Home » , » Pasar Bandarbuat Tak Kunjung Selesai, Komisi II Gregetan

Pasar Bandarbuat Tak Kunjung Selesai, Komisi II Gregetan

Written By Unknown on 12 April, 2013 | April 12, 2013



SAWAHAN, METRO - Ketua Komisi II Arnedi Yamen mengaku gregetan dengan pola pembenahan pasar Bandarbuat yang dilakukan Pemko Padang. Permasalahan Pasar Bandarbuat sudah menjadi permasalahan yang berbolak-balik dan tidak kunjung selesai.

“Sebelumnya ada beberapa prasyarat yang diminta oleh pedagang yang harus dipenuhi oleh investor. Hal ini juga  belum diwujudkan dan menjadi. Kendalanya saat ini adalah  kelengkapan yang ada pada lantai dua pasar yang belum memadai,” jelas kader PKS itu.

Dikatakan pada  awal dahulu, tahun 2011, Pemko pernah berjanji menutup dari kerusakan tersebut. Akan tetapi tapi tidak dikerjakan. Begitu juga ketika akan dilakukan pemindahan. Dia berharap harus ada ketegasan dari Pemko, ketika pedagang dipindahkan ke lantai dua maka bagian bawah tidak dipakai lagi.

“Nah, ketika pedagang dipindahkan ke atas, bagian bawah masih juga dimanfaatkan, Jadi, ada ketidakadilan dalam hal ini. Kondisinya tidak begitu nyaman berjualan di bagian atas dan mengurangi jual beli mereka para pedagang,” ungkapnya.

Pihaknya menilai tidak ada keseriusan Pemko dalam pengelolaan pasar.  “Manajemen yang tidak baik dan kemauan untuk mengelola kurang. Cenderung dibiarkan semua. Ini dibiarkan berlarut-larut tanpa ada keberpihakan pada masyarakat. Kita cukup gregetan juga melihat tingkah pemko,” tuturnya.

Kepala Dinas Pasar Tasril Tasar, justru membantah hal tersebut. Ia mengatakan  ada orang-orang tertentu di Pasar Bandarbuat yang melakukan aktivitas illegal diantaranya pemungutan, penyewaan payung, bahkan pedagang yang datang dari luar juga dilakukan pemungutan pembayaran.

“Secara menyeluruh, para pedagang menginginkan hal yang terbaik. Daripada tetap bertahan dengan suasana yang becek, tergenang air,  dan tidak memadai untuk ukuran pasar satelit,” jelas Tasril.

Ia menilai ada kecemasan dari pedagang  akan kehilangan lapangan pekerjaan. Pihaknya mengakui telah memberikan dengan memfasilitasi pedagang dengan investor agar mereka tidak akan kehilangan pekerjaan.

Bahkan, lanjutnya, Dinas Pasar juga telah memberikan petak-petak baru dibagian atas tersebut. Akan tetapi prosedurnya disamakan dengan pedagang lain. “Tapi kenyataannya tetap terjadi kontra di lapangan,” keluhnya.

Solusi jangka pendek yang ditawarkan Dinas Pasar adalah untuk terus melakukan pendekatan kepada pedagang pasar. Karena pedagang tidak mau pindah, maka berimbas pada kemacetan lalu lintas. Padahal, kondisi berjualan di lantai II akan lebih nyaman.

“Kita sudah memasang listrik, berikan WC, alirkan air dan perbaikan air. Ibarat pindah ke rumah baru, maka tidak akan langsung sempurna, semuanya butuh proses. Kalau berkutat dengan masalah pindah terus, yang rugi adalah pedagang sendiri,” jelasnya.

Apalagi, lanjutnya, dalam hal ini pedagang tidak dibebankan biaya. Untuk petak toko yang ada di lantai dua nantinya adalah urusan pedagang dengan investor. “Seharusnya pasar Bandarbuat ini adalah pasar yang paling bagus di seluruh pasar satelit yang ada. Apalagi posisi yang strategis yang  juga ada BUMN. Kalau keadaannya baik dan pedagang naik keatas, maka program CSR dari BUMN bisa dimanfaatkan,” tutupnya.

*Posmetro Padang


posted by @A.history
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger