Home » , » Gubernur Sumbar Ajak Bupati Entaskan Kemiskinan

Gubernur Sumbar Ajak Bupati Entaskan Kemiskinan

Written By Unknown on 06 May, 2013 | May 06, 2013



Padang - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengajak para Bupati dan Wali Kota untuk memprioritaskan pengentasan kemiskinan dengan memfokuskan pelaksanaan program pembangunan pada lintas Sektor melalului pola pemberdayaan masyarakat.

"Sebagus apapun program yang dipersiapkan dan dipikirkan kepala daerah, tapi Kalau pemberdayaan masyarakat tak dilakukan akan sulit berhasil mencapai target." Kata Gubemur Irwan Prayitno di gubernuran di Padang, Jum’at.

Menurut Gubernur, Salah satu upaya cukup strategis dalam pengurangan kemiskinan dan pengangguran di Sumbar dengan menyentuh potensi yang dimiliki masyarakat sendiri, sehingga program yang dilaksanakan sesuai keingian dan kebutuhkan.

Kini angka Kemiskinan tingkat provinsi, setiap tahun terjadi penuranan dan akhir 2012 Sudah di posisi delapan persen. Angka pengangguran tercatat 142.186 orang yang harus dibuka pelaung Kerja dan usahanya.

Dalam gerakan pengentasan kemiskinan dan pengangguran semua instansi pemerintah daerah dapat berperan dengan memberikan berbagai kecakapan hidup dan memotivasi, misalnya melaksanakan pelatihan-pelatlhan di bidang bengkel, menjahit, masak atau tata boga dan Iainnya.

Kecakapan hidup yang dimiliki masyarakat miskin atau pengangguran akan bisa berusaha secara mandiri, meskipun modal awal terbatas. Sekarang tinggal bagaimana menjadi tekad bersama untuk menggerakkan dan memberdayakan masyarakat tersebut.

Gubernur mengatakan, berusaha dengan mandiri sudah pilihan dan cocok dengan karakter masyarakat Minang yang suka berdagang. Masyarakat Kalau menjadi pekerja dalam berbagai program padat Karya, produktivitasnya akan rendah Karena tak mau diatur dan diperintah.

Maka masyarakat memilih menjadi manajer dan pekerja sendiri serta target pendapatan yang diinginkan usaha yang digelutinya, jika pun ada usaha yang kerja sama tetapi polanya bagi hasil.

Irwan mengatakan satu bukti masyarakat tak mau jadi pekerja di Sumbar di antaranya tak ada industri besar yang bertahan lama, seperti perusahaan biscuit akhirnya tutup. Jika sekarang ada perusahaan besar atau banyak program padat Karya dilakukan, pekerja banyak yang didatangkan dari laur daerah, terutama dari Jawa.

Akan lain halnya, jika ada kegiatan sistem borongan suatu Kegiatan mungkin ada pekerja dari masyarakat Minang, karena menentukan batas waktu selesai sesuai target mereka.

Gubernur minta instansi di Kabupaten dan Kota termasuk kepala daerahnya mencontoh pola dan strategi yang dilakukan Wali Kota Sawahlunto Amran Nur, yang mampu menekan angka pengangguran sampai 2,4 persen atau nomor dua terbaik di Indonesia setelah Bali.

Padanal, pada 2002 Kota Sawahlunto dikhawatirkan banyak orang di negeri ini akan menjadi Kota mati dan dihuni hantu Karena akan ditinggalkan penduduknya, akibat usaha tak ada harapan di Kota tambang itu.

Fakta itu, Kata Gubernur, semua anggapan banyak orang termasuk Kalangan elite di negeri ini terjawab sudah, bahwa Sawahlunto yang memiliki empat Kecamatan itu bangkit, bahkan bertaburan prestasi.

“Upaya yang dilakukan Wali Kota Sawanlunto pola pemberdayaan masyarakat secara optimal setiap program yang dijalankan sesuai dengan diharapkan masyarakat dan dilakukan pendampingan,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Sudah menyampaikan Kepada para Bupati dan Wali Kota, jika program provinsi dan pusat tak ada dialokasikan dana pendampingan dari APDB setempat, maka Usulan tak akan diakomodir.

ApabiIa tak ada dana pendampingan tentu dalam pelaksanaan program tidak serius, bahkan tak tercapai sasaran yang diharapkan untuk merubah pola nidup masyarakat.

"Kita tak akan sungkan meninggalkan daerah yang tak merespon program provinsi atau pemerintah pusat Karena merupakan Konsekuensi. Ketegasan ini sudah pernah dijalankan Ketika adanya bantuan dana kontijensi senilai Rp52 milliar dari pusat, tapi ada daerah tak menanggapi dipindahkan Ke kabupaten/kota yang siap menjalankan," Kata Irwan.

Pemerintah provinsi tidak untuk memerintahkan, apalagi memaksakan Bupati dan Wali Kota menjalankan program provinsi di daerahnya, karena bukan bawahan dari gubernur dan mereka juga dipilih Iangsung oleh rakyat.

Salah satu cara, tambah gubernur, bagi daerah yang tak menanggapi atau menyiapkan dana pendampingan dalam APBD tak diberi program dan jangan salahkan Pemprov Sumbar, dan masyarakat di Kabupaten/Kota dapat menilai sendiri. (*/sir/jno)

*www.antarasumbar.com

posted by @A.history














Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger