Padang—Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)
Sumbar mulai bertegas-tegas memberantas illegal mining (penambangan liar) di Solok Selatan
(Solsel) dan daerah lainnya. Selain mendesak Kementerian Energi Sumber
Daya Mineral (ESDM) segera menetapkan wilayah pertambangan (WP), Forkopimda
bakal menyisir lokasi penambangan dengan helikopter.
Demikian terungkap dalam
rapat Forkopimda yang dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Ketua DPRD Sumbar
Yultekhnil, Kapolda Sumbar Brigjen Noer Ali, Danrem, Danlantamal dan Danlanud
di Gubernuran, kemarin (12/4). Forkopimda meyakini bila Kementerian ESDM mengeluarkan
WP, maka pengaturan usaha pertambangan bakal lebih mudah.
“Tadi, kami rapat membahas
persoalan tambang dengan seluruh jajaran Forkopimda. Sebelumnya desakan agar
Kementerian ESDM segera menetapkan WP telah kita minta. Sekarang, lewat
saluran Forkopimda, permintaan itu kembali kita sampaikan ke Kementerian ESDM,”
ujar Gubernur.
Dalam rapat itu, tambah
Irwan, kembali ditegaskan soal komitmen penindakan tegas penambang liar di
Solsel serta kabupaten/kota lain di Sumbar. Kapolda Sumbar Brigjen Pol Noer Ali
pun, sudah menyampaikan komitmennya bersikap tegas terhadap penambang liar di
Solsel.
Pengawasan tambang ilegal
rencananya dipantau dengan helikopter. “Informasinya kegiatan penambangan
masih terjadi. Forkopimda sepakat menindak tegas penambangan tak berizin. Jika
telah berizin tapi melakukan penambangan di luar areal penambangan, dilakukan
penataan kembali,” kata Gubernur.
Khusus penambangan rakyat,
Gubernur menyarankan pemerintah setempat melakukan pembinaan agar berwawasan
lingkungan. “Kita berharap rakyat makmur, lingkungan dan hutan tetap
terjaga,” ujarnya.
Kualitas daerah aliran sungai
(DAS) Batang Hari kian rusak akibat maraknya penambangan emas ilegal. “Bila tak
segera ditangani, bisa memunculkan bencana besar. Pemprov hanya dapat melakukan
koordinasi dan fasilitasi, eksekusi di lapangan ada di tangan aparat
kepolisian,” ujarnya.
Kepala Dinas Kehutanan
Sumbar, Hendri Oktavia mengatakan akan menghitung luas kerusakan hutan akibat
penambangan liar seusai penertiban. “Kita belum punya data valid soal itu.
Namun dapat dipastikan, aktivitas itu merusak hutan,” ujarnya.
Kepala Dinas ESDM Sumbar,
Marzuki Mahdi mengakui kegiatan pertambangan emas di Solsel telah terjadi
kerusakan parah di DAS Batang Hari.
Sementara itu, sopir truk
Colt Diesel pembawa peralatan kapal keruk milik PT Bina Bakti Pertiwi yang
ditangkap Tim Terpadu Kabupaten Solsel di Bukit Lambung-Lambung KM 11, Kamis
(11/4), ternyata membuang muatannya di empat titik masuk kawasan PT Andalas
Merapi Timber (PT AMT), Bukit Lambung-Lambung KM 11 berupa 243 keping baja.
“Kita sudah mengecek delapan
truk yang masih tertahan di Bukit Lambung-Lambung, ternyata muatannya sudah
dibuang di pinggir jalan,” kata Irwan, Polisi Kehutanan Solsel didampingi TNI
AD.
*Padangekspres.co.id
Post a Comment