JAKARTA (21/12) – Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman membaca puisi
dalam peringatan Hari Ibu di Kantor DPP PKS, Jakarta, Senin
(21/12/2015).
Suasana haru memenuhi ruang acara saat ia menitikkan air mata dan
terbata membacakan puisi yang ditulis sendiri olehnya untuk sang
Almarhumah Ibunda.
“Puisi ini saya tulis persis di hari wafat Ummi, tepatnya setelah
pemakaman. Saya masuk kamar dan mulai menuliskannya,” kata pria yang
akrab disapa Kang Iman itu sebelum membacakan puisinya.
Kang Iman menuturkan pada bait keenam puisinya menceritakan proses
wafat sang Ibu. Kala itu pertengahan November 2005, Kang Iman terus
menerima telepon yang mengabarkan kondisi Ibunda. Sekitar pukul 10 pagi,
Kang Iman menerima kabar duka saat berkantor di Universitas Paramadina.
“Ummi wafat dengan cara yang indah. Almarhumah tersenyum dengan Al
Quran terbuka di sisinya. Saat itu di samping Almarhumah juga terdapat
telepon rumah yang sering digunakan untuk menelepon putra-putrinya di
pagi hari. Ummi dimakamkan selepas Ashar. Kami semua iri,” lirihnya.
UMMI
Semakin terasa nilai seorang Ibu,
rahimnya melingkupi denyut nadi dunia,
ada rasa hambar hidup tanpa dia
Ibulah yang membisikiku dengan suara hatinya
senantiasalah empati dan simpati pada penderitaan orang lain
Dia yang mengajariku dengan contohnya
bertegur sapa dan bermurah senyumlah kepada semua orang
Dia yang selalu mengingatkanku dengan bijak tentang kemuliaan
bukan harta, tapi ilmu dan kesahajaan
Di atas semua itu,
do'a-do'anya setiap saatlah yang mendatangkan kebaikan-kebaikan Allah kepada putra-putrinya
Dan kemarin, Allah melaluinya mengajariku tentang cara menjemput ajal yang baik
dengan senyum dan Alquran di sisinya
Ummi,
Semakin terasa nilai seorang Ibu,
rahimnya melingkupi denyut nadi dunia,
ada rasa hambar hidup tanpa dia
Ibulah yang membisikiku dengan suara hatinya
senantiasalah empati dan simpati pada penderitaan orang lain
Dia yang mengajariku dengan contohnya
bertegur sapa dan bermurah senyumlah kepada semua orang
Dia yang selalu mengingatkanku dengan bijak tentang kemuliaan
bukan harta, tapi ilmu dan kesahajaan
Di atas semua itu,
do'a-do'anya setiap saatlah yang mendatangkan kebaikan-kebaikan Allah kepada putra-putrinya
Dan kemarin, Allah melaluinya mengajariku tentang cara menjemput ajal yang baik
dengan senyum dan Alquran di sisinya
Ummi,
rehatlah di sisi Sang Kekasih,
kau telah menuntaskan tugas muliamu,
nikmatilah dekapan hangat Kekasih kita bersama
Tunggulah di surga-Nya,
kau telah menuntaskan tugas muliamu,
nikmatilah dekapan hangat Kekasih kita bersama
Tunggulah di surga-Nya,
putra-putri, menantu, cucu, cicit, handai taulan, dan karib-kerabat akan datang menyusulmu walau dengan bekal yang jauh lebih sedikit dari milikmu
Ummi,
kami akan berusaha meniru kebaikan-kebaikanmu, agar dapat berkumpul lagi di surga-Nya,
Amiin..
Tasikmalaya, 13 Syawal 1426 H / 15 Nopember 2005
Kami, yang kehilanganmu
Namun Ikhlas, karna kau bahagia di sisi-NYA
Namun Ikhlas, karna kau bahagia di sisi-NYA
Keterangan Foto: Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman menangis saat
membacakan puisi dalam peringatan Hari Ibu di Kantor DPP PKS, Jakarta,
Senin (21/12/2015).
posted by @Adimin
Post a Comment