TAWADHU? Apa sih? Ketawa tapi merdu? Atau ketawa semanis madu? Hehehe
Eits… ini bukan masalah ketawa fren. Ini tentang kebaikan. Jadi, apa sih tawadhu?
Tawadhu artinya
rendah. Masa iya ada kebaikan tapi ‘rendah’?! tenang dulu, itu baru
arti secara harfiah atau secara bahasa. Nah, kalau secara istilah tawadhu
artinya kita nggak melihat diri kita memiliki nilai lebih dibandingkan
hamba Allah yang lainnya, kalau disingkat sih rendah hati, nggak sombong
dan rajin menabung (rajin menabungnya sih enggak hehehe).
Tawadhu ini penting banget dimiliki ama kita, kenapa?
Hmm,
pernah nggak ketemu orang atau bahkan temen deket yang selalu dengerin
curhat kita selama bertahun-tahun tapi dia sendiri nggak terlalu banyak
bicara tentang prestasinya atau gaya berbicaranya sederhana, tau-tahu
kalian dapat info dari orang lain kalo temen kita itu sempat juara
olimpiade internasional, terus beberapa kali dapat tawaran beasiswa
keluar negeri?! Ya pasti kagumnya jadi double kan? Pertama kagum karena
prestasinya itu, kedua karena kerendah hatiannya yang nggak pernah
menyebutkan hal-hal yang pernah diraihnya. Sebenernya Rasulullah SAW.
udah ngasih sinyal ke kita tentang orang yang tawadhu akan Allah muliakan “Dan tiada seseorang yang bertawadhu’ kepada Allah, melainkan dimuliakan (mendapat ‘izzah) oleh Allah.” (HR. Muslim).
Dahsyat banget kan? Selain itu juga tawadhu itu keren, karena banyak ulama yang keren karena ke tawadhu-annya, yah jangan jauh-jauh deh, Nabi Muhammad SAW. begitu tawadhu.
Beliau itu kan keturunan dari Bani Hasyim A.K.A keturunan dari
bangsawan Arab. Kakeknya aja presiden di zamannya, tapi beliau nggak
malu tuh buwat menggembala hewan atau bahkan jadi karyawannya Khodijah
yang jualin baju di pasar. Nabi Muhammad SAW. bahkan selalu menjaga
shalat malam sampai kaki beliau bengkak-bengkak padahal beliau udah
pasti dijamin masuk surga.
Kalau kita tau kita udah dijamin masuk
surga, pasti udah bikin pengumuman pake speaker dimesjid-mesjid rumah,
bikin status fb, ngetweet sambil mention semua orang yang udah follow
kita kalau kita dijamin masuk surga terus minta orang-orang yang kita
kasih tahu bilang ‘wow’sambil koprol. Haduh-haduh untung aja kita belum
tahu kalau kita akan masuk surga, jadi kita nggak akan coba
berani-berani ninggalin shalat, shaum, sedekah dll.
Nah fren,
tawadhu itu bukan hanya nggak ngomong tentang prestasi, harta dan
potensi yang kita punya ke orang lain biar diakui eksistensi kita. Tapi
penampilan dan sikap pun harus tawadhu. Nabi Muhammad SAW. n
friends kayak Abu Bakar padahal mampu buat beli pakaian dari sutra tapi
beliau dan shahabatnya itu selalu berpakaian sederhana, nggak berlebihan
tapi nggak kekurangan juga. Abu Bakar itu dikenal sebagai saudagar
paling kaya loh fren n orang paling berpengaruh juga dikalangan kaum
Quraisy. So, sederhana dalam penampilan itu bukan pake celana jeans
lubang-lubang, kaos belel, sepatu nganga atau pake baju yang sama selama
seminggu, jatuhnya malah jadi berlebihan bagian sisi negatifnya. Tapi
sederhana disini adalah penampilan yang sederhana, penampilan yang
sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, tanpa berlebih-lebihan tapi
sesuai syariat (hukum) Islam.
Sekarang jelas kan fren, kalau tawadhu itu keren?! Rata-rata orang besar n tokoh dunia itu selalu tawadhu
(rendah hati). Contohnya presiden di era reformasi kita yakni Pak
Habibi, nggak pernah tuh beliau menyebut-nyebut kebaikan selama beliau
menjabat jadi presiden atau Pak Ahmad Heryawan dari puluhan prestasinya
di skala nasional maupun internasional beliau nggak pernah nyempatin
diri repot-repot ngumumin daftar prestasinya, tapi pada akhirnya selalu
ada jalan bagi orang lain buwat mengetahui setiap celah kebaikan mereka
yang menyebabkan semakin bertambah kekaguman kita.
Tapi yang
harus dicatet nih, kalo kita melakukan kebaikan kemudian di sembunyikan
tapi berharap suatu saat nanti orang lain tau tentang kebaikan yang kita
lakukan, itu namanya bukan tawadhu, bisa jadi dosanya jadi
double. Jadi kita perlu hati-hati ya, biarlah Allah SWT. yang menilai
usaha kita dan malaikat turut menyaksikannya bukan makhluk yang
menyebabkan segala amal kebaikan itu dapat menjadi nggak berguna
(sia-sia) dan jangan lupa juga buwat tidak merasa diri lebih baik dari
orang lain karena itu ciri orang yang tawadhu.
So, yuk kita tawadhu… supaya Allah ridho ama kita, supaya keridhoan Allah bisa mengantarkan kita ke surga.Amiin
posted by Adimin
Post a Comment