Suasana Komplek Padang Teater dikejutkan dengan kehadiran Walikota Padang, Mahyeldi Ansarullah, pada Senin (22/9) siang.
“Kunjungan”
Mahyeldi kali ini ialah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar
Raya. Tampak raut wajah menahan berang saat melihat kondisi lingkungan
yang dipenuhi salon-salon yang dibatasi dengan sekat kayu dan cendrung
remang-remang.
Saat
ditanya oleh Walikota Padang mengenai siapa yang memberikan izin adanya
salon seperti itu kepada Kepala Dinas Pasar Kota Padang, Hendri Azhar
tampak kebingungan dan gugup, "Tidak tau Pak," kata Hendri.
Tak
lama berselang, Walikota beserta rombongan melanjutkan inspeksi dengan
mengitari salon lainnya. Di salah satu sudut Padang Teater, ia menemukan
ruangan yang lebih terlihat seperti kamar-kamar gelap, namun saat
dibuka salah satu kamar tersebut ternyata kosong tak berisi.
Kembali
Walikota menanyakan, siapa yang membangun sekat-sekat yang berupa kamar
tersebut. Tidak ada satu pun dari rombongan maupun Pejabat Dinas Pasar
yang menjawab, semua kontan membisu.
Menyikapi
hal tersebut, Walikota menegaskan bahwa dalam waktu dekat harus ada
laporan kepadanya, siapa yang membangun kamar tersebut dan siapa yang
memberi izin.
Walikota
mengatakan, status toko-toko yang dijadikan salon di Padang Teater
tidak jelas. "Entah siapa yang punya toko, entah siapa yang
mengontrakkan tidak tahu. Hal itu perlu ditertibkan. Izin salon yang
berbau negatif (tempat esek-esek) itu perlu dikaji lagi. Kapan perlu
salon-salon seperti itu dibubarkan," ujarnya.
Lebih
lanjut Ia mengatakan, jika dikatakan salon, alat salonnya tidak
lengkap, di dalamnya pakai tempat tidur dengan pintu yang hanya separuh
terbuka, kumuh, "Katanya salon, tapi kok di dalamnya pakai tempat tidur,
dan pintunya dibuka separuh. Secepatnya akan kita tertibkan itu," ujar
Mahyeldi.
posted by @Adimin
Post a Comment