Sebuah fikroh (pemikiran-ide) yang dilandasi KEBENCIAN, ia tak akan
pernah meraih KEMENANGAN. Ia akan menghancurkan dirinya sendiri, sebelum
meluluhkan fikroh-fikroh yang lain.
Fikroh yang dilandasi kebencian, pada akhirnya akan MENGECIL dan terus
MENGECIL, sebelum akhirnya LENYAP. Sebab fikroh kebencian digerakkan
oleh AMBISI menebar KONFLIK dan AGITASI.
Fikroh yang dilandasi kebencian, TIDAK AKAN MAMPU bertumbuh kembang.
Karena ia bersifat KAKU, JUMUD, dan TERTUTUP menerima kebaikan dari
orang-orang/kelompok yang DIBENCINYA.
Sejarah membuktikan, fikroh yang DILANDASI NILAI-NILAI CINTA akan
MENGIKAT hati manusia meriah CINTA ALLAH. Itulah fikroh yang menjadi
RISALAH baginda RASUL "Sang Penyempurna Akhlak".
Di sini rahasia, mengapa DAKWAH RASUL melegenda dan tak usang sepanjang
masa. Sebab Rasul sibuk menebar jala-jala CINTA bukan jebakan-jebakan
kebencian.
Bagi kita yang AWAM tentang dakwah dan penyebaran fikroh, ada baiknya
ketika ingin menilai sebuah fikroh atau model dakwah sesuai dengan
manhaj Rasul atau tidak, maka bisa mengukurnya dengan: APAKAH statemen
dan aksi di lapangan dipenuhi CINTA atau BENCI. Jika CINTA yang
dikedepankan, maka sesederhana apapun dakwah atau fikroh, insya Allah
akan berhasil mempengaruhi jiwa.
Namun jika slogan dakwah dan aksi di lapangan dipenuhi BENCI, sebesar
apapun JARGON yang dipropagandakan akan NOL BESAR dan membuat jiwa-jiwa
MENGHINDAR.
Karena dakwah atau fikroh yang menebar CINTA pasti memiliki karakter:
1. Rububiyyah, artinya: Fikroh dan dakwah yang disebar bersumber dari Rabbul 'Izzati
Karena dari Allah, maka dakwah dan fikroh akan sesuai dengan FITRAH
INSANI. Dimana fitrah manusia adalah "TAWANAN CINTA". Perhatikan
ayat-ayat Al-Qur'an, dari mulai penggunaan panggilan hingga menjuluki
MUKHATHAB (objek dakwah) dengan kata-kata yang MENYEJUKKAN.
Adakah dalam Al-Qur'an firman Allah yang menyeru dengan kata-kata,
"BODOH"-"GILA"- Bahkan memanggil orang kafir saja sangat halus "Yaa
Ayyuhalladziina kafaruu" tidak dengan ungkapan "Ayyuhal Kuffaar!"
Itu bahasa Ilahi. Padahal hak ALlah memanggil manusia dengan
SEKEHENDAKNYA. Tapi kehendak ALlah, sangat sesuai FITRAH MANUSIA. Maka
jika ada dakwah dan fikroh yang KASAR, MENYAKITKAN, atau MENGHINAKAN
bisa dipastikan FIKROH tersebut bukan dari ALLAH tapi dari Syetan,
walaupun jargon-jargonnya mengatasnamakan Islam dan Syariatnya.
2. Menebar Gembira dan Kemudahan
Fikroh yang dilandasi CINTA akan mengedepankan dakwahnya pada kemudahan
dan kegembiraan. Mudah bukan berarti menggampangkan. Gembira bukan
berarti hura-hura atau memilah-milah syariat sesuai keinginan. Namun
menebar gembira dan kemudahan adalah: mempersiapkan INDIVIDU-INDIVIDU
agar LEBIH SIAP menerima fikroh dan dakwah yang menjadi misi besar.
Itulah mengapa, pengharaman KHAMAR dilakukan bertahap. Allah menurunkan
larangan khamar hingga 4 kali. Inilah makna yang dikatakan Siti Aisyah
mengatakan, andaikan khamar langsung diharamkan di awal-awal kenabian,
niscaya kaum musyrik semakin jauh dari Islam.
KESIAPAN UMAT menerima fikroh Islam adalah perjuangan dan mengajak UMAT
agar SIAP mengamalkannya adalah perjuangan lainnya. Bagaimana umat bisa
terbuka menerima FIKROH dan DAKWAH, jika yang ditampakkan adalah
KEBENCIAN, menyulitkan, dan menakutkan.
Oleh
Nandang Burhanudin
posted by Adimin
Post a Comment