Padang - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Padang pada 30 Oktober mendatang bakal berlangsung ketat. Hal ini dikarenakan latar belakang kandidat bukan saja tokoh lokal, tapi juga tokoh nasional asal Sumbar ikut bersaing. Calon incumbentyang digadang-gadang unggul dalam setiap survei, jangan puas dulu dengan turun gunungnya politisi Senayan.
Sebut saja M Ichlas El Qudsi dan Emma Yohana, masing-masing anggota DPR dan DPD RI. Begitu pula Maigus Nasir, mantan ketua DPRD Padang ini disebut-sebut memiliki basis massa tradisional yang solid.
“Saya memprediksi Pilkada Padang bakal dua putaran. Pasangan calon independen maupun parpol memiliki kesempatan sama. Anggap saja yang independen lulus verifikasi lima pasangan calon, jumlah dukungan dari masyarakat tetap banyak. Itu telah memecah suara baik dari kader parpol itu sendiri,” kata pengamat politik dari Universitas Andalas, Asrinaldi Asril kepada Padang Ekspres, kemarin.
Asrinaldi melihat tidak semua kader parpol solid dalam memilih pasangan calon yang diusung partainya. Di dalam parpol sendiri terbentuk kubu-kubu sehingga terjadi penggembosan suara.
“Saya akui ada kader partai yang solid, seperti PKS. Jika dilihat perolehan suara tahun lalu, belum bisa menjamin kader ini kembali memilih calon diusung oleh partai mereka,” ujarnya.
Asrinaldi menilai sepuluh kandidat saat ini memiliki kantong suara masing-masing. “Di sinilah saya yakin pilkada akan terjadi dua putaran dan semua calon memiliki kesempatan sama,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan dosen ilmu politik Unand, Indah Adi Putri. “Masyarakat makin cerdas, sehingga tokoh berpengalaman sekalipun belum tentu dipilih masyarakat karena rekam jejaknya kurang bagus,” tuturnya.
Masyarakat makin jeli melihat sepak terjang para kandidat selama ini dalam memberi kontribusi untuk daerah. “Untuk calon dari parpol, kesolidan kader sangat menentukan. Apalagi, dalam penetapan calon saja terjadi perbedaan pendapat di internal parpol,” sebutnya. [padangekspres]
posted by @A.history
Post a Comment