Adalah Indikator Politik Indonesia, lembaga survei yang bekerja sama dengan Metro TV. Kemarin malam (15/6), beberapa menit pasca debat capres putaran kedua, pihak dari IPI diundang dalam acara di Metro TV dan langsung mengumumkan hasil survei yang dilakukan dengan menelepon responden (telesurvei). Ini aneh karena dengan jeda waktu yang hanya beberapa menit pasca debat dilakukan, pihak IPI sudah tahu hasil survei terbaru. Secepat itukah mereka menelepon para responden sebanyak 4 ratusan responden seperti yang diakui pihak IPI? Dan ternyata telesurvei dilakukan hanya setelah responden menyaksikan sesi kedua dan sesi pertama debat putaran kedua. Apakah fair?
Tujuan dan Metode Survei

Dari hasil survey di situs resmi IPI yang bisa diunduh dan dilihat di sini, tujuan survei adalah: Ingin mengetahui kecende rungan prilaku pemilih terhadap calon-calon presiden. Ingin menge tahui persepsi pemilih tentang performa ca- pres dalam acara debat tanggal 15 Juni 2014.
Dengan hanya 4 ratusan responden, Metro TV dengan bangganya mengumumkan kalau JKW duduk di posisi teratas. Penayangan terhadap hasil survei ini ditayangkan dengan intens lewat video grafis yang menggoda masyarakat televisi.
Kita lihat poling Mario Teguh yang punya acara sendiri di Metro TV, Golden Ways. Seminggu lebih sejak poling diedarkan, sudah ada 6 ratus ribu netizen yang menggunakannya. Angka ini cukup banyak ketimbang responden IPI yang hanya 4 ratusan saja. Sementara poling Mario Teguh lebih dapat dipercaya karena sistem poling adalah satu responden = satu komputer (satu browser). Jadi pemilih tidak bisa memilih untuk yang kesekian kali di poling yang sama.
Hingga saat ini, poling The President ala Mario Teguh masih menempatkan Prabowo sebagai capres yang paling banyak dipilih ketimbang JKW.
sumber : http://muslimina.blogspot.com/2014/06/survey-di-metro-tv-penuh-rekayasa.html
posted by @Adimin
Post a Comment