Kasus yang
membelit di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) semakin lama, semakin panjang saja.
Hal itu juga yang diduga kuat penuh dengan skenario guna menghancurkan partai
berlambang bulan sabit kembar dan padi itu.
"Benar
jika dalam kasus PKS sekarang ini ada muatan skenario yang ingin menghancurkan
PKS. Makanya PKS melawan dengan membandingkan kasus yang dialaminya dengan
beberapa kasus seperti Angie (Angelina Sondakh)," kata Senior Researcher
di Founding Fathers House (FFH) Dian Permata saat dihubungi Sindonews, Sabtu (18/5/2013).
Maka itu,
kata dia, PKS mulai membandingkan kasus dugaan suap impor daging sapi di
Kementerian Pertanian (Kementan) yang menyeret mantan presidennya Luthfi Hasan
Ishaaq (LHI) dengan politikus Partai Demokrat itu yang jauh vonisnya dengan
tuntutan jaksa.
Selain itu,
jebolan Universitas Jayabaya ini mengatakan, adanya perbedaan perlakuaan yang
didapat LHI dengan Angie. Pasalnya, Komisi Pemberantasan Koruspi (KPK) tidak
mengejar harta yang dimiliki istri almarhum Aji Masaid sama seperti yang
dihadapi LHI sekarang.
"Yang
putusannya terlalu rendah, serta tidak ada penyitaan hartanya, KPK juga tidak
mengejar harta Angie. Ini ada ketidak seimbangan hukuman yang dirasakan PKS
dengan Partai Demokrat," kata Dian.
Sekadar
diketahui, Angie dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan hukuman 12
tahun penjara ditambah dengan denda Rp500 juta yang dapat diganti dengan
kurungan enam bulan.
Hal itu
karena JPU menilai, Angie terbukti menerima uang sebanyak Rp12,58 miliar dan
USD2.350.000 dari Grup Permai secara bertahap. Uang itu merupakan imbalan
karena Angie telah mengusahakan agar anggaran proyek perguruan tinggi di
Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) dan wisma atlet di Kementerian
Pemudan dan Olahraga (Kemenpora) dapat disesuaikan dengan permintaan Grup
Permai.
Tetapi
majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta hanya memvonisnya dengan penjara 4,5
serta denda Rp2,5 juta.
*Sindonews
Post a Comment