وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ
Potongan ayat tsb menjadi acuan bahwa sejarah pasti akan terulang walau
dg pelaku dan tokoh yg berbeda. Pertarungan ideologi antara Fir'aun dan
Musa, pertempuran haq dan bathil yg ditokohkan Thalut dan Jalut atau yg
kita kenal dg GOLIAT sedang terjadi dan akan terus terjadi selama
panggung sejarah masih ada.
"Dan demikianlah hari-hari (kejayaan dan kehancuran) itu kami pergilirkan diantara manusia...," kata Alloh (QS 3:140).
Pertarungan ideologi dan pertempuran haq dan bathil kini Alloh
perlihatkan di Mesir dg cara yg lain. Penguasa zhalim seperti Mubarak yg
berkuasa selama 30th akhirnya tumbang dg kehinaan. Selama masa
berkuasanya tidak pernah memihak kpd syariat Allah. Para pendakwah dan
aktifis islam menjadi bulan bulanan kekejamannya. Jangankan ikhwanul
muslimin yg menjadikan politik sbg salah satu bagian dari dakwahnya,
gerakan islam macam jamaah tabligh yg menekankan pembinaan akhlak atau
jamaah salafiah yg lebhi memfokuskan kajian kitab, saja tdk dibiarkan
bebas oleh mubarak dalam menjalankan misi dakwahnya.
Kini, ketika skenario sejarah sdg berjalan, Sang Sutradara kehidupan mengharuskan Mubarak mengakhiri perannya dg kehinaan -watanzi'ul mulka, wa tudzillu man tasya-.
Kekuasaan yg dibanggakan, kini tak ada apa-apanya. Usianya uzur yg
penyakitan harus mendekam dibalik jeruji besi. Itulah balasan bagi yg
memenjarakan dan menyiksa hingga mati para pewaris nabi. Harta benda yg
dikumpulkan dan dilarikan keluar negeri tdk ada artinya lagi, apalagi
kini mulai dibekukan aset ilegal tsb.
Bisa jadi, skenario yg sama yang sedang dimainkan Sang Sutradara
Kehidupan akan diberikan kpd pemeran utama bernama Mohamed El Baradei,
mantan ketua IAEA PBB yg tlah membuka jalan bagi AS utk menjajah Irak
dan mengeksekusi mati Saddam Hussein. Pemilik televisi swasta penebar
fitnah dan ketua partai dustur yg sekuler inipun tidak segan-segan
menjegal syariat Alloh ditegakkan dlm tataran negara. Bahkan Baradei tak
segan-segan mengundang AS dan Eropa utk menjegal pemberlakuan
konstitusi baru mesir yg pro syariah. Baradei berharap dapat menjadi
presiden Mesir stelah Morsi dapat digulingkan melalui kudeta
internasional.
Baradei tidak sendirian, tokoh sekuler, liberal, kroni mubarak, sosialis
nasseris, hingga kafir koptik spt Hamden Sabbahi, Amr Mousa, Tovik
Ukasyah bergandengan tangan menolak syariat islam.
Mereka bagaikan Haman dan para pembantu firaun lainnya yg
terang-terangan menolak dialog dan mengabaikan kebaikan yg disampaikan
Nabi Musa.
Sabtu 22 Desember 2012 (saat digelarnya Referendum terakhir) menjadi
saksi bagi rakyat mesir dan dunia internasional, bahwa publik mesir
masih menginginkan islam sbg aturan kehidupan bagi negaranya. Para
penolak syariat islam akan menjadi Sampah Sejarah dan dihinakan generasi
yg akan datang.
wallahu a'lam
Ahad, 23 Desember 2012
CATATAN (ed):
Hasil perhitungan Referendum tahap kedua: 6553 TPS dari total 6724 (97%) yang mendukung Konstitusi YES 71% (5,749,743) NO 29% (2,343,247). Pro Konstitusi dan Pro Mursi menang telak.
posted by Adimin
Post a Comment