Home » , » Berpikir Lurus

Berpikir Lurus

Written By PKS Men on 12 July, 2013 | July 12, 2013


 



Berpikir adalah suatu keniscayaan yang terjadi pada manusia. Dengan berpikir manusia dapat menilai berbagai bentuk sistem nilai yang ada. Dengan berpikir jualah yang membedakan manusia dengan makhluk lain di dunia ini. Berpikir adalah proses bekerjanya organ tubuh manusia yang disebut otak, dengan cara menganalisa sistem nilai dan logika, dengan mengolah data-data yang tersimpan di memory manusia, dimana data-data tersebut didapatkan bisa dari empiris, latar belakang pendidikan, norma-norma, aturan-aturan dsb, sehingga  dari data-data tersebut akan menghasilkan kualitas berpikir dan akan men- dapatkan suatu kesimpulan pemikiran yang diharapkan sesuai dengan standar kebenaran. Tetapi proses berpikir yang akan menghasilkan kualitas pikir yang baik bukanlah suatu hal yang  mudah. Karena banyak manusia dalam proses berpikirnya seringkali terjebak dengan pola-pola berpikir yang telah ada sebelumnya (data yang tidak valid, opini-opini, doktrin, dogma, dll) yang berbersumber dari imej, empiris, ataupun  kesimpulan-kesimpulan lain yang telah tersimpan di memory otak, yang belum tentu benar, sehingga mem- pengaruhi proses berpikir atau alur berpikir itu sendiri. Yang mengakibatkan kerancuan dalam proses berpikir, yang akhirnya akan menghasilkan kesimpulan pemikiran yang kurang atau tidak benar. Untuk itu diperlukan  suatu metode berpikir yang dapat membantu manusia dalam melakukan proses berpikir yang benar yang sesuai dengan kaidah ilmu scholastik (Logika Lurus).


Suatu contoh hasil pembentukan pemikiran yang banyak terjadi dimasyarakat, kita perhatikan banyak sekali manusia yang menjadi  publik figur, dijadikan standar atau acuan dari suatu produk, yang belum atau tidak sesuai dengan latar belakang keahlian ataupun profesi dari publik figur tersebut. Contohnya, seorang artis/aktor dijadikan standar dalam membentuk keluarga yang harmonis, produk kesehatan, menjadi pengamat politik dadakan ataupun yang lainnya, yang tidak ada sangkut pautnya dengan latar belakang profesinya dan bidangnya, padahal dia hanyalah seorang bintang film/aktor, yang belum tentu dia mempunyai keahlian dibidang tersebut, sehingga masyarakat kita memandang bahwa publik figur tersebut yang patut dijadikan contoh. Atau contoh lain kerancuan berfikir, dalam hal keagamaan sering jika kita jumpai seorang wanita  berjilbab  (baca busana muslim) melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat ataupun agama, maka sebagian masyarakat kita mempunyai pikiran dan memvonis bahwa percuma saja wanita tersebut berjilbab sedangkan perbuatannya tidak mencerminkan dari pakaian dan jilbabnya. Padahal bila kita mau  mengkaji lebih jauh tentang hal  tersebut diatas maka kita temukan suatu kerancuan berpikir yang tidak sesuai dengan logika berpikir yang lurus atau metode berpikir yang lurus. Yang sebenarnya adalah tidak ada hubungannya antara perbuatan dirinya (yang tidak sesuai norma) dengan pemakaian jilbab tersebut.  Karena jilbab merupakan perintah agama juga, seperti sholat, puasa, dan lain-lain yang merupakan perintah Allah swt. Bila seseorang berjilbab tapi  dia melakukan dosa lain, contohnya mencuri, maka dia tetap mendapat dosa mencuri tapi dia tetap mendapat pahala memakai jilbab. Untuk itu kita harus waspada terhadap pemikiran pemikiran yang membentuk opini menyesatkan. Sehingga pemikiran tersebut menghasilkan opini atau stigma yang sangat tidak sehat dipandang dari sudut logika yang lurus,  yaitu seorang wanita berjilbab haruslah seorang wanita yang suci, sempurna, yang tidak pernah melakukan dosa & kesalahan. Akibat yang ditimbulkan dari pemikiran tersebut adalah : bila seorang wanita (mendapat hidayah) ingin berjilbab, didalam dirinya masih akan timbul pikiran apakah dia sudah pantas berjilbab karena dalam pikiran bawah sadarnya mereka merasa belum ‘SUCI’, sehingga HIDAYAH tersebut tidak jadi dia laksanakan. Padahal didunia ini tidak ada manusia yang “suci”, karena manusia yang baik adalah bukan manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan, tapi adalah manusia yang bila dia merasa berbuat salah dan dia ingat dengan kesalahannya atau ada yang mengingatkan maka dia bertaubat dan memperbaiki kesalahannya itu seperti dalam Qur'an surat Ali Imran135



 Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

            Satu contoh lagi adalah pemikiran dari JIL (Jaringan Islam Liberal) yang menyatakan bahwa semua agama adalah sama, dan tidak perlu mengklaim bahwa agamanyalah yang paling benar. Pemikiran seperti ini timbul karena mereka (JIL) tidak menguasai metode berpikir yang benar, sehingga menghasilkan output berpikir yang keblinger bin jahil bin sesat. Pertanyaannya adalah, apakah mereka (JIL) memeluk Islam, karena mereka yakin bahwa Islam adalah yang paling benar (karena mengingat mereka adalah kaum pemikir dan terpelajar) diantara semua keyakinan yang ada atau mereka ber Islam karena kebetulan orang tua mereka beragama Islam. Kalau jawabannya yang pertama berarti mereka menabrak pemikiran mereka sendiri. Kalau jawabannya yang kedua maka jelas sudah, bahwa hanya begitulah kualitas keIslaman mereka (JIL).
     
Untuk itu sebaiknya jika kita berpikir dan mengambil suatu kesimpulan harus memerlukan kehati-hatian dan ketelitian. Berpikir dalam hal apapun juga, yang sesuai dengan ilmu-ilmu dan aturan/kaidah logika yang lurus, yang bisa kita peroleh dengan cara banyak membaca, merenung, bertadabbur, tafakkur dll. Karena sampai saat ini (dengan makin majunya IPTEK) dan detik ini semakin terbukti bahwa Islam adalah agama Universal, logis dan realistis. Mudah mudahan kita mendapatkan hidayah-NYA setiap saat.

Akhir kata marilah kita coba pikirkan dan renungkan (tadabbur) makna dari doa yang sering kali kita dengar yaitu “Ya Allah ya tuhan kami, perlihatkan bahwa yang benar itu benar ya Allah, dan berilah kami kekuatan untuk mengikutinya, dan perlihatkan juga kepada kami bahwa yang batil itu batil, dan berilah kami kekuatan untuk menjauhinya, dan hanya kepada-Mu kami berserah diri”


السَّلَامُ عَلَى مَنْ اتَّبَعَ الْهُدَى



Oleh : Asdeddy Syam 

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger