“Kita punya Walikota Hebat”
Padang, kota tua yang banyak di
kenang orang akan romantisme masa lalunya, kini mulai berlari menjemput
ketertinggalan. Kota ini bersolek, setelah lama tersuruk di tengah nyaring derap pembangunan kota –
kota lainnya. Adalah mahyeldi, sang Walikota sebagai penyebar virus
pembangunan. Lewat tangannya, impian warga kota bengkuang akan Padang yang
indah, perlahan terwujud.
Jika dulu, beberapa tahu lalu,
Padang dikenal dengan kebisingannya. Ketidakteraturannya, serta tukang palak
yang bejibun banyaknya, kini berbeda. Padang bukan lagi kota centang-prenan,
yang diurus setengah hati. Padang sekarang menuju kota terintegrasi. Kota hebat,
yang punya segala hal tentang kenyamanan dan ketertiban. Warganya juga sudah
boleh menepuk dada, dengan apa yang telah tertoreh.
Lantas siapa yang patut
diprestasi atas perubahan drastis ini? Banyak orang yang terlibat, bejibun
banyaknya ikut serta dalam membangun. Tapi, tentu, Walikota Padang Mahyeldi,
adalah orang pertama yang patut diapresiasi. Buya, adalah inisiator perubahan
bersama wakilnya Emzalmi.
Tangan dingin Wako dinilai ampuh
mengubah wajah kota. Seperti pembenahan yang dilakukan di kawasan pantai Padang.
Kawasan itu kini berubah signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laut
luas tampak dari jauh, orang berdagang ramai, pengunjung nyaman, tukang palak
tak nampak. Semuanya teratur.
Semua bangunan rumah makan dan
kios yang dibuat pedagang disepanjang pantai dibongkar dan dibersihkan. Bahkan saat
ini Pemko sudah memiliki desain dan bakal menyulap kawasan itu menjadi kawasan
pendestrian yang indah dan nyaman bagi pengunjung. “Salut kita dengan Wako. Berkat
tangan dinginnya, beberapa sudut dari kota ini sudah mulai berubah secara
signifikan. Ini perlu kita apresiasi, karena hasil kinerja Mahyeldi memang
nyata,” sebut Anton (40), warga Veteran.
Perubahan signifikan dalam waktu
dekat ini, terang dia adalah prestasi yang luar biasa yang hanya bisa dilakukan
oleh orang-orang yang memiliki kharisma memimpin yang luar biasa juga. “Sebenarnya
ilmunya tak ada. Ilmunya di Wako kita. Orang-orang itu (pedagang-red) mau nurut
dan pindah karena memang komunikasi dan pendekatan yang dilakukan Wako dan
jajarannya sekarang lebih mengena,” pujinya lagi. Ia berharap, Wako Padang tak
hanya mampu membenahi pantai padang, tapi juga lokasi wisata lainnya di Kota
Padang. Sehingga kota ini menjadi lebih hidup dan ramai.
Warga Purus, Syafii (52)
mengatakan, perubahan yang signifikan ini adalah prestasi yang luar biasa dan
telah menimbulkan dampak sosial yang signifikan pada masyarakat Purus dan
sekitarnya. Saat ini kawasan itu menjadi ramai oleh wisatawan.
“Selain warga Kota Padang, yang paling
diuntungkan warga sini. Mereka berdagang dan bisa untung besar, karena
pengunjung banyak,” sebutnya.
Apresiasi yang sama juga dilontarkan
terhadap kinerja Wako yang berhasil menata Pasar Lubuk Buaya denga menaikkan
pedagang ke lantai II. Selama ini, kawasan itu tampak sumpek dan rentan macet
pada siang dan malam hari. Namun sekarang kemacetan semakin berkurang, karena
pedagang sudah dipindahkan dan lantai bawah dipersiapkan menjadi lokasi parkir.
“Mudah-mudahan pedagang itu tak turun lagi, sebut Beni (38) warga Lubuk Buaya.
Menurutnya, berhasilnya
pemindahan pedagang tersebut adalah gambaran prestasi bagi Pemko. Bahkan jika
Wako mau bekerja, kawasan Banda Buek juga sudah sangat dinanti masyarakat untuk
dibenahi. Sehingga, kemacetan disana dapat ditekan. Dalam kondisi sekarang,
terang dia, kawasan Padang-Solok adalah kawasan central sehingganya harus
diamankan dan bebas dari kemacetan. “Kita yakin dengan tangan dinginnya Wako
yang sekarangl kawasan Banda Buek juga bakal tertata dalam waktu dekat,” kata
dia.
Pantai Padang, bila benar-benar
bersih dari bangunan serta lapak pedagang, nantinya Pemko Padang mulai menata
objek wisata yang satu ini. Rencananya, akan dibangun sea world dan aneka permainan lainnya di Pantai Padang. Sea World adalah area permainan air
berupa aquarium besar yang bisa dimasuki pengunjung, menyerupai.
Tidak hanya membangun sea world, Pantai Padang juga menyajikan
aneka permainan air bagi pengunjung. Bagi pengunjung yang ingin menikmati
berbagai permainan air, nantinya kawasan Pantai Padang juga akan dilengkapi
berbagai arena permainan berupa banana
boat, jet ski, parasailing dan aneka permainan lainnya.
Tak hanya itu, nantinya, di
seputaran Danau Cimpago (blok K LPC) juga akan dibangun panggung budaya. Panggung
ini nantinya akan difungsikan untuk menggelar berbagai pertunjukan seni budaya
Minangkabau. Untuk mempermudah pengunjung dari arah Veteran ke Pantai Padang,
nantinya juga akan dibangun sebuah jembatan dari depan Hotel Mercure melintas
diatas Danau Cimpago menuju kawasan pantai. Selanjutnya juga akan dibangun
sarana parkir di sisi barat dan sisi timur Danau Cimpago. Disisi barat akan
dibangun dengan memanfaatkan face yang ada. Sementara parkir sisi timur akan
diwujudkan berupa gedung parkir yang representatif yang sekaligus berfungsi
sebagai shelter bagi pengunjung.
“Ini Langkah Maju”
Pengamat sosial yang juga
praktisi pendidikan Davip Maldian menilai penataan, keberhasilan pemerintah
Kota Padang dalam menata Pantai Padang dan pasar merupakan langkah maju yang
patut disyukuri masyarakat. Tinggal lagi peran serta masyarakat untuk ikut
mendukung.
“Kita sangat mengapresiasi
langkah maju yang dilakukan Pemko Padang saat ini. Kita tak menyangka Wako
selaku top-leader di kota ini sudaj
menunjukkan ketegasannya,” sebut Davip Maldian, selasa siang.
Namun upaya penataan ini, kata
dia, tidak akan ada artinya jika tak didukung oleh perubahan mental dari
masyarakat. Pemko menurutnya masih mempunyai tugas beratmerubah mindset masyarakat terutama di seputar
lokasi pantai agar lebih ramah terhadap pengunjung. Untuk itu kedepan, Pemko
harus bisa menertibkan prilaku main pada pedagang atau petugas juru parkir.
“Pengunjung itu biasanya mau bisa
membayar beberapa saja, asal mereka tak merasa ditipu,” sebut sosok yang juga
Ketua Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia ini.
Pemko Padang harus mampu
menertibkan semua-harga makan yang ditawarkan di kawasan pantai sehingga
pedagang tak merasa ditipu. “Kalau orang sudah merasa tertipu, dia tidak akan
mau balik lagi,” sebutnya.
Begitu juga dengan keberhasilan
Pemko Padang menata pasar Lubuk Buaya. Keberhasilan itu menurutnya juga bisa
menular ke pasar-pasar lainnya.
Sumber: Harian Pos Metro Padang,
Rabu 3 Februari 2016
posted by @Adimin
Post a Comment