Secara prilaku fisik, antara jima’ dengan
zina mungkin sama saja. Dan dari segi kepuasan badaniah pun mungkin demikian.
Tapi lantas kenapa ada sebagian orang yang memilih berjima’ sementara yang lain
memilih sebaliknya? Hal itu terkait erat dengan beberapa alasan yang di luar
masalah fisik. Inilah yang akan membedakan dua aktivitas yang serupa tapi tak samaini. Maka, mari kita pertimbangkan beberapa
perbedaan di bawah ini! Sehingga, ketika tiba waktunya, kita tidak salah dalam
memilih…
Ikatan yang Kuat
Menikah adalah syarat mutlak seseorang
melakukan jima’. Sementara zina menolak ikatan semacam ini. Proses pernikahan
tidak mudah dan seseorang harus bersungguh-sungguh untuk menempuhinya. Maka ia
tidak akan sembarangan memutuskan ikatan pernikahan begitu saja.
Sementara itu ikatan dua pezina sangat rapuh.
Di satu saat mereka saling mengatakan, “Aku akan mencintaimu selamanya dan hanya
ajal yang akan memisahkan kita…”. Tapi
sesaat kemudian dengan mudahnya mereka berkata, “Kita putus!”. Seorang wanita tidak akan bisa melakukan
tuntutan apapun terhadap pasangan zinanya jika terjadi hal-hal buruk yang tidak
diinginkan. Karena, “Bukankah kita melakukannya atas dasar suka
sama suka? Dan bukankah kita bukan suami istri?”
Pria Pemberani
Pernikahan hanya dilakukan oleh pria-pria
pemberani, Karena para penakut akan lebih memilih zina. Ingatlah bahwa dalam
pernikahan ada tanggung jawab. Ada tugas menafkahi bagi suami, ada ketaatan
bagi istri. Ditambah lagi merawat anak-anak yang lahir dari hasil hubungan itu.
Para pezina tidak berani seperti itu. Prianya
tidak ingin menafkahi, dan wanitanya tidak ingin merawat anak. Mereka tidak mau
berhubungan baik dengan keluarga pasangannya, karena mereka lebih senang
berduaan dan tidak ingin dipusingkan oleh segala hal yang dianggap merepotkan.
Kesetiaan Cinta
Ketika dua orang memutuskan untuk menikah,
maka mereka siap untuk saling setia. Istri akan menjaga kehormatan suaminya,
dan suami akan menyayangi istri sepenuhnya. Sedang jika seseorang memilih untuk
berzina, maka dia tidak tahu apakah pasangannya setia atau tidak. Dia tidak
akan tahu dengan siapa saja pasangannya pernah berzina, atau dengan siapa dia
akan selingkuh.
Bersih dan Aman
Ketika suami istri saling setia dengan
pasangannya, maka ia telah berperilaku hidup bersih. Ia tidak pernah takut akan
terkena penyakit ini dan itu, penyakit yang sangat ditakuti para pezina. Untuk
siapa kondom diproduksi? Untuk orang-orang yang takut tertulari penyakit ini
dan itu. Takut hubungan badannya “membekas dan meninggalkan jejak”. Karena apa?
Karena, meski rajin merawat tubuh dan rutin ke salon, para pelaku zina tetap
bermain-main di area yang kotor dan mengerikan. Tak ada sakinah—ketenangan dalam hubungan mereka.
Berbagi Kebahagiaan
Ketika dua orang menikah, maka kebahagiaan
tidak hanya dirasakan oleh pelakunya saja. Proses pernikahan dilaksanakan
secara terang-terangan, sehingga menciptakan kebahagiaan pada orang-orang di
sekelilingnya. Bahkan pernikahan seringkali memberikan berkah, membuka pintu
rizki, dan semua orang tersenyum puas atas proses pernikahan itu.
Sementaa itu, zina selalu dilakukan dengan
cara tertutup, sembunyi-sembunyi dan seringkali melahirkan musibah bagi banyak
orang. Orang tua berduka, kawan-kawan mencibir, dan tetangga saling
menggunjing.
Ibadah Paling Indah
Apakah perbedaan “seseorang yang makan
makanan hasil curian” dengan “orang yang ikut perlombaan makan”? Secara fisik
keduanya sama-sama kenyang. Tapi yang satu dicap penjahat, yang lain dapat
hadiah. Demikian pula dengan jima’. Selain mendapatkan kepuasan fisik, dua
orang yang berjima’ akan mendapatkan pahala yang besar tatkala dalam prosesnya
mereka niatkan untuk ibadah kepada Allah.
Adakah ibadah yang lebih indah selain melakukan hubungan semacam itu dengan
niat menggapai ridha Allah kemudian dibalas Allah dengan pahala yang
berlipat-lipat ganda?
Sementara zina, kenikmatannya bersifat semu
karena pelakunya selalu dikejar-kejar oleh perasaan bersalah. Dia akan membawa
beban dosa seumur hidupnya jika tidak mau bertaubat atas perbuatannya. Tidak
perlu menunggu adzab akhirat, pelaku zina akan mendapatkan banyak kemalangan
atas dosa yang telah ia perbuat.
posted by Adimin
Post a Comment