Buku “Spritualitas kader” menampilkan tujuh pesan dan gagasan penting Anis Matta mengenai kondisi internal PKS
Tugas mempertahankan eksistensi sebuah partai politik dalam kondisi
diterpa badai bukan sebuah persoalan mudah untuk seorang pemimpin.
Kondisi inilah yang dialami para pemimpin Partai Keadilan Sejahtera
(PKS), dimana selalu saja ada tekanan hebat dari eksternal dan internal
yang menghantui mereka dalam melawan badai “daging sapi”.
Dalam dimensi internal, para pemimpin PKS dituntut harus mampu
memotivasi kadernya agar tidak mengalami degradasi mental yang
berkepanjangan usai gejolak besar tersebut. Sedangkan sisi eksternal,
para pemimpin PKS diharuskan mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat
luas dan simpatisan parpolnya agar suara partai tidak semakin anjlok
dalam pemilihan umum.
Dalam kondisi dihantam badai itu, Anis Matta diberikan kepercayaan memimpin PKS yang kerap dikenal sebagai partai dakwah.
Berbagai tekanan berat yang dihadapi harus mampu dilaluinya sehingga
dirinya langsung menitikberatkan perjuangan dengan mengoptimalkan safari
dakwah, menemui dan memotivasi para kadernya di daerah agar tidak patah
semangat menjalani ujian berat dari Allah Subhanahu Wata’ala.
Pergerakan cepat Anis Matta dijalankan agar kadernya mampu bangkit
dari “konspirasi” besar. Hasilnya cukup positif, sebab PKS mampu
bertahan dengan perolehan suara 7 % pada Pemilihan Umum Legislatif 2014.
Salah satu kekuataan besar PKS sehingga mampu bertahan dalam kancah
perpolitikan nasional adalah kemampuan Anis Matta mengembalikan
mentalitas kader PKS. Dengan kemampuan memotivasi, menyampaikan gagasan
secara jelas dan sentuhan spritualitas, Anis merangkul semua lapisan
struktur kader dan kemudian masyarakat luas agar tetap bersedia
mendukung perjuangan partai yang berdiri pada masa reformasi ini.
Pendekatan spritualitas dipilih berdasarkan analisis, perlunya setiap
kader mengadu kepada Allah atas berbagi peristiwa besar yang menimpa
partai ini sebagaimana digariskan Al-Qur’an, Hadits Rasulullah dan Sirah
Nabawiyah. Dengan menscaning ruhiyah, diharapkan setiap kader PKS mampu
kembali bangkit memperjuangkan kepentingan besar partai dakwah ini di
Indonesia.
Secara umum, uraian dalam buku ini cukup menarik untuk dibaca sebab
mampu menjelaskan secara utuh bagaimana kondisi kebatinan Anis Matta
dalam menghadapi gejolak politik yang ada. Dengan kemampuan narasi dan
motivasi yang membakar semangat, Anis hendak menunjukkan kepada
kompetitor politiknya, guncangan politik seberat apapun tak akan pernah
mampu meruntuhkan PKS.
Sedangkan kepada kadernya, Anis berkali-kali mengingatkan mereka
harus percaya, seberat apapun goncangan, badai ataupun turbulensi yang
menimpa PKS, partai ini harus tetap berjalan melewati situasi tersebut.
Hasilnya, setahun setelah memimpin PKS, partai ini mampu mencapai angka
maksimal 7& sekaligus menjungkirbalikkan pandangan banyak pengamat
yang meyakini partai ini akan “habis”
Buku “Spritualitas kader” menampilkan tujuh pesan dan gagasan penting
Anis Matta mengenai kondisi internal PKS dan bagaimana posisi PKS dalam
menyikapi situasi kekinian global seperti fenomena Arab Spring. Tujuh
gagasan itu saling bersinergis dan menekankan pada aspek spritualitas
sehingga keyakinan kader PKS akan kemenangan dakwah dari Allah tetap
terjaga. Dalam tulisan “Faktor Kekuataan Dakwah” Anis menekankan
bagaimana spritualitas yang ditandai kedekatan kepada Allah adalah kunci
kemenangan dalam berpolitik. Sedangkan dalam “Seni Menciptakan Karakter
Manusia” dan “Paradigma Kemenangan” Anis meyakini, faktor manusia yang
mampu berfikir dan bermentalitas pemenang, akan berkorelasi positif
dalam kemenangan PKS. Semua diperkuat dalam empat pesan lainnya, bahwa
kepercayaan penuh kepada Allah akan membawa setiap kader berfikir Allah
punya cara sendiri memenangkan dakwah Islam
hdy
posted by @Adimin
Post a Comment