Padang - Terlahir dari keluarga sederhana
pada 25 Desember 1966, H. Mahyeldi kini menjadi orang nomor dua di ibukota
provinsi Sumatera Barat sebagai Wakil Walikota Padang. Tidak ada yang menduga
ia akan menjadi seorang pemimpin penting. Hal itu karena kesederhanaan,
kepedulian dan sifat melayani yang selalu melekat dalam kesehariannya.
Kendati telah menjadi orang nomor dua di Kota Padang, Mahyeldi senantiasa menyapa warga dengan santun. Bahkan ia spontan membuka kaca mobilnya jika kebetulan bertemu orang-orang ketika melakukan banyak kegiatan.
Sosok yang akrab dipanggil buya tersebut, tanpa sungkan dan ragu berbaur dengan seluruh lapisan masyarakat. Ia memahami hakikat jabatan yang dipercayakan hari ini adalah amanah masyarakat. Untuk itu sudah seharusnya seorang pemimpin menjad figur terdepan dalam melayami masyarakat.
Baginya sudah saatnya menghapuskan paradigma bahwa seorang pemimpin adalah penguasa dan harus dilayaninya. Selama menjabat sebagai Wakil Wali Kota Padang, sosok yang ramah dan mudah senyum itu konsen dengan ekonomi kerakyatan. Mahyeldi mengagas berdirinya Koperasi Jasa Keuangan Syariah, suatu lembaga koperasi yang memberi akses permodalan dan lapangan kerja bagi warga Padang.
PANDANGAN TOKOH TERHADAP H. MAHYELDI
PRIBADI YANG TENANG
Mantan Wali Kota Padang periode 1993-2003, Zuiyen Rais menilai Mahyeldi
merupakan Sosok yang tenang dan memiliki gagasan yang bagus. Dalam menyampaikan
pemikiran Mahyeldl menyampaikan dengan sistematis dan tidak melompat-lompat.
Zuiyen mengaku pertama Kali kenal dengan Mahyeldi ketika 2003. Saat itu
Mahyeldi dikenal sebagai politisi dari Partai Keadilan Sejahtera.
Zuiyen menilai Mahyeldi termasuk pasangan
kepala daerah yang akur dengan pasangannya. Bukan rahasia umum lagi, banyak ditemukan pasangan
kepala daerah yang tidak sejalan, Mereka hanya akur satu tanun pertama dan
tahun berikutnya Sudan jalan sendiri-sendiri. Manyeldl bisa menempatkan diri
sebagai wakil yang baik Wali Kota Padang Fauzi Bahar. la dapat menerjemahkan perintah
yang diberikan wali kota serta dapat berbagi tugas. Selama ini belum pernah
terdengar diantara keduanya berselisih paham atau mengalami ketidakcocokan.
Jika Mahyeldi diusulkan sebagai calon
pemimpin Kota Padang Zuiyen menilai, yang bersangkutan telah memiliki bekal
yang cukup baik dibidang pemerintahan. Menurut Zuiyen calon kepala daerah harus
punya bekal di bidang pemerintahan, dan pengalaman selama lima tahun menjabat
sebagai wakil walikota sudah cukup memadai untuk memimpin Kota Padang ke depan.
SEDERHANA DAN BERSAHAJA
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno punya
kesan tersendiri dengan Mahyeldi. la mengaku pertama kali kenal dan bertemu
dengan Wakil Wali Kota Padang tersebut ketika Mahyeldi masih bersekolah di SMA
Negeri 1 Bukittinggi sekitar 1980. Waktu itu Irwan yang berstatus mahasiswa
pulang kampung dan menggelar pesantren kilat untuk pelajar SLTA dimana Mahyeldi
menjadi salah satu pesertanya.
Sejak saat itu Mahyeldi rajin mengikuti
kegiatan pembinaan keislaman yang digelar rutin. Saat menjabat sebagai Wakil
Ketua DPRD Sumbar 2004-2009, lrwan menilai
kiprah Mahyeldi cukup baik. la dikenal serius dalam menjalankan tugas dan
berani mengambil sikap. Salah satunya ketika ia menolak mobil dinas yang mahal
dan memlilih mobil Jenis Minibus sebagai
pimpinan DPRD. Mahyeldi juga cepat belajar dan beradaptasi dengan lingkungan
baru serta memiliki kemampuan kerjasama yang baik.
Ke depan lrwan berpesan jika Mahyeldi
diusulkan sebagai calon pemimpin Kota Padang, tugas pertama yang harus
diprioritaskan adalah membuat program mitigasi bencana. Lalu membenahi pasar
raya Padang, membangun terminal dan menciptakan suasana yang kondusif di masyarakat.
PUNYA INTEGRITAS DAN KAPASITAS
Akademisi Universitas Andalas Efa Yonedi,
Ph. D menilai sebagai pemimpim Mahyeldi memiliki integritas dan kapasitas. Syarat
utama yang dibutuhkan seorang pemimpin adalah memiliki integritas. Berdasarkan pengamatannya,
Mahyeldi memiliki hal itu.
Selain itu, syarat penting yang juga harus
diperhatikan adalah kapasitas. Berdasarkan pengalaman Mahyeldi memliki
leadership yang kuat. Ia dikenal aktif dalam berorganisasi dan pada beberapa
kesempatan terpilih sebagai ketua.
Misalnya, Mahyeldi terpilih sebagai ketua
DPW PKS Sumbar dan berhasil membawa partai itu mendapat suara yang signifikan
di Ranah Minang. Yang perlu dilakukan Mahyeldi adalah memperkuat visi ekonomi
untuk membawa Padang sejajar dengan daerah lain dengan membentuk tim yang
tangguh. (*)
Sumber : Harian Umum Independen Singgalang
posted by @A.history
Post a Comment