*https://twitter.com/ridlwanjogja
- Menilai sikap resmi redaksi media idealnya tidak dari beritanya. Sebab berita jurnalistik itu idealnya imparsial, netral.
- Berita harus fair, pasti didasari kode etik jurnalistik. Nah Sikap, analisa atau pandangan redaksi diberi porsi sendiri.
- Di setiap media ada tajuk rencana atau editorial. Inilah sikap redaksi. Bukan news. Di Tempo itu ada rubrik yang dijuduli #opini.
- Editorial atau yang di Tempo disebut #opini itu bebas mau pakai kalimat apapun. Sekali lagi, itu bukan berita. Itu sikap redaksi.
- Bolehkan #opini redaksi dibuat tidak berdasar fakta? yaa, namanya juga opini, suka suka dong. Camkan, #opini bukan berita.
- Sila baca dulu #opini Tempo hari ini. Judulnya Pat Gulipat Partai Dakwah. Biasakan membaca langsung dari sumber pertama. Beli dong.
- Sudah baca? Oke, ini saya kutip beberapa kalimat di #opini Tempo pekan ini. Lalu kita komentari di bawahnya.
- Asyik lho kalau jadi konsumen kritis. Tapi kalau udah terlanjur ada hate ya love nya nggak bisa muncul sih. Wajar kok.
- “STORI tentang Ahmad Fathanah dan Partai Keadilan Sejahtera adalah cerita tentang politik buruk rupa.” Kutipan opening #opini Tempo.
- Komentar: #opini ditulis AF dan PKS sebagai satu kesatuan. Seakan semua aksi PKS adalah buruk rupa. Benarkah begitu tweps?
- “Politik yang tak ditujukan untuk kemaslahatan orang ramai, tapi menghamba pada urusan perut dan bawah perut” Kutipan #opini Tempo.
- Komentar: aku tanya aja ke kader PKS di TL ku, Benarkah aksi kalian utk menghamba perut dan kelamin? Jawab!!
- Karena di logika #opini Tempo, Fathanah = PKS maka, aksi bawah perut Fathanah = aksi partai. Pembaca diarahkan secara halus?
- “Ditangkap bersama seorang perempuan tak jelas pada akhir Januari lalu, Fathanah "ikon aib" partai dakwah” Kutipan #opini Tempo.
- Komentar: perempuan itu namanya Maharani Suciyono. Mahasiswi. Apa maksud “tak jelas”? pelecehan? katanya pro ham.
- “Aksi Fathanah disangkal petinggi PKS. Politik amputasi ini terkesan strategis meski sesungguhnya amatiran.” Kutipan #opini Tempo.
- Komentar : AF yang mengaku sendiri di depan hakim bukan kader PKS. *lgsng dijawab haters: ah nggaakk percayaa *
- “Yudi Setiawan, sang pembocor. Ia tersangka kasus pengadaan alat peraga pendidikan d Kbupaten Barito Kuala.” Kutipan #opini Tempo.
- Komentar: kali ini Tempo juga nulis soal Yudi sebagai pembanding. Dulu saat dekat pilgub Jabar Yudi jg > http://chirpstory.com/li/56843
- “Jauh sebelum ditangkap, Yudi membobol banyak proyek pemerintah, ditengarai dengan BANTUAN Fathanah dan Luthfi.” Kutipan #opini Tempo.
- Komentar: Oh ya ? Mari kita lihat kasus apa yang dibobol Yudi dan kapan tanggalnya.
- Yudi membobol Bank Jatim Rp 52 Miliar pada 2005. Ini bukan #opini, link berita sidangnya >> http://www.koranmadura.com/2013/02/11/hari-ini-korupsi-bank-jatim-disidangkan/ …
- Yudi mengkorupsi proyek Dinas pendidikan Barito pada 2011. Ini bukan #opini, link beritanya >> http://regional.kompas.com/read/2012/10/22/0020265/Yudi.Setiawan.Masih.Ditahan …
- Kapan Yudi mengenal Fathanah dan Luthfi? Ada jawabannya di segmen wawancara Tempo dan Yudi, di majalah yg sama.
- Saat ditanya wartawan Tempo, kapan Anda mengenal Fathanah? Yudi menjawab: 13 Juni 2012. Jreeeng.
- Sejak kapan anda komunikasi dengan petinggi PKS? Jawab Yudi: Saya dikenalkan dg Luthfi Hasan 16 Juni 2012. Jreeng.
- Tanya : Bagaimana Fathanah dan Luthfi yg baru kenal 2012 bisa bantu Yudi bobol bank tahun 2005 dan 2011. Maafkan IQ saya .
- Atau ini semacam Yudi memiliki mesin waktu, jadi kenalnya di masa depan tapi di masa lalu sudah ketemu? Hehe..
- “Yudi mengajukan proposal, yang lain memuluskan dengan mengatur anggaran”. Kutipan #opini Tempo.
- Komentar : di segmen wawancara Tempo dan Yudi jelas sekali siapa yang berinisiatif mencari duit.
- Fathanah si makelar dibawa Deni Adiningrat untuk kenalan dengan Yudi. Itu pengakuan Yudi pada Tempo.
- Ditanya Tempo : Buat apa Fathanah mengenalkan Anda ke Luthfi?
- Yudi : karena Deni dan Elda kalah terus dlm lelang proyek jagung.mereka sdh kasih ratusan ribu dolar ke pejabat kementrian.
- Masih Yudi : Dari situ saya berpikir siapa selain Menteri Suswono yg mengendalikan kementrian. lalu ketemu fathanah.
- Darisana jelas alurnya : Pengusaha gagal lelang, ketemu makelar alias calo. Si Fathanah yg palugada : apa lu mau gua ada.
- Hebat ya Suswono, anak buahnya disuap Elda ratusan ribu dolar tapi lelang tetap fair. Usut tuh siapa yg dikasih Elda dolar ?! (#upss)
- “Keterlibatan Luthfi dan Anis Matta menunjukan perkara AF bkn sekadar mslah "oknum", melainkan organisasi” Kutipan #opini Tempo.
- Komentar :Ya, itu mau anda sih Om. PKS mau bantah sekuat apapun bukti-buktinya,anda boleh nulis gitu kok. Kan #opini bkn berita.
- “Diskusi pembubaran partai yang terbukti melakukan kejahatan korporasi selayaknya dilanjutkan” Kutipan #opini Tempo.
- Komentar : klop sudah, #opini Tempo segendang sepenarian dengan komentar –komentar yang se fikrah. Lsm apa ya yg juga komen gitu?
- “Partai yg scr organisatoris lancung adlh partai yg menyelewengkan perannya sbg penyalur aspirasi org bnyk.” Kutipan #opini Tempo.
- Komentar : Ndak papa, itu versi #opini redaksi Tempo kok. Kader PKS kan nggak cuma dinilai oleh Tempo.
- Aku tanya lagi : Apakah penilaian manusia yang kau cari wahai kader? Jawab !! Jujur !
- Nggak usah sedih kalau aksi-aksi pelayanan, dakwah tetangga, generasi muda, dll disebut lancung. Aksimu toh nyata bukan #opini.
- Kalau aksi-aksi harian PKS tidak ada di media, yo ra sah mutung. Setidaknya di web piyungan masih ada beritanya. #eh
- Itu aja yo komentarku soal #opini Tempo. bukan beritanya lho ya. mas @wisat @jonru atau @SetiaLesmana. Monggo ditambahi.
- Mari sama sama kita tunggu sasaran dan peluru berikutnya dengan merawat akal sehat, IQ dan hati bening. Nuwun.
posted by @A.history
Post a Comment