim [6/264] cet. Dar Thaibah)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
وَمَن جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka hanya saja [manfaat] hal itu [juga] demi kepentingan dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar maha kaya sehingga tidak membutuhkan alam semesta.” (QS. al-’Ankabut: 6)
Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Sesungguhnya bisa jadi ada seorang yang senantiasa berjihad walaupun tidak pernah menyabetkan pedang -di medan perang- suatu hari pun.” (lihat Tafsir al-Qur’an al-’Azhim [6/264] cet. Dar Thaibah)
Hidup di dunia tidaklah sepi dari ujian dan cobaan. Oleh sebab itu hendaknya setiap diri berjuang dan bersungguh-sungguh dalam berupaya menyelamatkan dirinya dari kebinasaan dan demi menggapai kebahagiaan. Allah ta’ala berfirman,
أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ
Apakah kalian mengira bahwa kalian akan begitu saja masuk surga sedangkan Allah belum mengetahui [melihat] siapakah orang-orang yang bersungguh-sungguh diantara kalian dan  untuk mengetahui siapakah orang-orang yang sabar?” (QS. Ali ‘Imran: 142)
Dengan ujian inilah akan tampak siapakah orang yang benar keimanannya dengan orang yang hanya berpura-pura. Allah ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka benar-benar Allah akan mengetahui [membuktikan] siapakah orang-orang yang jujur dan akan mengetahui siapakah orang-orang yang dusta.” (QS. al-’Ankabut: 3)
Oleh sebab itu semestinya setiap hamba yang takut akan perjumpaan dirinya dengan Allah dalam keadaan hina untuk mengisi waktunya dengan amal salih dan nilai-nilai keimanan serta menghadapi berbagai fitnah dengan kesabaran. Allah ta’ala berfirman,
مَن كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ اللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ اللَّهِ لَآتٍ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Barangsiapa yang berharap bertemu dengan Allah, maka sesungguhnya ketetapan ajal dari Allah itu pasti datang, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-’Ankabut: 5)
Imam al-Qurthubi rahimahullah menjelaskan maksud ayat ini, “Para ulama ahli tafsir sepakat bahwa maksud ayat ini adalah; barangsiapa yang merasa takut akan kematian hendaklah dia melakukan amal salih karena sesungguhnya kematian itu pasti akan mendatanginya.” (lihat al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an [16/338-339])
Kematian tidak bisa dielakkan. Tidak ada yang bisa berlari untuk menghindar darinya. Oleh sebab itu -wahai saudaraku- membekali diri untuk menyambutnya adalah sebuah keniscayaan. Allah ta’ala telah menegaskan,
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kalian senantiasa berusaha lari darinya, sesungguhnya ia pasti datang menemui kalian. Kemudian kalian akan dikembalikan kepada Dzat yang mengetahui perkara yang gaib dan yang tampak, lalu Allah akan mengabarkan kepada kalian dengan apa yang dahulu kalian kerjakan.” (QS. Al-Jumu’ah: 8)
Membekali diri dengan keimanan, meninggalkan segala bentuk kemaksiatan, dan berjuang di jalan Allah. Membekali diri dengan sabar dan syukur. Membekali diri dengan tauhid dan amal salih. Membekali diri dengan pundi-pundi ketakwaan. Inilah jalan orang-orang yang merindukan rahmat dan ampunan-Nya. Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berhijrah serta berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 218)
Dikisahkan, bahwa suatu hari Abud Darda’ radhiyallahu’anhu melihat seorang lelaki ketika menghadiri jenazah. Lelaki itu berkata, “Jenazah siapakah ini?”. Maka Abud Darda’ berkata, “Inilah dirimu, inilah dirimu. Allah ta’ala berfirman,
إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُم مَّيِّتُونَ
Sesungguhnya engkau pasti mati dan mereka pun pasti akan mati.” (QS. Az-Zumar: 30) (lihat Aina Nahnu min Haa’ulaa’i karya Abdul Malik al-Qasim, hal. 110)
Dikisahkan bahwa Muhammad bin al-Munkadir rahimahullah menangis sejadi-jadinya menjelang kematiannya. Lalu ada orang yang bertanya kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?”. Maka beliau mengangkat pandangan matanya ke langit seraya berkata, “Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah memerintah dan melarang kepadaku lalu aku justru berbuat durhaka. Jika Engkau mengampuni [diriku] sungguh Engkau telah memberikan anugerah [kepadaku]. Dan apabila Engkau menghukum [aku], sungguh Engkau tidak melakukan kezaliman [kepadaku].” (lihat Aina Nahnu min Haa’ulaa’i, hal. 94)
Allah ta’ala berfirman,
تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۚ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ
Itulah negeri akhirat yang Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menginginkan ketinggian [keangkuhan] di atas muka bumi dan berbuat kerusakan. Dan sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Qashash: 83)
al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata, “Masuk ke alam dunia ini adalah sesuatu yang ringan/mudah. Akan tetapi keluar darinya -dengan sukses dan selamat, pent- adalah sesuatu yang berat/tidak sederhana.” (lihat Aina Nahnu min Haa’ulaa’i, hal. 94)
Abud Darda radhiyallahu’anhu berkata, “Jika disebut nama-nama orang yang sudah mati maka anggaplah keadaan dirimu seperti halnya salah satu diantara mereka.” (lihat Aina Nahnu min Haa’ulaa’i, hal. 68)
Semoga Allah menganugerahkan kepada kita kesudahan yang baik di alam dunia ini dan menjadikan kita sebagai penghuni surga-Nya. Allahul musta’aan.
Penulis: Ari Wahyudi



posted by @Adimin

Berpikir Lurus


 



Berpikir adalah suatu keniscayaan yang terjadi pada manusia. Dengan berpikir manusia dapat menilai berbagai bentuk sistem nilai yang ada. Dengan berpikir jualah yang membedakan manusia dengan makhluk lain di dunia ini. Berpikir adalah proses bekerjanya organ tubuh manusia yang disebut otak, dengan cara menganalisa sistem nilai dan logika, dengan mengolah data-data yang tersimpan di memory manusia, dimana data-data tersebut didapatkan bisa dari empiris, latar belakang pendidikan, norma-norma, aturan-aturan dsb, sehingga  dari data-data tersebut akan menghasilkan kualitas berpikir dan akan men- dapatkan suatu kesimpulan pemikiran yang diharapkan sesuai dengan standar kebenaran. Tetapi proses berpikir yang akan menghasilkan kualitas pikir yang baik bukanlah suatu hal yang  mudah. Karena banyak manusia dalam proses berpikirnya seringkali terjebak dengan pola-pola berpikir yang telah ada sebelumnya (data yang tidak valid, opini-opini, doktrin, dogma, dll) yang berbersumber dari imej, empiris, ataupun  kesimpulan-kesimpulan lain yang telah tersimpan di memory otak, yang belum tentu benar, sehingga mem- pengaruhi proses berpikir atau alur berpikir itu sendiri. Yang mengakibatkan kerancuan dalam proses berpikir, yang akhirnya akan menghasilkan kesimpulan pemikiran yang kurang atau tidak benar. Untuk itu diperlukan  suatu metode berpikir yang dapat membantu manusia dalam melakukan proses berpikir yang benar yang sesuai dengan kaidah ilmu scholastik (Logika Lurus).


Suatu contoh hasil pembentukan pemikiran yang banyak terjadi dimasyarakat, kita perhatikan banyak sekali manusia yang menjadi  publik figur, dijadikan standar atau acuan dari suatu produk, yang belum atau tidak sesuai dengan latar belakang keahlian ataupun profesi dari publik figur tersebut. Contohnya, seorang artis/aktor dijadikan standar dalam membentuk keluarga yang harmonis, produk kesehatan, menjadi pengamat politik dadakan ataupun yang lainnya, yang tidak ada sangkut pautnya dengan latar belakang profesinya dan bidangnya, padahal dia hanyalah seorang bintang film/aktor, yang belum tentu dia mempunyai keahlian dibidang tersebut, sehingga masyarakat kita memandang bahwa publik figur tersebut yang patut dijadikan contoh. Atau contoh lain kerancuan berfikir, dalam hal keagamaan sering jika kita jumpai seorang wanita  berjilbab  (baca busana muslim) melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat ataupun agama, maka sebagian masyarakat kita mempunyai pikiran dan memvonis bahwa percuma saja wanita tersebut berjilbab sedangkan perbuatannya tidak mencerminkan dari pakaian dan jilbabnya. Padahal bila kita mau  mengkaji lebih jauh tentang hal  tersebut diatas maka kita temukan suatu kerancuan berpikir yang tidak sesuai dengan logika berpikir yang lurus atau metode berpikir yang lurus. Yang sebenarnya adalah tidak ada hubungannya antara perbuatan dirinya (yang tidak sesuai norma) dengan pemakaian jilbab tersebut.  Karena jilbab merupakan perintah agama juga, seperti sholat, puasa, dan lain-lain yang merupakan perintah Allah swt. Bila seseorang berjilbab tapi  dia melakukan dosa lain, contohnya mencuri, maka dia tetap mendapat dosa mencuri tapi dia tetap mendapat pahala memakai jilbab. Untuk itu kita harus waspada terhadap pemikiran pemikiran yang membentuk opini menyesatkan. Sehingga pemikiran tersebut menghasilkan opini atau stigma yang sangat tidak sehat dipandang dari sudut logika yang lurus,  yaitu seorang wanita berjilbab haruslah seorang wanita yang suci, sempurna, yang tidak pernah melakukan dosa & kesalahan. Akibat yang ditimbulkan dari pemikiran tersebut adalah : bila seorang wanita (mendapat hidayah) ingin berjilbab, didalam dirinya masih akan timbul pikiran apakah dia sudah pantas berjilbab karena dalam pikiran bawah sadarnya mereka merasa belum ‘SUCI’, sehingga HIDAYAH tersebut tidak jadi dia laksanakan. Padahal didunia ini tidak ada manusia yang “suci”, karena manusia yang baik adalah bukan manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan, tapi adalah manusia yang bila dia merasa berbuat salah dan dia ingat dengan kesalahannya atau ada yang mengingatkan maka dia bertaubat dan memperbaiki kesalahannya itu seperti dalam Qur'an surat Ali Imran135



 Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

            Satu contoh lagi adalah pemikiran dari JIL (Jaringan Islam Liberal) yang menyatakan bahwa semua agama adalah sama, dan tidak perlu mengklaim bahwa agamanyalah yang paling benar. Pemikiran seperti ini timbul karena mereka (JIL) tidak menguasai metode berpikir yang benar, sehingga menghasilkan output berpikir yang keblinger bin jahil bin sesat. Pertanyaannya adalah, apakah mereka (JIL) memeluk Islam, karena mereka yakin bahwa Islam adalah yang paling benar (karena mengingat mereka adalah kaum pemikir dan terpelajar) diantara semua keyakinan yang ada atau mereka ber Islam karena kebetulan orang tua mereka beragama Islam. Kalau jawabannya yang pertama berarti mereka menabrak pemikiran mereka sendiri. Kalau jawabannya yang kedua maka jelas sudah, bahwa hanya begitulah kualitas keIslaman mereka (JIL).
     
Untuk itu sebaiknya jika kita berpikir dan mengambil suatu kesimpulan harus memerlukan kehati-hatian dan ketelitian. Berpikir dalam hal apapun juga, yang sesuai dengan ilmu-ilmu dan aturan/kaidah logika yang lurus, yang bisa kita peroleh dengan cara banyak membaca, merenung, bertadabbur, tafakkur dll. Karena sampai saat ini (dengan makin majunya IPTEK) dan detik ini semakin terbukti bahwa Islam adalah agama Universal, logis dan realistis. Mudah mudahan kita mendapatkan hidayah-NYA setiap saat.

Akhir kata marilah kita coba pikirkan dan renungkan (tadabbur) makna dari doa yang sering kali kita dengar yaitu “Ya Allah ya tuhan kami, perlihatkan bahwa yang benar itu benar ya Allah, dan berilah kami kekuatan untuk mengikutinya, dan perlihatkan juga kepada kami bahwa yang batil itu batil, dan berilah kami kekuatan untuk menjauhinya, dan hanya kepada-Mu kami berserah diri”


السَّلَامُ عَلَى مَنْ اتَّبَعَ الْهُدَى



Oleh : Asdeddy Syam 

Negeri Ini Berhutang Budi pada Ikhwanul Muslimin






Atas Desakan Ikhwanul Muslimin, Mesir Jadi Negara Pertama Akui Kemerdekaan Indonesia

Sebelum tanggal 22 MARET 1946 Indonesia selalu diklaim Belanda sebagai masalah dalam negeri negara penjajah itu. Belanda tetap mengklaim Indonesia sebagai wilayah jajahannya.
Sebelum 22 MARET 1946 belum lengkap syarat negara Indonesia secara de jure walaupun secara de facto Indonesia sudah berdiri sejak 17 Agustus 1945.
Sebelum 22 MARET 1946, negara-negara di luar Indonesia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak mau ikut campur urusan Indonesia karena dianggap sebagai masalah dalam negeri Belanda.
Sebelum 22 MARET 1946, dunia internasional belum mau mengurusi masalah Indonesia walaupun terjadi peperangan di Indonesia dan banyak korban jiwa.
Sebelum 22 MARET 1946, delegasi Indonesia seperti Sutan Sjahrir, Haji Agus Salim, Soedjatmoko, LN Palar, tidak boleh masuk ke Sidang Majelis Umum PBB.
- See more at: http://salam-online.com/2013/03/atas-desakan-ikhwanul-muslimin-mesir-menjadi-negara-pertama-mengakui-kemerdekaan-indonesia.html#sthash.pt3zzRP7

Sebelum tanggal 22 MARET 1946 Indonesia selalu diklaim Belanda sebagai masalah dalam negeri negara penjajah itu. Belanda tetap mengklaim Indonesia sebagai wilayah jajahannya.
Sebelum 22 MARET 1946 belum lengkap syarat negara Indonesia secara de jure walaupun secara de facto Indonesia sudah berdiri sejak 17 Agustus 1945.
Sebelum 22 MARET 1946, negara-negara di luar Indonesia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak mau ikut campur urusan Indonesia karena dianggap sebagai masalah dalam negeri Belanda.
Sebelum 22 MARET 1946, dunia internasional belum mau mengurusi masalah Indonesia walaupun terjadi peperangan di Indonesia dan banyak korban jiwa.
Sebelum 22 MARET 1946, delegasi Indonesia seperti Sutan Sjahrir, Haji Agus Salim, Soedjatmoko, LN Palar, tidak boleh masuk ke Sidang Majelis Umum PBB


Apa yang terjadi pada 22 Maret 1946? Itu adalah tanggal ketika ada sebuah negara mengakui kemerdekaan Indonesia untuk pertama kalinya. Negara itu adalah Mesir. Bahkan setahun sebelum kemerdekaan diproklamirkan, Palestina, melalui Mufti Besarnya, Syaikh Muhammad Amin Al-Husaini sudah menyatakan dukungannya untuk Indonesia.


Pada 6 September 1944, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ‘ucapan selamat’ dari Syaikh Amin Al-Husaini ke seluruh dunia Islam untuk mendukung kemerdekaan Indonesia.

Sejak Mesir dan Palestina mengakui dan mendukung kemerdekaan Indonesia, negara-negara di Timur Tengah berduyun-duyun mengakui kemerdekaan Indonesia. Bukan hanya itu, India pun kemudian mengikuti langkah Mesir dan Palestina.


Selain kepiawaian Haji Agus Salim untuk melobi negara-negara Timur Tengah, juga karena dukungan dari gerakan-gerakan Islam di Timur Tengah pada umumnya dan Mesir pada khususnya.
Berawal dari Mansur Abu Makarim, seorang informan Indonesia yang bekerja di Kedutaan Belanda di Kairo,  Mesir yang membaca di Majalah Vrij Netherland yang memberitakan bahwa Negara Indonesia sudah memproklamirkan kemerdekaannya, kemudian memberitahukannya kepada koran-koran dan radio di Mesir.


Rakyat Mesir dan anggota-anggota organisasi Islam menyambut gembira. Koran-koran dan radio Mesir mengatakan bahwa ini adalah awal kebangkitan di dunia Islam. Juga dinyatakan ini adalah awal dari kemerdekaan negara-negara di dunia Islam untuk terbebas dari belenggu penjajahan negara-negara Barat.

Pada 16 Oktober 1945 sejumlah ulama di Mesir dan Dunia Arab dengan inisiatif sendiri membentuk ‘Lajnatud Difa’i'an Indonesia’ (Panitia Pembela Indonesia). Ikhwanul Muslimin yang berpusat di Mesir dan dipimpin oleh Hasan Al Banna saat itu menjadi unsur utama gerakan ini.

Sejak itu Ikhwanul Muslimin sering mengadakan demo besar-besaran mendesak pemerintah Mesir untuk mengakui kemerdekaan Indonesia. Para kelasi kapal yang bekerja di kapal-kapal Inggris banyak yang melakukan pemogokan bahkan berhenti bekerja dan mengajukan tuntutan kepada pemerintah Inggris supaya berhenti membantu Belanda

Bahkan ada mahasiswa Indonesia yaitu Mohammad Zein Hassan yang bekerja di kapal Inggris di Tunisia, berhenti bekerja di kapal Inggris itu dan berjalan kaki dari Tunisia ke Mesir.


Ketika ditanya kenapa ia berjalan kaki sejauh itu, Zein Hassan menjawab, “Seluruh perusahaan transportasi dari Tunisia ke Mesir adalah milik Inggris dan ulama-ulama di Mesir mengharamkan bekerjasama dengan Inggris yang membantu Belanda menghalang-halangi kemerdekaan Indonesia!”

Saat itu Ikhwanul Muslimin juga membuka ruang seluas-luasnya bagi mahasiswa-mahasiswa Indonesia di Mesir untuk menulis tentang kemerdekaan Indonesia di koran-koran dan majalah milik Ikhwan.

Ketika terjadi pertempuran Surabaya 10 November 1945 dan banyak koran Indonesia memberitakan, Ikhwanul Muslimin dan gerakan Islam lainnya mengadakan shalat ghaib berjamaah di banyak tempat di Mesir.

Atas desakan ikhwanul Muslimin dan gerakan Islam lainnya akhirnya Negara Mesir di bawah pimpinan Raja Farouk ketika itu mengakui kemerdekaan Indonesia pada 22 Maret 1946. Setelah itu pemerintah Mesir mengirimkan utusan khususnya yang membawa surat pengakuan itu untuk menemui Presiden Soekarno di ibukota RI, Yogyakarta

Ini adalah perjuangan berat karena saat itu Indonesia diblokade Belanda. Perlu keberanian dan keterampilan khusus seperti John Lie untuk menembus blokade Belanda (lihat tulisan penulis di http://sejarah.kompasiana.com/2011/02/04/pahlawan-nasional-dari-etnis-tionghoa-refleksi-imlek-2011/).

Ketika Belanda melakukan agresi militer pertama pada 1947, para buruh anggota Ikhwanul Muslimin sering mencegat kapal-kapal Belanda di Terusan Suez yang saat itu dinyatakan milik internasional.
Ketika kapal Belanda Volendam mendarat di Port Said, beberapa motor boat yang dikendarai buruh pelabuhan dan anggota-anggota Ikhwanul Muslimin, mengelilingi kapal itu dan mencegah kapal-kapal lain mendekat dan menyuplai air minum untuk kapal Belanda tersebut.

Pemerintah Mesir juga menyalurkan bantuan lunak berupa uang kepada pemerintahan Indonesia yang kas-nya masih kosong. Sungguh sebuah bantuan yang sangat berarti. Hal ini kemudian diikuti oleh negara-negara Timur Tengah lainnya.

Jadi Peran Mesir yang dipelopori oleh Ikhwanul Muslimin sangatlah besar dan berarti buat Indonesia. Maka, sangatlah wajar kalau pemerintah dan rakyat Indonesia saat ini membantu Mesir dan Palestina dalam menyelesaikan masalah mereka karena hubungan historis yang sangat kuat. Di Mesir juga ada Jalan Ahmad Soekarno yang diambil dari nama Presiden Pertama Republik Indonesia



Salam


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger