Home » » ANTARA JIMA DAN ZINA

ANTARA JIMA DAN ZINA

Written By @Adimin on 09 January, 2013 | January 09, 2013






Secara prilaku fisik, antara jima’ dengan zina mungkin sama saja. Dan dari segi kepuasan badaniah pun mungkin demikian. Tapi lantas kenapa ada sebagian orang yang memilih berjima’ sementara yang lain memilih sebaliknya? Hal itu terkait erat dengan beberapa alasan yang di luar masalah fisik. Inilah yang akan membedakan dua aktivitas yang serupa tapi tak samaini. Maka, mari kita pertimbangkan beberapa perbedaan di bawah ini! Sehingga, ketika tiba waktunya, kita tidak salah dalam memilih…

Ikatan yang Kuat

Menikah adalah syarat mutlak seseorang melakukan jima’. Sementara zina menolak ikatan semacam ini. Proses pernikahan tidak mudah dan seseorang harus bersungguh-sungguh untuk menempuhinya. Maka ia tidak akan sembarangan memutuskan ikatan pernikahan begitu saja.
Sementara itu ikatan dua pezina sangat rapuh. Di satu saat mereka saling mengatakan, “Aku akan mencintaimu selamanya dan hanya ajal yang akan memisahkan kita…”. Tapi sesaat kemudian dengan mudahnya mereka berkata, “Kita putus!”. Seorang wanita tidak akan bisa melakukan tuntutan apapun terhadap pasangan zinanya jika terjadi hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Karena, “Bukankah kita melakukannya atas dasar suka sama suka? Dan bukankah kita bukan suami istri?”


Pria Pemberani

Pernikahan hanya dilakukan oleh pria-pria pemberani, Karena para penakut akan lebih memilih zina. Ingatlah bahwa dalam pernikahan ada tanggung jawab. Ada tugas menafkahi bagi suami, ada ketaatan bagi istri. Ditambah lagi merawat anak-anak yang lahir dari hasil hubungan itu.
Para pezina tidak berani seperti itu. Prianya tidak ingin menafkahi, dan wanitanya tidak ingin merawat anak. Mereka tidak mau berhubungan baik dengan keluarga pasangannya, karena mereka lebih senang berduaan dan tidak ingin dipusingkan oleh segala hal yang dianggap merepotkan.


Kesetiaan Cinta

Ketika dua orang memutuskan untuk menikah, maka mereka siap untuk saling setia. Istri akan menjaga kehormatan suaminya, dan suami akan menyayangi istri sepenuhnya. Sedang jika seseorang memilih untuk berzina, maka dia tidak tahu apakah pasangannya setia atau tidak. Dia tidak akan tahu dengan siapa saja pasangannya pernah berzina, atau dengan siapa dia  akan selingkuh.

Bersih dan Aman

Ketika suami istri saling setia dengan pasangannya, maka ia telah berperilaku hidup bersih. Ia tidak pernah takut akan terkena penyakit ini dan itu, penyakit yang sangat ditakuti para pezina. Untuk siapa kondom diproduksi? Untuk orang-orang yang takut tertulari penyakit ini dan itu. Takut hubungan badannya “membekas dan meninggalkan jejak”. Karena apa? Karena, meski rajin merawat tubuh dan rutin ke salon, para pelaku zina tetap bermain-main di area yang kotor dan mengerikan. Tak ada sakinah—ketenangan dalam hubungan mereka.


Berbagi Kebahagiaan

Ketika dua orang menikah, maka kebahagiaan tidak hanya dirasakan oleh pelakunya saja. Proses pernikahan dilaksanakan secara terang-terangan, sehingga menciptakan kebahagiaan pada orang-orang di sekelilingnya. Bahkan pernikahan seringkali memberikan berkah, membuka pintu rizki, dan semua orang tersenyum puas atas proses pernikahan itu.
Sementaa itu, zina selalu dilakukan dengan cara tertutup, sembunyi-sembunyi dan seringkali melahirkan musibah bagi banyak orang. Orang tua berduka, kawan-kawan mencibir, dan tetangga saling menggunjing.


Ibadah Paling Indah

Apakah perbedaan “seseorang yang makan makanan hasil curian” dengan “orang yang ikut perlombaan makan”? Secara fisik keduanya sama-sama kenyang. Tapi yang satu dicap penjahat, yang lain dapat hadiah. Demikian pula dengan jima’. Selain mendapatkan kepuasan fisik, dua orang yang berjima’ akan mendapatkan pahala yang besar tatkala dalam prosesnya mereka niatkan untuk ibadah kepada Allah.

Adakah ibadah yang lebih indah selain melakukan hubungan semacam itu dengan niat menggapai ridha Allah kemudian dibalas Allah dengan pahala yang berlipat-lipat ganda?

Sementara zina, kenikmatannya bersifat semu karena pelakunya selalu dikejar-kejar oleh perasaan bersalah. Dia akan membawa beban dosa seumur hidupnya jika tidak mau bertaubat atas perbuatannya. Tidak perlu menunggu adzab akhirat, pelaku zina akan mendapatkan banyak kemalangan atas dosa yang telah ia perbuat.
 


posted by Adimin
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger