Pembangunan Kawasan Pertanian dirancang untuk meningkatkan efektifitas,
efisiensi, penganggaran dan mendorong keberlanjutan kawasan komoditi unggulan.
Batas satu kawasan padi minimal 5.000 ha dan di Kabupaten Solok terdapat di
Kawasan Padi Gunung Talang.
Ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno dalam acara kunker ke Kawasan Padi Gunung Talang di Nagari Parambahan Kecamatan
Bukit Sundi Kabupaten Solok, Rabu sore (15/5). Hadir dalam kesempatan itu Kadis
Pertanian Ir. Djoni, Kadis Sosial Abdul Gafar, SE, MM, Kabiro Humas Irwan,
S.Sos, MM.
Lebih jauh Irwan Prayitno menyampaikan, bahwa saat ini di beberapa
daerah terlah berhasil meningkatkan produksi padi dari biasanya 4 - 4,5 ton/ha,
dapat menjadi 7 – 11,2 ton/ ha. Hasil ini merupakan kebanggaan kita bersama
dalam rangka meningkatan produksi padi untuk swasembada pangan dan suplus beras
10 juta ton tahun 2014.
Oleh karena itu kami menantang petani di Kawasan Padi Gunung Talang ini
mampu mencapai produksi di atas 8 ton/ha. Apalagi kita mengetahui beras Solok
amat terkenal di seluruh dunia sebagai beras terenak dan ternama lewat lagu
“Bareh Solok“, ujarnya.
Irwan Prayitno juga menyampaikan, pendukung kawasan pertanian juga
dilakukan sub sektor terkait. Sehingga membentuk rangkaian sistem agribinis
secara utuh. Baik dalam bentuk penyediaan benih secara mandiri, sistem budidaya
yang kompetitif secara terpadu yang dipelopori oleh petani dan kelompok tani
atau gabungan kelompok tani.
Ada tujuh indikator keberhasilan kawasan, antara lain, meningkatnya
prosuksi dan mutu, meningkatnya aktivitas pasca panen. Meningkatnya aktivitas
pengolahan hasil dan nilai tambah, meningkatnya jaringan pemasaran,
meningkatnya pendapatan pelaku usaha, meningkatnya penyerapan tenaga kerja dan
meningkatnya aksesibilitas terhadap sumber keuangan, output teknologi dan informasi.
Produktifitas padi di Kabupaten Solok pada tahun 2012 baru mencapai 5,14
ton gkg (gabah kering giling), hal ini telah berada di atas rata-rata Sumatera
Barat sebesar 5.02 ton gkg. Pada tahun 2013 ini diharapkan meningkat minimal
4-5 kuintal/ha dengan sasaran produksi 337.242 ton gkg yang merupakan 14 % dari
produksi Sumatera Barat.
Untuk kita dibantu Kementerian Pertanian dalam berbagai kegiatan antara
lain, SL-PTT padi 560 unit untuk 14.000 ha dengan dana sebesar Rp. 3 Miliar.
Kegiatan penakar benih 50 ha dengan dana Rp. 175 juta, irigasi desa pada areal
720 ha dengan dana Rp. 720 juta. Pengembangan System Of Rice Intensification
(SRI) pada 60 kelompok tani pada luasan 1.200 ha dengan dana Rp. 2,4 Miliar,
yang sebagian besar dana ini disalurkan dalam bentuk bansos.
Produksi sayur kabupaten Solok mencapai 200 ribu ton yang merupakan 25 %
dari produksi sayur Sumatera Barat, untuk mendukung kawasan sayur ini
Kementerian Pertanian memberikan alokasi dana Rp. 700 juta. Dan pengembangan
Kawasan Tanaman Hias juga dialokasikan dana Rp. 520 juta.
Serta untuk mendukung peningkatan kualitas produksi tanaman pangan
seperti beras organik, beras merah dan beras hitam organik pada tahun 2012
difasilitasi 1 unit RMU (Rice Miling Unit) sedang untuk tahun 2013 ini dialokasikan
kegiatan Revitalisasi Penggilingan Padi Kecil (PPK) untuk 10 kelompok tani
dengan dana Rp. 800 juta, ungkapnya.
Dalam
kesempatan tersebut Gubernur Irwan Prayitno dan rombongan berkesempatan
meninjau kelompok Peternak Kubang Sebilan di Nagari Jawi-Jawi Kecataman Talang
Kab Solok.
*https://www.facebook.com/photo.php?fbid=544493238927625&l=f635879f86
posted by @A.history
Post a Comment