Koar-koar
memerangi ISIS, tapi yang digempur malah pusat-pusat Mujahidin Syiria anti
Assad. Ceritanya anti terorisme, tapi mengapa yang dijegal adalah agenda
politik Islam dan Islam berpolitik?
Ya.
Umat Islam kini disuguhi tontonan tambahan, tanpa pernah bisa menyentuh
pertunjukan inti sebenarnya. Para pemimpin Arab sebagai cukong kepentingan
AS-Israel, dengan suka hati melakukan pembiaran bahkan mendanai pelbagai kisruh
dan krisis di wilayah Timur Tengah. Belum usai dengan tragedi Afganistan. Maka
dunia Islam berkecamuk dengan gempuran AS-Salibis-Zionis-Syi'ah Internasional
terhadap Irak, Syiria, Libanon, Yaman, Mesir, Libia. Semua berdalih
mengatasnamakan "Perang Terhadap Terorisme". Tanpa pernah mengerti,
arti terorisme dan teroris sebenarnya.
Semakin
terang benderang. AS-Israel-Syiah tidak pernah mengizinkan Islam politik dan
Politik Islam bisa berkuasa, dengan cara apapun. Apakah melalui taurits
(pewarisan tahta monarkhi), atau melalui Pemilu Demokratis, atau melalui
kudeta. Pokoknya, setiap gerakan Islam atau individu muslim yang memiliki
agenda-agenda Politik Islam yang pro-Palestina. Maka akan segera dibinasakan.
Contohnya
sangat terang benderang:
1.
Raja Faishal, dibunuh. Ia seorang raja dan menjadi pemimpin bukan Khilafah
bukan bula Presiden atau PM dipilih. Tapi akhirnya dihabisi, setelah
kebijakannya pro-Palestina dan membuat rakyat AS (Yahudi-Salib) menderita
akibat embargo minyak tahun 1973.
2.
Presiden Sudan, Omar Bashir. Ia seorang presiden yang berkuasa setelah
mengkudeta pemenang Pemilu. Ia pun terus diburu dan diganggu kekuasaannya,
karena ia memiliki concern terhadap Palestina.
3.
Presiden Mursi. Presiden dari Ikhwanul Muslimin yang menang dengan Pemilu
demokratis bersejarah dan terbersih di Mesir. Hanya 1 tahun berkuasa, Mursi
langsung dikudeta berdarah. Alasannya kita tahu bersama, karena Mursi Presiden
dunia Arab yang mengatakan, "Gaza dan Palestina tidak akan pernah sendiri
menghadapi kekejaman Israel."
4.
Presiden Pakistan, Dhiyaul Haq dibunuh. Tokoh yang juga sangat perhatian dengan
Palestina.
Oleh
karena itu, Israel (AS-Barat) terus menebar ranjau-ranjau pemikiran agar Islam
politik dan politik Islam tidak mampu berkuasa di negerinya sendiri.
Diciptakanlah boneka-boneka loyalis dengan jubah-jubah yang berbeda. Ada jubah
kebesaran Liberalisme, ada juga jubah dengan baju sangat Syariah sehingga
ujung-ujungnya mengkafirkan sesama muslim dan men-thaghut-kan perjuangan
yang dilakukan. Plus ada jubah kebesaran berupa merasa paling benar dan
menganggap orang lain sesat.
Jadi
kawan, masihkah kita tidak sadar dan mampu membaca fenomena yang terang
benderang? AS-Israel (Yahudi-Salibis-Syiah) teramat benci Islam politik.
Islam
yang sebenarnya adalah Islam yang berjaya dalam ekonomi, sosial, politik,
persenjataan. Bukan Islam yang hanya sebatas puasa, haji, zakat, celana
cingkrang, janggut tebal, atau hanya sekedar teriak mengharam-haramkan sesuatu
sembari menikmatinya. Wallahu A'lam.
(Nandang Burhanudin)
posted by @Adimin
Post a Comment