Seorang pemimpin akan muncul
dengan sendirinya jika kita mengamati secara cermat dan tanda-tanda itu sudah
bisa terlihat oleh para khalayak yang akan dipimpin. Dari dua pasangan calon
yang sudah disetujui KPU, tentu akan ada pemenang yang terpilih oleh rakyat.
Semoga rakyat tidak salah pilih pada 9 Juli 2014 mendatang, agar Presiden yang
akan memimpin pemerintah dalam periode 2014-2019 adalah pasangan Presiden dan
Wakil Presiden yang dapat mensolusi segala permasalahan mendasar Republik
Indonesia. Bukan pasangan yang dipersiapkan menjadi kacung para pengusaha
kapitalis dalam negeri dan luar negeri
Ketika
kedua pasang Capres dan Cawapres sedang mengambil nomor pengundian peserta
pemilihan, diberi peluang pengambilan pertama kepada Jokowi untuk mengambil
salah satu dari dua selongsong sampul nomor yang isinya nomor 1 dan nomor 2
dari dalam kotak transparan. Sangat terlihat Jokowi agak groggi ketika
dipersilahkan untuk mengambil selongsong nomor undian, Jokowi sangat terlihat
menerima berbagai beban pesan dan cara pengambilan yang mungkin disertai dengan
beban berbagai doa yang paling tokcer atas titipan penasehat spiritualnya dan
memang agak lama (membuat banyak penyaksi acara bergumam), setelah agak lama
tenggelam dalam do’a, maka diambillah selongsong nomor oleh Jokowi. Selanjutnya
diberi komando kepada Prabowo untuk mengambil selongsong nomor kedua, Prabowo
ternyata sudah ber-do’a terlebih dahulu ketika proses pengambilan Jokowi,
dengan cepat Prabowo mengambil selongsong yang hanya satu-satunya didalam kotak
transparan.
Disaat
hitungan mundur maka selongsong nomor dibuka secara bersama-sama, ternyata Prabowo-Hatta
mendapatkan Nomor 1
dan Jokowi-Jusuf Kalla
mendapatkan Nomor 2.
Sangat terlihat gesture Jokowi agak kecewa ketika melihat gambar Nomor 2,
karena sebelum ke kantor KPU cita-cita Jokowi dominan berharap sangat untuk
mendapatkan angka pemilihan Nomor 1.
Kekecewaan
Jokowi sangat terlihat ketika diberikan kesempatan untuk sambutan kepada kedua
pasangan capres. Ketika Prabowo mendapatkan angka pemilihan Nomor 1 maka
protokol memberi peluang kata sambutan pertama kepada pasangan Prabowo-Hatta.
Dalam pidato sambutan Prabowo, selalu memberi salam dan hormat kepada semua
yang hadir, termasuk kepada pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dan bahkan menjangkau
salam kepada kehadiran Megawati SP di KPU. Terutama disampaikan ucapan terima
kasih kepada seluruh jajaran KPU.
Ketika
peluang kata sambutan yang diberikan kepada Jokowi, sangat terlihat Jokowi
groggi atau gigrog, tidak ada sama sekali ucapan terima kasih kepada KPU malah
penyampaian salam kepada Megawati SP diabaikan sama sekali oleh Jokowi apalagi
salam hormat kepada pasangan Prabowo-Hatta. Yang sangat lucu, Jokowi malah
kampanye dengan beberapa argumentasi keseimbangan (mata dua, kuping dua)
tentang perolehan nomor pemilihan 2 dengan berbagai filosofi murahan dan sangat
dangkal wawasan disampaikan Jokowi didepan pengurus KPU serta khalayak penyaksi.
Disinilah sangat terlihat ketidak ikhlasan Jokowi menerima nomor urut pemilihan
2. Kampanye Jokowi yang tidak dia sadari adalah dengan teriakan : “Pilihlah
Nomor 2″. Padahal sampai tanggal 3 Juni 2014, semua calon tidak diperbolehkan
melakukan Kampanye dan Jokowi disaat tanggal penerimaan nomor pemilihan, adalah
pelanggar awal kesepakatan pelarangan kampanye malah terjadi pelanggaran
kampanye oleh capres Jokowi sendiri didepan para petinggi KPU hari ini (Ahad, 1
Juni 2014). Memang suatu kejadian yang lucu, ada calon Presiden bernama Jokowi
yang salah ucap dan melanggar ketentuan kesepakatan larangan kampanye yang
tertuang dalam UU Pemilu.
Pada
hari lahirnya Pancasila hari ini 1 Juni 2014, Prabowo-Hatta juga menyempatkan
untuk menghadiri undangan acara Rapimnas PD “arahan politik Partai Demokrat”
serta memberi kata sambutannya. Walaupun tanpa kehadiran SBY, sudah jelas
sekarang arah politik Partai Demokrat kemana. Sangat disayangkan Jokowi-JK yang
juga diundang tidak datang menggunakan peluang yang bisa dijadikan ajang
penyampaian visi dan misi JKW-JK.
Harapan
kita semua, penilaian yang paling menarik untuk menentukan siapa Presiden dan
Wakil Presiden Indonesia kedepan adalah ketika kita semua menyaksikan 5 putaran
acara debat Capres dan Cawapres dalam waktu dekat ini. Semoga seluruh pemilih
di Indonesia setelah menyaksikan debat Presiden dan Wakil Presiden dapat
mengambil kesimpulan memilih siapa yang paling siap memimpin Indonesia kedepan.
(Abah Pitung)
posted by @Adimin
Post a Comment