Home » , » PILKADA Padang: Koalisi Memanas, Calon Parpol Mulai Terang

PILKADA Padang: Koalisi Memanas, Calon Parpol Mulai Terang

Written By Unknown on 15 June, 2013 | June 15, 2013



RADEN SALEH, METRO-Jelang pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota (bacawako dan bacawawako) dari partai politik ke KPU Padang 1 Juni mendatang, kondisi perpolitikan kian memanas. Tak hanya persoalan koalisi yang mulai benderang, siapa pasangan yang diusung pun juga makin jelas. Parpol yang telah mengikat kontrak politik dalam bentuk koalisi, seperti Partai Golkar dan Partai Bulan Bintang (PBB), diprediksi akan memunculkan nama baru. Sementara, partai yang belum memiliki pasangan koalisi, disebut-sebut akan bernegosiasi, langsung menggunakan pasangan calon.

Bahkan, dari informasi yang diterima koran ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga hampir merampungkan koalisi Pilkada 2008 dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Berbeda, jika Pilkada sebelumnya PAN di posisi pertama dengan mengusung Fauzi Bahar, saat ini pasangannya Mahyeldi Ansharullah yang menjadi nomor satu. Siapa yang mendampingi, seperti sudah sangat terlihat, yaitu adik kandung dari Fauzi Bahar, yakni Letkol Fahmi Bahar. Tak heran, baliho anggota Lantamal II Padang ini semarak di dalam kota, dan mengurangi titik yang biasa dihuni Anggota DPR RI M Ichlas el Qudsi (Michel).

Sekretaris DPD PAN Padang Muhammad Mahzum mengakui, masih ada pembicaraan dengan PKS, terkait kelanjutan koalisi 2008. Namun, soal nama, dia mengaku belum ada kepastian. ”Kalau memang jalannya ada pasangan Mahyeldi-Fahmi Bahar itu memang sudah terdengar selentingan. Tapi, PAN punya mekanisme yang akan kami jalankan, pascapenutupan pendaftaran bakal calon kemarin," kata Bacaleg No 1 Dapil Lubukkilangan-Lubukbegalung dan Bungtekab ini.

Sekretaris DPD PKS Padang Muharlion mengatakan, untuk koalisi masih dalam tahap penggodokan sehingga belum menghasilkan keputusan apa-apa. Setiap partai masih terus dilakukan pendekatan. Bahkan dengan PAN, koalisi lama masih terjalin hingga sekarang. ”Untuk Fahmi Bahar, kita belum bisa mengatakan iya, semuanya di DPD, tidak bisa memutuskan sendiri, harus ada mekanismenyua melalui DPP. Dalam politik, tidak ada yang tidak mungkin bisa jadi ya, bisa jadi tidak. Mencari kebersamaan yang paling penting, tapi sampai hari ini belum ambil sikap apa-apa tetap melakukan komunikasi dengan semua partai,” katanya.

Jika iya, pasangan PKS-PAN, Mahyeldi-Fahmi Bahar ini melaju, artinya telah "menghabiskan" 11 kursi dari 45 kursi yang ada di DPRD Padang. Lalu, kemanakah Michel? Mantan ketua Tim Pilkada Fauzi-Mahyeldi 2008 ini, diprediksi akan merapat ke Partai Demokrat yang memiliki 17 kursi. Meski disebut sebagai "putra mahkota" Wako Fauzi Bahar, ternyata Michel masih harus berjuang di partai lain. Jika "deal" pusat yang dilakukan lolos, Michel bisa saja diusung oleh Demokrat. Soal pasangan, banyak yang meyakini, untuk posisi Bacawawako, Demokrat hanya menjagokan Ketua DPC Demokrat Padang Januardi Sumka.

Januardi Sumka mengatakan, saat ini masih menunggu hasil survei lembaga independen, Lembaga Survei Indonesia (LSI). Semua calon memiliki peluang di Demokrat juga membuka kesempatan seluasnya baik kepada internal maupun eksternal partai. Bagi mereka yang berasal dari luar, tentunya ada aturan yang ditetapkan partai. ”Melalui Tim 7 juga berkewajiban menganalisa setiap kandidat yang sudah mendaftar. Bagi internal partai, harapan kami supaya mengandeng partainya koalisi dengan Demokrat nantinya. Jika mereka bisa mengandeng partai atau koalisi rakyat (ditentukan dari hasil survei) maka akan lebih hebat lagi. Survei sangat signifikan yang kita inginkan,” katanya.

Berlabuhnya Michel ke Demokrat menggandeng Januardi Sumka, tentu akan membuat kesempatan beberapa kandidat lainnya yang juga mendaftar, seperti Andre Rosiade, Yusman Kasim, dan Feryanto Gani menipis. Andre Rosiade yang cukup eksis mencari parpol juga terlihat telah merapat ke Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Meski masih timpang, Hanura (4 kursi) diyakini tinggal merampungkan koalisi dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra/2 kursi) dan PDI Perjuangan (1 kursi). Komposisi 7 kursi ini, digadang-gadangkan akan mengusung Andre Rosiade.

Hanura yang menyerahkan pasangan calon ke Andre Rosiade, disebut seorang kader internalnya akan memunculkan nama baru. Nama bekas Sekretaris Kota Padang Emzalmi yang tengah gencar melakukan sosialisasi muncul ke permukaan. Sebelumnya memang, Emzalmi santer diberitakan akan digandeng Mahyeldi sebagai Bacawawako. Namun, masuknya pasangan Mahyeldi-Fahmi Bahar, telah mengubah segala. Disebutkan, Andre Rosiade-Emzalmi adalah dua kandidat kuat yang akan mendampingi Mahyeldi, atas "restu" DPP PKS di Jakarta.

Koalisi Hanura, Gerindra dan PDI P ini, berpotensi masih memungkinkan untuk penambahan koalisi. Karena, selama ini, Emzalmi dikenal sangat dekat dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Putra Kuranji ini juga dikatakan telah mengantongi "restu" dari DPP PPP, untuk bernegosiasi dengan PKS sebelumnya. Jika terjadi, 4 parpol ini akan menjadi kekuatan kuat, untuk menjadi pengusung pasangan calon Andre Rosiade-Emzalmi.

Sekretaris DPC Hanura Muzani SH mengakui, Andre Rosiade sebagai orang pertama yang mendaftar ke Partai Hanura. Namun, dia belum dapat memastikan, apakah Hanura akan mengusung Andre atau tidak. Menurutnya, mekanisme menurut peraturan organisasi (PO) Hanura, mengharuskan nama-nama yang mendaftar akan dilanjutkan ke DPP. ”Bisa saja Andre yang kami usung. Namun tentunya, soal koalisi, masih dibicarakan. Tak menutup kemungkinan jika Pak Emzalmi menjadi wakil, karena itu diserahkan ke bakal calon wako yang terpilih," sebutnya.

Ketua DPC Hanura, Yendril mengatakan saat ini, tengah menjalin komunikasi yang intens dengan Gerindra, dan PDIP. Dalam hal ini kata sepakat untuk koalisi sudah ada, akan tetapi kesepakatan tertulis memang belum ada. Dalam menentukan koalisi harus ada kesepakatan pasangan yang akan diusung nantinya oleh karena itu, perlu pembicaraan yang intens dan serius akan hal tersebut.

Ketika ditanyakan apakah Hanura harus menempatkan kadernya? Yendril menjelaskan itu bukan menjadi persoalan berarti. Baginya, sebagai ketua DPC Hanura Padang, bagaimana nantinya Hanura bisa lebih maju dan berkembang. ”Saat ini kita tidak memaksakan apakah kader hanura menjadi Cawako atau Cawawako. Yang penting Partai Hanura tetap menjadi pilihan rakyat,” katanya.

Menyeberang ke koalisi Golkar-PBB yang telah mencukupi diri dengan 7 kursi, ternyata tak ada kepastian harus mengusung ketua DPC dua partai untuk maju. Dari informasi salah seorang kader beringin, nama Ketua Komisi Kejaksaan Halius Hosen muncul sebagai kandidat terkuat. Meski saat ini tercatat sebagai Bacaleg DPR RI PDI Perjuangan, hal itu tidak akan memengaruhi banyak. Siapa yang akan mendampinginya, muncul satu nama kademisi, yang akrab dengan PBB yaitu Jasrial.

Jasrial adalah dosen UNP yang pernah menjadi wali Kota Padang terpilih 2004 di DPRD Padang, berpasangan dengan Chairul Indra. Namun, karena pasangannya tersangkut ijazah palsu, pasangan ini urung dilantik dan digantikan Fauzi Bahar-Yusman Kasim. Pada Pilkada 2008, Jasrial juga maju sebagai cawako berpasangan dengan Ketua DPC Partai Demokrat Muchlis Sani dari koalisi Demokrat-PBB. Namun, sejauh ini, dua pasangan ini masih ditunggu kepastian mendaftarnya ke Koalisi Bintang Golkar.

Ketua DPC PBB Padang Zulkifli Aziz belum mau berkomentar banyak terkait siapa yang akan diusung. Namun, sampai kemarin katanya, Halius Hosen belum mendaftar ke koalisi secara resmi, sebagai syarat untuk maju. ”Kalau Pak Jasrial, kita lihat saja. Yang jelas, koalisi ini konsisten untuk memroses semua toko ataupun kader yang mendaftar," kata Zulkifli.

Namun Zulkifli Aziz mengaku juga berminat sekali menjadi wako. Oleh karena itu, karna koalisi telah terjalin dengan Golkar maka semuanya harus mengikuti mekanisme yang ditentukan koalisi. Dalam pendaftaran penjaringan Bacawako yang dilakukan PBB dan Golkar, sudah ada 16 tokoh yang mendaftar. Sembilan untuk Wako, dan lebihnya Wawako. Sebut saja, Emma Yohana, Alkudri, Wahyu Iraman Putra , Zulkifli Aziz, Jasrial, Yusman Kasim dan tokoh lainnya.

Semuanya yang mendaftar masih dalam tahap pengambilan formulir. Penyerahan akan dilakukan 19 Juni nanti. Selanjutnya akan ada uji kelayakan dan penentuan dilakukan oleh tim koalisi. ”Dalam hal ini kita akan mencari yang terbaik. Semuanya punya peluang dan saya akan mencoba menjadi yang terakhir,” tutupnya.

Berapapun pasangan bakal calon dari parpol, 7 pasangan calon perseorangan telah menanti mereka, meski masih harus berjuang di verifikasi. Mereka adalah, Maigus Nasir-Armalis, Syamsuar Syam-Mawardi, Ibrahim-Nardi Gusman, Kandris Asrin-Indra Dwipa, Desri Ayunda-James Hellyward, Indra Jaya-Jefri Hendri Darmi dan Asnawi Bahar-Surya Budhi. (cr21)

*http://posmetropadang.com/index.php?option=com_content&task=view&id=7037&Itemid=34

posted by @A.history
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger