Pergilah ke tempat tidur, agar Anda bias
beristirahat untuk melakukan aktifitas baru. Sebelum tidur, duduklah
sejenak sekitar sepuluh menit bersama jiwamu untuk bermuhasabah atas
kegagalan dalam melakukan ketaatan, atau karena dosa yang dilakukan.
Ahnaf bin Qais mendekati sebuah lentera
pada suatu malam, lalu ia meletakkan jarinya diatasnya, nyaris tangannya
terbakar. Lalu ia berkata kepada dirinya: “Rasakan, rasakan. Kemudian
ia berkata: “Wahai jiwa, dosa apakah yangsudah kau perbuat hari ini, apa
yang menjadikanmu berbuat seperti itu hari ini”.
Setelah Anda mengevaluasi diri atas
kelalaian dan dosa yang dilakukan hari itu, perbaharuilah taubat dengan
Allah. Tidurlah dalam kondisi taubat, bertekadlah kuat untuk tidak
mengulanginya lagi.
Pelajaran itu bukan dari banyaknya Anda jatuh ke tanah. Namun berapa banyak Anda bisa bangkit lagi.
Perbaharuilah taubatmu. Ingatlah kalimat
ini setiap malam; “Bila Anda wafat maka Anda akan wafat dalam keadaan
bertaubat. Bila Anda bangun dan menjemput hari baru, Anda gembira karena
ajal yang ditunda sehingga Anda dapat memperbanyak kebaikan dan
mengakui kesalahan.”
Tidur seperti inilah yang paling
bermanfaat bagi seorang hamba. Apalagi bila diikuti dengan zikrullah dan
sebagian sunah nabi. Seperti riwayat yang bersumber dari Jabir bin
Abdillah secara marfu’, sesungguhnyaRasulullah tidak tidur hingga
membacasurat Sajadah dan Surat Al Mulk.
posted by @Adimin
Post a Comment