Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) belum mau melakukan manuver untuk mencari
mitra koalisi menghadapi pilpres mendatang. PKS masih menunggu
penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kami yang terpenting saat ini adalah menyelamatkan suara rakyat. Apalagi Bawaslu secara terbuka mengatakan telah terjadi kecurangan secara masif di separuh provinsi di Indonesia," kata Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid kepada merdeka.com, Selasa (15/4).
Menurut Hidayat, PKS saat ini fokus pada pengawasan surat suara hingga nanti penghitungan resmi yang dilakukan oleh KPU. Ia berharap semua partai tidak berpijak pada hasil hitung cepat yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei. Bisa saja, hasil hitung cepat itu jauh berbeda dengan hasil hitungan yang dilakukan oleh KPU.
"Kalau berbeda nanti bisa mengubah peta politik. Sangat mungkin terjadi perubahan konstelasi jika ada perbedaan," ujarnya.
Indikasi itu kuat karena lembaga resmi seperti Bawaslu sudah menyatakan banyak terjadi kecurangan. Banyak suara dicoblos ketika masyarakat tidak menggunakan hak pilihnya.
Hasil hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga survei, PKS hanya memperoleh sekitar 6,9 persen. Jika ingin mengajukan capres sendiri, maka PKS harus mencari mitra koalisi untuk mencapai 25 persen suara nasional.
Sejauh ini ada tiga nama dari internal PKS yang disodorkan ke publik. Ketiga nama itu adalah Ahmad Heryawan, Anis Matta dan Hidayat Nur Wahid.[mdk/pksnongsa]
"Kami yang terpenting saat ini adalah menyelamatkan suara rakyat. Apalagi Bawaslu secara terbuka mengatakan telah terjadi kecurangan secara masif di separuh provinsi di Indonesia," kata Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid kepada merdeka.com, Selasa (15/4).
Menurut Hidayat, PKS saat ini fokus pada pengawasan surat suara hingga nanti penghitungan resmi yang dilakukan oleh KPU. Ia berharap semua partai tidak berpijak pada hasil hitung cepat yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei. Bisa saja, hasil hitung cepat itu jauh berbeda dengan hasil hitungan yang dilakukan oleh KPU.
"Kalau berbeda nanti bisa mengubah peta politik. Sangat mungkin terjadi perubahan konstelasi jika ada perbedaan," ujarnya.
Indikasi itu kuat karena lembaga resmi seperti Bawaslu sudah menyatakan banyak terjadi kecurangan. Banyak suara dicoblos ketika masyarakat tidak menggunakan hak pilihnya.
Hasil hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga survei, PKS hanya memperoleh sekitar 6,9 persen. Jika ingin mengajukan capres sendiri, maka PKS harus mencari mitra koalisi untuk mencapai 25 persen suara nasional.
Sejauh ini ada tiga nama dari internal PKS yang disodorkan ke publik. Ketiga nama itu adalah Ahmad Heryawan, Anis Matta dan Hidayat Nur Wahid.[mdk/pksnongsa]
posted by @Adimin
Post a Comment