Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat ini merupakan partai yang mempunyai basis masyarakat dimana-mana. PKS bukan lagi sebuah partai yang ekslusif tapi menjadi partai yang inklusif dan terbuka bagi setiap orang.
Kiprah
PKS yang terbuka dan menerima dari aspek semua golongan, membuat banyak
masyarakat Tionghoa baik yang sudah beragama Islam, maupun non-Islam tertarik
kepada PKS.
Seperti
kisah Ko Aheng, masyarakat Tionghoa yang dulu sangat aktif pada partai yang Berlambang
Banteng, kini malah masuk kedalam barisan PKS. Walaupun ia masih belum menjadi
seorang muslim. Pengusaha kue yang terbilang sukses ini merintis dari bawah
dalam usaha kuenya, termasuk orang yang gigih dalam usahanya.
Setelah
bertemu dengan beberapa kader PKS di Pademangan, Kelurahan Pademangan Barat. Ko
Aheng akhirnya simpatik terhadap PKS. Ko Aheng tertarik dengan PKS lantaran
melihat kerja dan kerendahan hati dari kader-kader PKS yang menjadi pejabat
publik.
Sekarang ini, Ko Aheng merupakan salah satu pendukung
berat PKS. Di kediamannya selalu terbuka untuk setiap kegiatan PKS. Acara lomba
masak hingga reses anggota dewan dari PKS beberapa kali diadakan disana.
Seperti
Hidayat Nur Wahid, Adang Daradjatun juga H. Muhammad Subki (Ketua DPD PKS Jakarta
Utara) juga sudah pernah membuat acara reses di kediaman Ko Aheng. Meskipun Ko
Aheng adalah pengusaha sukses, ternyata beliau juga adalah salah satu tokoh
yang dihormati di daerah Pademangan Barat.
Saat
pilgub DKI, Ko Aheng merupakan pendukung berat pasangan Hidayat & Didik, ia
tidak pernah absesn dari kampanye, malahan ia sangat proaktif mengajak seluruh
keluarganya untuk memilih pasangan nomer Hidayat & Didik. Juga saat acara
milad PKS ke 15 di Semarang, Ko Aheng semangat untuk menghadiri di acara tersebut
bersama dengan rombongan kader-kader PKS Jakarta Utara.
"Kita
doakan semoga Aheng mendapatkan hidayah dari Allah SWT." pungkas
H.Muhammad Subki, Lc. saat acara makan siang dengan Ko Aheng, Pengurus DPD
Jakarta Utara dan Ketua DPC-DPRa se Jakarta Utara di Rumah makan Bu Tjitra,
Yogyakarta ahad (22/4) lalu sehari setelah menghadiri Milad ke 15 PKS di
Semarang.
Yang
menarik, lantaran Ko Aheng sering bersama kader-kader PKS. Beliau menyatakan
bahwa saat ini sudah tidak pernah lagi menyatak makanan yang diharamkan agama
Islam, yaitu daging Babi. Walaupun masih belum memeluk Islam, seluruh
keluarganya sudah tidak lagi makan daging babi, bahkan istrinya sendiri
beberapa kali ikut shalat tarawih berjama'ah.
Ini
menjadi bukti yang kuat bahwa PKS sudah diterima oleh berbagai lapisan
masyarakat. Tak hanya Ko Aheng, ada masyarakat Tionghoa lainnya seperti Ristu
Hasriandi Kho. Yang merupakan kader militan dan sangat loyal dalam
memperjuangkan PKS.(suaranews)
*www.suaranews.com
Post a Comment