Oleh: Ubedilah Badrun
(Pengamat Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta)
Dalam khazanah Islam, pluralis berkarakter itu ada
pada filosofi "Yakhtalitun walakin yatamayyazun". Makna filosofisnya adalah berbaur tetapi tidak larut.
Kebersamaan dipahami sebagai keniscayaan tanpa harus kehilangan identitasnya.
Sikap Kang Iman menerima menjadi Rektor Universitas Paramadina dan menghadiri
ulang tahun Kompas dalam dua tahun berturut-turut, dan berbagai aktivitas
dengan beragam suku bangsa adalah perilaku seorang pluralis berkarakter yang
Kang Iman tunjukkan.
Dalam konteks kenegaraan pemikiran pentingnya
kebersamaan juga nampak dari 15 solusi krisis yang digagas Kang Iman untuk
Indonesia saat ini. Meski posisi PKS di luar pemerintahan namun Kang Iman
sebagai Presiden PKS mau berbagi ide untuk pemerintah. Ini artinya Kang Iman
mengutamakan kebersamaan sebagai sebuah bangsa (Republika.co.id, 29/8/2015).
Ketiga, pemikiran tentang partai politik Islam
modern. Dalam khazanah pemikiran Islam, pemikiran detail tentang partai politik
berarti meniscayakan dua hal penting, yakni sikap pro demokrasi dan pemikiran
politik Islam yang modern. Penulis mencermati tradisi intelektual Kang Iman
bukan tradisi yang anti demokrasi, tetapi justru intelektual muslim yang pro
demokrasi.
Dalam konteks partai politik Islam Kang Iman
sangat intens fokus pada pentingnya partai Islam modern, dan PKS akan
dijadikanya sebagai contoh partai Islam modern. Dalam analisis media penulis
menemukan pernyataan Kang Iman tentang pentingnya partai politik Islam modern
dengan mengingatkan agar partai politik memperbaiki fungsinya.
Diantaranya ketika Kang Iman menjelaskan fungsi
partai sebagai agregasi ideologi. Bahwa kehadiran partai politik tidak bisa
lepas dari ideologi yang dibawanya. Berbagai pemikiran yang ada dalam partai
politik dirumuskan dalam satu ideologi yang utuh. Ideologi partai itulah yang
dipegang teguh dan menjadi orientasi seluruh aktivisnya.
Partai ini hadir karena membawa ideologi besar
yang sudah jelas. Partai sebagai institusi politik yang lahir dari rahim
republik ini tidak menafikan ideologi bangsa besar ini yaitu Pancasila. Bahwa
seluruh partai harus menjadikan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
ini dan menjadikanya sebagai rujukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
PKS memiliki ideologi partai yang jelas dengan
basis Islam yang jelas untuk memberi manfaat bagi seluruh anak bangsa, dalam
literatur politik Islam disebut rahmatam lil 'alamiin atau menjadi rahmat bagi
seluruh alam (Tribunnews.com,23/8/2015).
Penulis juga menemukan arah pemikiran politik
Islam modern Kang Iman pada upayanya untuk memperbaiki pengelolaan manajemen
partai, meningkatkan kualitas manajemen partai menuju partai modern dan
profesional (hallobogor.com 22/8/2015).
Tiga pemikiran Kang Iman tentang Purifikasi Islam
dalam partai politik, Pluralis Berkarakter, dan Partai Islam modern, jauh lebih
terlihat autentitasnya di banding interpretasi JIL tentang liberalisasi internal
PKS, sekularisasi, dan pluralisme. Pemikiran Purifikasi Islam dalam partai
politik, Pluralis Berkarakter, dan Partai Islam modern menunjukan bahwa Kang
Iman memiliki autentisitas gagasannya sendiri.
Tiga pemikiran di atas seolah mau membalikkan
tesis Nurcholis Majid (Rektor pendahulunya di Universitas Paramadina) tentang
"Islam yes, Partai Islam no" menjadi "Islam yes dan Partai
Islam yes". Berpolitik tanpa harus kehilangan identitasnya sebagai muslim
intelektual. Menerima demokrasi tanpa harus kehilangan jati dirinya sebagai
muslim dan sebagai Indonesia. Semoga.
posted by @Adimin
Post a Comment