Home » , , » Mahyeldi: Tentang Piala Adipura, Ini Bukan Kegagalan

Mahyeldi: Tentang Piala Adipura, Ini Bukan Kegagalan

Written By Unknown on 15 June, 2013 | June 15, 2013

M. Yamin - Kota Pa­dang memboyong tujuh peng­hargaan pada peringatan Hari Lingku- ngan Hidup Sedunia yang diperingati 5 Juni. Ketujuh penghargaan itu, lima Adiwiyata Mandiri yakni diterima SDN 10 Sungaisapih, SDN 20 Indarung, SMP Semen Padang, SMAN 6 dan MAN 2. 

Kemudian, dua peng­har­gaan lagi berupa Piagam Adi­pura dan Plakat Penyusunan Status Lingkungan Hidup Dae­rah (SLHD) terbaik nasional.

Seluruh penghargaan itu tiba di Bandara Internasional Mi­na­ngkabau (BIM) bersama Wakil Wali Kota Padang Mahyeldi Ans­harullah yang men­jem­put­nya ke Jakarta. Penghargaan tersebut pun diarak ke pusat kota.

“Saya memberi apresiasi pada Dinas Kebersihan dan Per­tamanan (DKP). Peng­har­gaan piagam Adipura ini hasil mem­banggakan. Dalam kon­disi su­sah pascagempa, Padang masih bisa men­da­patkan peng­hargaan bi­da­ng kebersihan. Saya harap di­nas kebersihan dan per­ta­ma­nan bekerja lebih keras lagi di untuk menjaga dan me­nata lingkungan kota ini,” harap Mahyeldi.

Mahyeldi juga memberikan ap­resiasi kepada Badan Pe­ngen­dalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda). Dengan hasil kerja kerasnya, Padang bisa mendapat Plakat Penyusunan Status Lingkungan Hidup Dae­rah (SLHD) terbaik Na­sional. “Untuk Adiwiyata Mandiri, saya minta semua pihak bekerja keras, agar di tahun berikutnya Adiwiyata bisa diraih lebih ban­yak lagi. Jika tahun ini hanya lima sekolah, tahun depan ditar­getkan menjadi 25 sekolah,” harap Mahyeldi.

Tapi semua itu, katanya, butuh kerja keras. “Seluruh ke­pala sekolah di Padang hen­daknya mencontoh sekolah yang sukses meraih Adiwiyata ini,” imbuhnya.

Ini Bukan Kegagalan

Soal tidak berhasilnya Pa­dang meraih piala Adipura, me­nurut Mahyeldi, bukan berarti kegagalan. Dia mengklaim nilai Kota Padang meningkat dari tahun sebelumnya. “Tapi masih belum bisa masuk kategori peraih piala, baru piagam adi­pura yang didapatkan,” ujarnya.

Mahyeldi mengakui penilaian pasar masih menjadi penilaian terendah diban­ding­kan objek pantau lainnya. Hal ini tidak terlepas dari belum ter­se­lesainya persoalan di epinsetrum eko­nomi kota Padang itu.

“Penataan ini membuat ter­jadi kesemrawutan di tengah pasar, sehingga pengelolaan sampah tidak bisa dikontrol. Salah satu yang perlu diti­ng­katkan kebersihan pasar, teru­tama Pasar Raya,” ucapnya.

Yang tidak kalah penting lagi, menjadikan peduli ling­kungan sebagai budaya di te­ngah masyarakat. “Jika keber­sihan dan kepedulian ling­ku­ngan sudah menjadi budaya, maka akan menjadi mudah untuk mengembalikan adipura,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Wali Kota Padang Fauzi Bahar. “Kendalanya pasar terutama,” ujar Fauzi.

Selain masalah pasar, juga disebabkan kondisi rumah sakit yang belum tertata baik dan masalah lainnya. “Air juga, begitu juga rumah sakit,” ucap­nya. (bis/ek)


*http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=44667

posted by @A.history
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger