Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masuk dalam koalisi. Tetapi, saat sejumlah partai dalam koalisi mendukung kenaikan bahan bakar minyak (BBM), PKS menentang keputusan tersebut.
Akibat penolakan tersebut, isunya PKS terancam dikeluarkan dari koalisi. Tetapi, menurut Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby memprediksi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan partai koalisi lainnya tidak akan berani mengeluarkan PKS dari koalisi.
"Mengapa? Karena SBY dan partai koalisi harus berhati-hati menyikapi manuver politik PKS yang merupakan isu populis, yaitu menolak keputusan kenaikan BBM, yang mayoritas masyarakat juga menolak," kata Adjie kepada VIVAnews, di Kantor LSI, Jakarta, Minggu, 23 Juni 2013.
Adjie menambahkan, jika dikeluarkannya PKS hanya karena alasan penolakan kenaikan BBM, maka akan membuat masyarakat menjadi lebih simpati kepada kubu PKS.
"Jadi saya rasa Presiden SBY dan partai koalisi harus berhati-hati jika ingin mengeluarkan PKS dari koalisi," ujarnya. [viva.co.id]
posted by @A.history
Post a Comment